Follow Us :              

Beri Kultum, Sekda Jateng Ajak Reformasi Nilai Ketakwaan Diri

  07 April 2019  |   18:30:00  |   dibaca : 690 
Kategori :
Bagikan :


Beri Kultum, Sekda Jateng Ajak Reformasi Nilai Ketakwaan Diri

07 April 2019 | 18:30:00 | dibaca : 690
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SEMARANG - Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sri Puryono mengajak setiap insan untuk mereformasi diri terhadap nilai-nilai ketakwaan. Ajakan itu dia sampaikan saat memberikan kuliah tujuh menit (Kultum) pada Pengajian Ahad Pahing di rumah dinas Rektor Universitas Negeri Semarang (UNNES), Minggu (7/3/2019) malam.

Sri Puryono mengatakan, jaminan takwa kepada Allah adalah surga. Hal itu tertuang dalam Alquran surat Al Imran Ayat 102 yang menyebutkan 'Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.' 

"Saya ingin menggugah kembali seperti surat Al Imran ayat 102. Allah memerintahkan kepada kita agar bertakwa kepada-Nya dengan sebenar-benarnya takwa. Karena kalau melihat hiruk pikuk dunia saat ini, saya kira ajal itu bisa tiba sewaktu-waktu," katanya.

Maka, lanjut dia, begitu membuka dan memejamkan mata dalam doa, setiap orang harus bertanya dalam dirinya sendiri, apakah sudah siap menghadap Allah dengan bekal amal ibadahnya. Kalau sudah merasa baik tidak usah ragu. Lantas Sekda Jateng yang juga Ketua Dewan Pertimbangan UNNES ini menyampaikan langkah-langkah untuk meraih ketakwaan.

"Pertama, orang menginfakkan di waktu sempit atau luang. Jangan takut miskin kalau infak. Maka di Pemprov Jateng, yang namanya Baznas kita oyak-oyak. Saya tekankan infak tidak menunggu kaya. Sisihkan 2,5 persen dari pendapatan untuk membayar zakat, masukkan dalam kotak amal," bebernya. 

Langkah kedua, sambung Sri Puryono, mampu menahan amarah. Diceritakan, dirinya telah menjadi Sekda Pemprov Jateng sudah tahun ketujuh. Banyak makan hati dan banyak pernak pernik. Tapi itu semua bisa diatasi dengan landasan ketulusan dan keikhlasan hati.

Sedangkan langkah ketiga, yakni mudah memaafkan kesalahan orang lain. Menurutnya, bukan mentang-mentang menjabat Sekda, Rektor, Wakil Rektor dan jabatan lainnya lantas membuat seseorang menjadi mudah melepaskan amarah. Apalagi menjelang pemungutan suara 17 April mendatang, sekarang ini mudah saling menghujat, menghasut, dan caci maki.

"Kalau saya ya tak nengke ae (diamkan saja). Kalau kita komentar malah salah. Untuk yang keempat, suka berbuat kebaikan dan bergaul dengan orang-orang baik. Kalau berkumpul dengan lumpur pasti ya kena Lumpur. Adapun berbuat baik itu ukurannya tuntutan hadist. Bukan baik duniawi," paparnya. 

Sementara itu, Rektor UNNES Prof Fathur Rokhman menjelaskan, pengajian Ahad Pahing sudah berlangsung sejak 12 tahun lalu. Pihaknya meneruskan tradisi baik yang sudah dilakukan rektor terdahulu bersama almarhum Abah Saiful. Harapannya pengajian tersebut semakin merekatkan kebersamaan para jamaah.

 

Baca juga : Hadapi Era Revolusi Industri 4.0, UNNES Diminta Siapkan Generasi Mumpuni


Bagikan :

SEMARANG - Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sri Puryono mengajak setiap insan untuk mereformasi diri terhadap nilai-nilai ketakwaan. Ajakan itu dia sampaikan saat memberikan kuliah tujuh menit (Kultum) pada Pengajian Ahad Pahing di rumah dinas Rektor Universitas Negeri Semarang (UNNES), Minggu (7/3/2019) malam.

Sri Puryono mengatakan, jaminan takwa kepada Allah adalah surga. Hal itu tertuang dalam Alquran surat Al Imran Ayat 102 yang menyebutkan 'Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.' 

"Saya ingin menggugah kembali seperti surat Al Imran ayat 102. Allah memerintahkan kepada kita agar bertakwa kepada-Nya dengan sebenar-benarnya takwa. Karena kalau melihat hiruk pikuk dunia saat ini, saya kira ajal itu bisa tiba sewaktu-waktu," katanya.

Maka, lanjut dia, begitu membuka dan memejamkan mata dalam doa, setiap orang harus bertanya dalam dirinya sendiri, apakah sudah siap menghadap Allah dengan bekal amal ibadahnya. Kalau sudah merasa baik tidak usah ragu. Lantas Sekda Jateng yang juga Ketua Dewan Pertimbangan UNNES ini menyampaikan langkah-langkah untuk meraih ketakwaan.

"Pertama, orang menginfakkan di waktu sempit atau luang. Jangan takut miskin kalau infak. Maka di Pemprov Jateng, yang namanya Baznas kita oyak-oyak. Saya tekankan infak tidak menunggu kaya. Sisihkan 2,5 persen dari pendapatan untuk membayar zakat, masukkan dalam kotak amal," bebernya. 

Langkah kedua, sambung Sri Puryono, mampu menahan amarah. Diceritakan, dirinya telah menjadi Sekda Pemprov Jateng sudah tahun ketujuh. Banyak makan hati dan banyak pernak pernik. Tapi itu semua bisa diatasi dengan landasan ketulusan dan keikhlasan hati.

Sedangkan langkah ketiga, yakni mudah memaafkan kesalahan orang lain. Menurutnya, bukan mentang-mentang menjabat Sekda, Rektor, Wakil Rektor dan jabatan lainnya lantas membuat seseorang menjadi mudah melepaskan amarah. Apalagi menjelang pemungutan suara 17 April mendatang, sekarang ini mudah saling menghujat, menghasut, dan caci maki.

"Kalau saya ya tak nengke ae (diamkan saja). Kalau kita komentar malah salah. Untuk yang keempat, suka berbuat kebaikan dan bergaul dengan orang-orang baik. Kalau berkumpul dengan lumpur pasti ya kena Lumpur. Adapun berbuat baik itu ukurannya tuntutan hadist. Bukan baik duniawi," paparnya. 

Sementara itu, Rektor UNNES Prof Fathur Rokhman menjelaskan, pengajian Ahad Pahing sudah berlangsung sejak 12 tahun lalu. Pihaknya meneruskan tradisi baik yang sudah dilakukan rektor terdahulu bersama almarhum Abah Saiful. Harapannya pengajian tersebut semakin merekatkan kebersamaan para jamaah.

 

Baca juga : Hadapi Era Revolusi Industri 4.0, UNNES Diminta Siapkan Generasi Mumpuni


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu