Follow Us :              

Jateng-Jabar Sepakat Majukan Pembangunan di Perbatasan

  29 March 2019  |   13:00:00  |   dibaca : 1204 
Kategori :
Bagikan :


Jateng-Jabar Sepakat Majukan Pembangunan di Perbatasan

29 March 2019 | 13:00:00 | dibaca : 1204
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

CIREBON - Sinergitas pembangunan wilayah perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah mutlak diperlukan untuk mengurangi ketimpangan di wilayah tersebut. Kontribusi seluruh pihak  secara bersinergi, diharapkan akan dapat memberikan hasil nyata untuk terwujudnya pembangunan seluruh sektor di wilayah perbatasan.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen saat memberi sambutan pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Perbatasan (Musrenbangtas) Jawa Tengah-Jawa Barat 2019 di Hotel Aston Cirebon, Jabar, Jumat (29/3/2019).

Selain Taj Yasin, di Musrenbangtas bertema "Kerja Sama Daerah Dalam Pengembangan Industri Pariwisata Sebagai Lokomotif Perekonomian Jabar-Jateng," hadir pula Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, serta pejabat terkait lainnya dari Pemprov Jateng dan Jabar.

"Harus ada kerja sama yang intensif antar provinsi untuk bersama-sama memajukan daerah perbatasan. Terutama bagaimana melaksanakan pembangunan secara merata dan mengurangi ketimpangan di wilayah perbatasan," ujar Taj Yasin.

Kabupaten Cirebon, Jabar yang berbatasan dengan Brebes, Jateng, mempunyai potensi yang luar biasa di berbagai bidang. Namun demikian, Cirebon tidak bisa berdiri sendiri tanpa ditopang daerah sekitar, termasuk Brebes dan Banyumas yang berbatasan dengan wilayah Jabar.

"Termasuk wilayah perbatasan di Jateng, seperti Kabupaten Brebes, pengembangan ekonominya akan semakin ditingkatkan. Apalagi Brebes merupakan salah satu daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Jateng. Kami berharap kawasan industri di Cirebon juga merata ke arah timur sehingga pendapatan ekonominya berimbas ke Brebes," harapnya.

Demikian pula potensi Kabupaten Cilacap Jateng dengan potensi sektor industri yang berbatasan dengan Pangandaran dan Ciamis, Jabar yang memiliki potensi pariwisata. Sebagai daerah pendukung, harus berkolaborasi memajukan wilayah perbatasan.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wagub Taj Yasin berharap, dengan terbentuknya kerja sama perbatasan dua provinsi ini, akan semakin menguatkan sinergitas dan harmonisasi kedua wilayah dalam pelaksanaan pembangunan di daerah perbatasan, khususnya bagi Kabupaten Brebes, Cilacap, Cirebon, Kuningan, Ciamis, Pangandaran dan Kota Banjar.

Dia menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir, kinerja pembangunan Provinsi Jateng dinilai semakin baik. Namun demikian Kabupaten Brebes dan Cilacap yang berbatasan dengan Jawa Barat masih menjadi fokus perhatian, terutama dalam hal penurunan angka kemiskinan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Masalah kemiskinan tinggi dan jumlah pengangguran cukup besar menjadi perhatian utama bagi Kabupaten Brebes. Meski demikian, terdapat nilai strategis yaitu untuk pengembangan kawasan industri dan agropolitan. Nilai strategis inilah yang perlu digali lebih dalam dan dioptimalkan pemanfaatannya untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran.

Sedangkan Kabupaten Cilacap, dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran lebih baik dibandingkan Kabupaten Brebes, namun perlu diwaspadai adanya potensi rawan bencana baik itu longsor, banjir, gempa bumi, dan tsunami.

"Harapan saya, permasalahan dan isu strategis wilayah perbatasan menjadi komitmen bersama bagi Pemprov Jateng dan Jabar melalui perangkat daerah yang akan ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama," katanya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum menjelaskan, wilayah perbatasan Jabar dan Jateng memiliki potensi yang luar biasa di berbagai bidang. Di antaranya sektor pariwisata, industri, ekonomi kreatif, serta perdagangan. Selain itu juga tersedia fasilitas-fasilitas pendukung perekonomian, seperti bandara serta Tol Trans Jawa yang menyambungkan Jabar dan Jateng.

"Dalam jangka panjang, kami juga akan membangun sarana prasarana lain, yaitu jalur Bandung-Tasikmalaya yang kini sedang tahap lelang, kemudian dibangun jalur ekonomi Banjar-Pangandaran yang juga merupakan wilayah perbatasan dengan Jateng. Langkah-langkah ini tidak lain untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat," bebernya.

Melalui momentum Musrenbangtas tersebut, lanjut dia, sekaligus untuk membangun komunikasi dan kolaborasi yang baik antara Jabar dan Jateng, sehingga mampu menjawab berbagai permasalahan di perbatasan. Termasuk permasalahan pengangguran dan kemiskinan di perbatasan.

Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemprov Jateng dan Jabar tentang kerja sama pembangunan wilayah perbatasan kedua provinsi itu serta penandatanganan program kerja pembangunan daerah perbatasan Provinsi Jateng-Jabar tahun 2020-2023.

 

Baca juga : Dongkrak Ekonomi, Jalan Makadam Jatiroyom Dibangun


Bagikan :

CIREBON - Sinergitas pembangunan wilayah perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah mutlak diperlukan untuk mengurangi ketimpangan di wilayah tersebut. Kontribusi seluruh pihak  secara bersinergi, diharapkan akan dapat memberikan hasil nyata untuk terwujudnya pembangunan seluruh sektor di wilayah perbatasan.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen saat memberi sambutan pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Perbatasan (Musrenbangtas) Jawa Tengah-Jawa Barat 2019 di Hotel Aston Cirebon, Jabar, Jumat (29/3/2019).

Selain Taj Yasin, di Musrenbangtas bertema "Kerja Sama Daerah Dalam Pengembangan Industri Pariwisata Sebagai Lokomotif Perekonomian Jabar-Jateng," hadir pula Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, serta pejabat terkait lainnya dari Pemprov Jateng dan Jabar.

"Harus ada kerja sama yang intensif antar provinsi untuk bersama-sama memajukan daerah perbatasan. Terutama bagaimana melaksanakan pembangunan secara merata dan mengurangi ketimpangan di wilayah perbatasan," ujar Taj Yasin.

Kabupaten Cirebon, Jabar yang berbatasan dengan Brebes, Jateng, mempunyai potensi yang luar biasa di berbagai bidang. Namun demikian, Cirebon tidak bisa berdiri sendiri tanpa ditopang daerah sekitar, termasuk Brebes dan Banyumas yang berbatasan dengan wilayah Jabar.

"Termasuk wilayah perbatasan di Jateng, seperti Kabupaten Brebes, pengembangan ekonominya akan semakin ditingkatkan. Apalagi Brebes merupakan salah satu daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Jateng. Kami berharap kawasan industri di Cirebon juga merata ke arah timur sehingga pendapatan ekonominya berimbas ke Brebes," harapnya.

Demikian pula potensi Kabupaten Cilacap Jateng dengan potensi sektor industri yang berbatasan dengan Pangandaran dan Ciamis, Jabar yang memiliki potensi pariwisata. Sebagai daerah pendukung, harus berkolaborasi memajukan wilayah perbatasan.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wagub Taj Yasin berharap, dengan terbentuknya kerja sama perbatasan dua provinsi ini, akan semakin menguatkan sinergitas dan harmonisasi kedua wilayah dalam pelaksanaan pembangunan di daerah perbatasan, khususnya bagi Kabupaten Brebes, Cilacap, Cirebon, Kuningan, Ciamis, Pangandaran dan Kota Banjar.

Dia menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir, kinerja pembangunan Provinsi Jateng dinilai semakin baik. Namun demikian Kabupaten Brebes dan Cilacap yang berbatasan dengan Jawa Barat masih menjadi fokus perhatian, terutama dalam hal penurunan angka kemiskinan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Masalah kemiskinan tinggi dan jumlah pengangguran cukup besar menjadi perhatian utama bagi Kabupaten Brebes. Meski demikian, terdapat nilai strategis yaitu untuk pengembangan kawasan industri dan agropolitan. Nilai strategis inilah yang perlu digali lebih dalam dan dioptimalkan pemanfaatannya untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran.

Sedangkan Kabupaten Cilacap, dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran lebih baik dibandingkan Kabupaten Brebes, namun perlu diwaspadai adanya potensi rawan bencana baik itu longsor, banjir, gempa bumi, dan tsunami.

"Harapan saya, permasalahan dan isu strategis wilayah perbatasan menjadi komitmen bersama bagi Pemprov Jateng dan Jabar melalui perangkat daerah yang akan ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama," katanya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum menjelaskan, wilayah perbatasan Jabar dan Jateng memiliki potensi yang luar biasa di berbagai bidang. Di antaranya sektor pariwisata, industri, ekonomi kreatif, serta perdagangan. Selain itu juga tersedia fasilitas-fasilitas pendukung perekonomian, seperti bandara serta Tol Trans Jawa yang menyambungkan Jabar dan Jateng.

"Dalam jangka panjang, kami juga akan membangun sarana prasarana lain, yaitu jalur Bandung-Tasikmalaya yang kini sedang tahap lelang, kemudian dibangun jalur ekonomi Banjar-Pangandaran yang juga merupakan wilayah perbatasan dengan Jateng. Langkah-langkah ini tidak lain untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat," bebernya.

Melalui momentum Musrenbangtas tersebut, lanjut dia, sekaligus untuk membangun komunikasi dan kolaborasi yang baik antara Jabar dan Jateng, sehingga mampu menjawab berbagai permasalahan di perbatasan. Termasuk permasalahan pengangguran dan kemiskinan di perbatasan.

Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemprov Jateng dan Jabar tentang kerja sama pembangunan wilayah perbatasan kedua provinsi itu serta penandatanganan program kerja pembangunan daerah perbatasan Provinsi Jateng-Jabar tahun 2020-2023.

 

Baca juga : Dongkrak Ekonomi, Jalan Makadam Jatiroyom Dibangun


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu