Follow Us :              

2.415 Guru Ngaji di Magelang Terima Insentif dari Pemprov Jateng

  06 April 2019  |   08:30:00  |   dibaca : 2056 
Kategori :
Bagikan :


2.415 Guru Ngaji di Magelang Terima Insentif dari Pemprov Jateng

06 April 2019 | 08:30:00 | dibaca : 2056
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

MAGELANG - Sebanyak 2.415 guru ngaji dari Kota dan Kabupaten Magelang menerima insentif dari Pemprov Jateng. Masing-masing guru menerima Rp1,2 juta melalui rekening Bank Jateng Syariah.

Didampingi Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatut Thulab KH Ahmad Said Asrori, Kakanwil Kemenag Jateng Farhani, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) menyerahkan secara simbolis buku tabungan kepada 10 perwakilan guru ngaji dari Kabupaten dan Kota Magelang. Pada kesempatan itu juga diserahkan bantuan senilai Rp50 juta untuk pembangunan Ponpes Raudhatut Thulab dari Baznas Jateng.

"Saya ingin pesantren di Jateng mengembangkan ekonomi berbasis pesantren. Bikin kripik tidak apa-apa. Tetapi kemasan dibuat menarik dan rasanya yang enak. Izin gratis kita fasilitasi," kata Gus Yasin di sela Silaturahmi Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen dengan ustaz dan ustazah se-Kota dan Kabupaten Magelang di Ponpes Raudhatut Thulab Tempuran, Magelang, Sabtu (6/4/2019) pagi.

Gus Yasin juga menjanjikan, pada 2020, Pemprov Jateng akan memberikan BOSDA untuk lembaga pendidikan negeri maupun swasta. Gus Yasin juga menyinggung pemilihan Presiden, Wakil Presiden, DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota tinggal 11 hari lagi.

Dia mengajak ribuan guru Madin, TPQ, ustaz, ustazah dan santri di Kabupaten dan Kota Magelang untuk menjaga amarah dan emosinya jika berbeda pandangan atau pilihan dengan orang lain.

"Pemilu tinggal beberapa hari lagi. Tahan emosi, tahan kemarahan. Mari kita teladani kisah Nabi Muhammad SAW saat menghadapi kaum Quraisy bersama Sayyidina Ali. Apa yang dilakukan Rasulullah, dengan menghormati dan menyayangi, juga harus kita lakukan," katanya.

Gus Yasin menegaskan kepada mereka untuk saling menyayangi, berangkulan demi terwujudnya 'Baldatun thoyyibatun wa robbun ghafur' atau negeri yang baik (sentosa, adil dan makmur) dan selalu di bawah ampunan (lindungan) Yang Maha Kuasa. Sehingga, kerukunan semakin terjaga. Hidup berbangsa dan bernegara pun menjadi nyaman dan indah. 

Salah satu penerima insentif, Masykur, 63, guru ngaji dari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang, mengakui, selain baru kali ini Pemprov Jateng di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo dan Gus Yasin memberi perhatian kepada ustaz dan ustazah TPQ, Pemprov saat ini lebih peduli dan tidak ngapusi, seperti pada janji yang disampaikan saat kampanye.

"Mengajar di TPQ itu bentuk keikhlasan, kami tidak pernah nggresulo. Tentunya, selain berterimakasih, semoga pemimpin kita di Jateng makin amanah, jujur lan tetep mboten korupsi, mboten ngapusi," ujarnya.

 

Baca juga : Guru Ngaji Berharap Pemberian Insentif Terus Berlanjut


Bagikan :

MAGELANG - Sebanyak 2.415 guru ngaji dari Kota dan Kabupaten Magelang menerima insentif dari Pemprov Jateng. Masing-masing guru menerima Rp1,2 juta melalui rekening Bank Jateng Syariah.

Didampingi Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatut Thulab KH Ahmad Said Asrori, Kakanwil Kemenag Jateng Farhani, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) menyerahkan secara simbolis buku tabungan kepada 10 perwakilan guru ngaji dari Kabupaten dan Kota Magelang. Pada kesempatan itu juga diserahkan bantuan senilai Rp50 juta untuk pembangunan Ponpes Raudhatut Thulab dari Baznas Jateng.

"Saya ingin pesantren di Jateng mengembangkan ekonomi berbasis pesantren. Bikin kripik tidak apa-apa. Tetapi kemasan dibuat menarik dan rasanya yang enak. Izin gratis kita fasilitasi," kata Gus Yasin di sela Silaturahmi Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen dengan ustaz dan ustazah se-Kota dan Kabupaten Magelang di Ponpes Raudhatut Thulab Tempuran, Magelang, Sabtu (6/4/2019) pagi.

Gus Yasin juga menjanjikan, pada 2020, Pemprov Jateng akan memberikan BOSDA untuk lembaga pendidikan negeri maupun swasta. Gus Yasin juga menyinggung pemilihan Presiden, Wakil Presiden, DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota tinggal 11 hari lagi.

Dia mengajak ribuan guru Madin, TPQ, ustaz, ustazah dan santri di Kabupaten dan Kota Magelang untuk menjaga amarah dan emosinya jika berbeda pandangan atau pilihan dengan orang lain.

"Pemilu tinggal beberapa hari lagi. Tahan emosi, tahan kemarahan. Mari kita teladani kisah Nabi Muhammad SAW saat menghadapi kaum Quraisy bersama Sayyidina Ali. Apa yang dilakukan Rasulullah, dengan menghormati dan menyayangi, juga harus kita lakukan," katanya.

Gus Yasin menegaskan kepada mereka untuk saling menyayangi, berangkulan demi terwujudnya 'Baldatun thoyyibatun wa robbun ghafur' atau negeri yang baik (sentosa, adil dan makmur) dan selalu di bawah ampunan (lindungan) Yang Maha Kuasa. Sehingga, kerukunan semakin terjaga. Hidup berbangsa dan bernegara pun menjadi nyaman dan indah. 

Salah satu penerima insentif, Masykur, 63, guru ngaji dari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang, mengakui, selain baru kali ini Pemprov Jateng di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo dan Gus Yasin memberi perhatian kepada ustaz dan ustazah TPQ, Pemprov saat ini lebih peduli dan tidak ngapusi, seperti pada janji yang disampaikan saat kampanye.

"Mengajar di TPQ itu bentuk keikhlasan, kami tidak pernah nggresulo. Tentunya, selain berterimakasih, semoga pemimpin kita di Jateng makin amanah, jujur lan tetep mboten korupsi, mboten ngapusi," ujarnya.

 

Baca juga : Guru Ngaji Berharap Pemberian Insentif Terus Berlanjut


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu