Follow Us :              

Sepatu Dari Limbah Plastik, Ganjar: Ini Harus Ditiru Semua Daerah

  13 March 2019  |   08:00:00  |   dibaca : 1588 
Kategori :
Bagikan :


Sepatu Dari Limbah Plastik, Ganjar: Ini Harus Ditiru Semua Daerah

13 March 2019 | 08:00:00 | dibaca : 1588
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

BATANG - Kegiatan Musrenbangwil yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus dikebut. Di masing-masing acara Musrenbangwil, selalu dipamerkan berbagai produk-produk unggulan dari masyarakat.

Seperti di Musrenbangwil se-Eks Keresidenan Pekalongan yang dilaksanakan di Kabupaten Batang, Rabu (13/3/2019). Sejumlah produk hasil kerajinan masyarakat ditampilkan, mulai kerajinan tangan, olahan makanan dan minuman, produk fashion dan lain sebagainya.

Seperti biasa, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo selalu menyempatkan diri meninjau stand-stand yang digelar untuk melihat kreasi masyarakat. Di lokasi itu, Ganjar tertarik dengan aneka produk kerajinan tangan yang terbuat dari limbah plastik kresek.

"Ini sepatu dari plastik kresek, Pak! Terbuat dari limbah plastik. Ada juga tas plastik, dompet, replika mainan mobil-mobilan, perahu pinisi dari limbah kertas. Masih banyak lainnya Pak, semua dari limbah," kata Rifki Diah Titisari, petugas stand di Kota Tegal.

Melihat hal itu, Ganjar langsung mengambil produk-produk tersebut. Penasaran, dia memegang dan meraba sepatu serta tas yang dipajang untuk memastikan produk itu benar terbuat dari limbah plastik.

Beberapa pejabat lain yang mendampingi Ganjar, seperti Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Sekda Jateng Sri Puryono, dan para kepala daerah juga ikut memegang produk-produk dari limbah plastik itu karena penasaran.

"Ini menarik, ini dari plastik kresek lho. Ternyata limbah plastik bisa dibuat barang-barang seindah ini. Ini harus ditiru semua daerah, untuk mengurangi sampah plastik yang semakin besar dan juga meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Ganjar.

Ganjar menambahkan, ternyata kampanye pengurangan sampah plastik dapat juga dilakukan melalui kreatifitas. Masyarakat, lanjut dia, ternyata memiliki kemampuan untuk berkreasi untuk menyulap limbah plastik yang saat ini sangat melimpah menjadi benda bernilai ekonomis.

"Melihat hal ini, maka persoalan reduce and recycle sampah plastik di masyarakat sudah berjalan. Ini cara yang kreatif yang bisa kita kembangkan dan kita akomodasi sehingga yang lain bisa meniru dan membuat produk-produk serupa agar persoalan sampah plastik bisa dikurangi," terang Ganjar.

Selain produk dari limbah plastik, berbagai produk unggulan juga ditampilkan. Menurut Ganjar, acara Musrenbangwil memang dikonsep pula sebagai ajang bagi masyarakat memamerkan produk mereka.

"Maka nanti dapat dilihat, produk mana yang memang berkualitas, apakah kualitasnya di pasar tradisional, swalayan, nasional atau ekspor. Kami minta agar semua data diserahkan ke kami untuk kemudian kami list dan jual ke dunia internasional," tukasnya.

Sementara itu, Rifki Diah Titisari, petugas stand di Kota Tegal mengatakan, aneka produk dari limbah plastik tersebut dikelola oleh warga bernama Nurlaelatul Aqifah. Sehari-hari, Nurlaela memproduksi aneka kerajinan dari limbah plastik, limbah koran, pelepah pisang, ring gelas plastik dan sebagainya.

"Limbah-limbah itu diolah menjadi kerajinan seperti sepatu, tas, dompet, replika perahu Pinisi, replika mobil dan banyak lagi. Harganya mulai Rp85.000 sampai jutaan rupiah," kata dia.

Diah menambahkan, produk-produk olahan dari limbah plastik tersebut pernah menjuarai ajang Kreanova tingkat Provinsi Jateng pada 2017 lalu. "Pemasaran kami lakukan secara online. Jadi pembeli banyak dari luar kota bahkan ada beberapa yang dari luar negeri," tutupnya.

 

Baca juga : Dukung Penerapan Kantong Plastik Berbayar, Ganjar Siap Buatkan Pergub


Bagikan :

BATANG - Kegiatan Musrenbangwil yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus dikebut. Di masing-masing acara Musrenbangwil, selalu dipamerkan berbagai produk-produk unggulan dari masyarakat.

Seperti di Musrenbangwil se-Eks Keresidenan Pekalongan yang dilaksanakan di Kabupaten Batang, Rabu (13/3/2019). Sejumlah produk hasil kerajinan masyarakat ditampilkan, mulai kerajinan tangan, olahan makanan dan minuman, produk fashion dan lain sebagainya.

Seperti biasa, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo selalu menyempatkan diri meninjau stand-stand yang digelar untuk melihat kreasi masyarakat. Di lokasi itu, Ganjar tertarik dengan aneka produk kerajinan tangan yang terbuat dari limbah plastik kresek.

"Ini sepatu dari plastik kresek, Pak! Terbuat dari limbah plastik. Ada juga tas plastik, dompet, replika mainan mobil-mobilan, perahu pinisi dari limbah kertas. Masih banyak lainnya Pak, semua dari limbah," kata Rifki Diah Titisari, petugas stand di Kota Tegal.

Melihat hal itu, Ganjar langsung mengambil produk-produk tersebut. Penasaran, dia memegang dan meraba sepatu serta tas yang dipajang untuk memastikan produk itu benar terbuat dari limbah plastik.

Beberapa pejabat lain yang mendampingi Ganjar, seperti Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Sekda Jateng Sri Puryono, dan para kepala daerah juga ikut memegang produk-produk dari limbah plastik itu karena penasaran.

"Ini menarik, ini dari plastik kresek lho. Ternyata limbah plastik bisa dibuat barang-barang seindah ini. Ini harus ditiru semua daerah, untuk mengurangi sampah plastik yang semakin besar dan juga meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Ganjar.

Ganjar menambahkan, ternyata kampanye pengurangan sampah plastik dapat juga dilakukan melalui kreatifitas. Masyarakat, lanjut dia, ternyata memiliki kemampuan untuk berkreasi untuk menyulap limbah plastik yang saat ini sangat melimpah menjadi benda bernilai ekonomis.

"Melihat hal ini, maka persoalan reduce and recycle sampah plastik di masyarakat sudah berjalan. Ini cara yang kreatif yang bisa kita kembangkan dan kita akomodasi sehingga yang lain bisa meniru dan membuat produk-produk serupa agar persoalan sampah plastik bisa dikurangi," terang Ganjar.

Selain produk dari limbah plastik, berbagai produk unggulan juga ditampilkan. Menurut Ganjar, acara Musrenbangwil memang dikonsep pula sebagai ajang bagi masyarakat memamerkan produk mereka.

"Maka nanti dapat dilihat, produk mana yang memang berkualitas, apakah kualitasnya di pasar tradisional, swalayan, nasional atau ekspor. Kami minta agar semua data diserahkan ke kami untuk kemudian kami list dan jual ke dunia internasional," tukasnya.

Sementara itu, Rifki Diah Titisari, petugas stand di Kota Tegal mengatakan, aneka produk dari limbah plastik tersebut dikelola oleh warga bernama Nurlaelatul Aqifah. Sehari-hari, Nurlaela memproduksi aneka kerajinan dari limbah plastik, limbah koran, pelepah pisang, ring gelas plastik dan sebagainya.

"Limbah-limbah itu diolah menjadi kerajinan seperti sepatu, tas, dompet, replika perahu Pinisi, replika mobil dan banyak lagi. Harganya mulai Rp85.000 sampai jutaan rupiah," kata dia.

Diah menambahkan, produk-produk olahan dari limbah plastik tersebut pernah menjuarai ajang Kreanova tingkat Provinsi Jateng pada 2017 lalu. "Pemasaran kami lakukan secara online. Jadi pembeli banyak dari luar kota bahkan ada beberapa yang dari luar negeri," tutupnya.

 

Baca juga : Dukung Penerapan Kantong Plastik Berbayar, Ganjar Siap Buatkan Pergub


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu