Follow Us :              

Sudah Hafiz Alquran, Afudh Ingin Terus Perdalam Ilmu Agama di Ponpes

  11 April 2019  |   16:30:00  |   dibaca : 437 
Kategori :
Bagikan :


Sudah Hafiz Alquran, Afudh Ingin Terus Perdalam Ilmu Agama di Ponpes

11 April 2019 | 16:30:00 | dibaca : 437
Kategori :
Bagikan :

Foto : Tim Humas (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Tim Humas (Humas Jateng)

TEGAL - "Wonten mriki santri ingkang sampun hafidz hafidzoh wonten (Di sini santri yang sudah hafiz hafizah ada)? Ayo coba ngacung!" ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menghadiri Silaturahmi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah dengan Ustaz-Ustazah Kota dan Kabupaten Tegal di Pondok Pesantren (Ponpes) Dar Alquran Al Islami Lebaksiu, Kamis (11/4/2019). Mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh orang nomor satu di Jateng itu, Ahmad Fudholi, salah seorang santri dari Ponpes tersebut pun segera mengacungkan jari.

Kepada Ganjar, remaja berusia 15 tahun itu membeberkan, dirinya fokus mengaji selama 3,5 tahun terakhir hingga mampu menghafal Alquran. Meski sudah hafiz, Afudh, sapaan akrabnya, tetap akan memperdalam ilmu agama di Ponpes lantaran ingin mewujudkan cita-citanya menjadi seorang ulama.

Mendengar penjelasan Afudh, mantan anggota DPR RI itu mengacungi jempol. Ganjar berpendapat, Afudh adalah pemuda yang bersungguh-sungguh memperjuangkan cita-citanya. Ganjar pun memberi hadiah berupa uang Rp1 juta kepada Afudh sebagai wujud apresiasi atas kesungguhannya menimba ilmu agama. "Dia luar biasa. Anak seperti ini punya kelebihan dan kecerdasan khusus karena ini nggak mudah," ujarnya.

Tak hanya memberikan hadiah kepadah Afudh, Ganjar juga menyerahkan bantuan insentif kepada guru keagamaan atau guru ngaji di Kota dan Kabupaten Tegal sebagai wujud apresiasi atas perjuangan mereka dalam mendidik karakter anak bangsa.

"Kuantitas pasti akan naik. Cuma, saya juga minta karena beberapa kabupaten itu sudah menganggarkan, maka untuk satu tahun ini nanti akan kita evaluasi. Saya berharap setiap kabupaten/kota guru ngajinya punya indeks yang sama. Sehingga nanti kita bisa efisien, anggarannya bisa kita pakai untuk pengembangan sarana prasarana," katanya.

Ganjar menyebutkan bahwa Gus Yasin (Wagub Taj Yasin Maimoen), sangat berkompeten dalam bidang pengembangan Ponpes. Pemprov Jateng bahkan telah mencanangkan program ekonomi pondok pesantren (ekotren) untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di lingkungan Ponpes. Program ekotren selaras dengan program Bank Wakaf Mikro yang dicanangkan oleh pemerintah pusat.

"Bagaimana mengembangkan pondok pesantren itu jagoannya ya, Gus Yasin. Santri bisa menjadi kiai atau pengusaha agar bisa hidup berdikari. Ketika menggagas ekotren, ternyata Pak Jokowi sudah bikin program Bank Wakaf Mikro yang masuk ke pondok-pondok. Itulah akses permodalan dari pemerintah pusat," jelasnya.

Ganjar menambahkan, Pemprov Jateng juga berupaya membina spiritualitas di Jateng agar antar umat beragama dapat hidup berdampingan secara rukun dan damai. Salah satunya dengan membangun forum kerukunan umat beragama (FKUB). "Untuk yang muslim, kita juga bangun Jateng Bersholawat keliling. Ramai dan menyenangkan. Itu menjadi syiar yang bagus sekali," lanjutnya.

Sebagai informasi, Kepala Kanwil Kemenag Kabupaten Tegal Sukarno menerangkan, jumlah guru keagamaan di Kabupaten Tegal yang memperoleh bantuan insentif sebanyak 9.390 orang, sedangkan guru keagamaan di Kota Tegal yang menerima bantuan insentif sebanyak 1.174 orang.

Kepala pada Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Provinsi Jateng Nur Abadi menambahkan, jumlah pondok pesantren di Jateng saat ini mencapai 4.099 lembaga, sedangkan madrasah diniyah sebanyak 9.791 lembaga, dan TPQ sebanyak 28.885 lembaga.

 

Baca juga : Insentif Guru Ngaji Dorong Pembangunan SDM Berkualitas


Bagikan :

TEGAL - "Wonten mriki santri ingkang sampun hafidz hafidzoh wonten (Di sini santri yang sudah hafiz hafizah ada)? Ayo coba ngacung!" ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menghadiri Silaturahmi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah dengan Ustaz-Ustazah Kota dan Kabupaten Tegal di Pondok Pesantren (Ponpes) Dar Alquran Al Islami Lebaksiu, Kamis (11/4/2019). Mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh orang nomor satu di Jateng itu, Ahmad Fudholi, salah seorang santri dari Ponpes tersebut pun segera mengacungkan jari.

Kepada Ganjar, remaja berusia 15 tahun itu membeberkan, dirinya fokus mengaji selama 3,5 tahun terakhir hingga mampu menghafal Alquran. Meski sudah hafiz, Afudh, sapaan akrabnya, tetap akan memperdalam ilmu agama di Ponpes lantaran ingin mewujudkan cita-citanya menjadi seorang ulama.

Mendengar penjelasan Afudh, mantan anggota DPR RI itu mengacungi jempol. Ganjar berpendapat, Afudh adalah pemuda yang bersungguh-sungguh memperjuangkan cita-citanya. Ganjar pun memberi hadiah berupa uang Rp1 juta kepada Afudh sebagai wujud apresiasi atas kesungguhannya menimba ilmu agama. "Dia luar biasa. Anak seperti ini punya kelebihan dan kecerdasan khusus karena ini nggak mudah," ujarnya.

Tak hanya memberikan hadiah kepadah Afudh, Ganjar juga menyerahkan bantuan insentif kepada guru keagamaan atau guru ngaji di Kota dan Kabupaten Tegal sebagai wujud apresiasi atas perjuangan mereka dalam mendidik karakter anak bangsa.

"Kuantitas pasti akan naik. Cuma, saya juga minta karena beberapa kabupaten itu sudah menganggarkan, maka untuk satu tahun ini nanti akan kita evaluasi. Saya berharap setiap kabupaten/kota guru ngajinya punya indeks yang sama. Sehingga nanti kita bisa efisien, anggarannya bisa kita pakai untuk pengembangan sarana prasarana," katanya.

Ganjar menyebutkan bahwa Gus Yasin (Wagub Taj Yasin Maimoen), sangat berkompeten dalam bidang pengembangan Ponpes. Pemprov Jateng bahkan telah mencanangkan program ekonomi pondok pesantren (ekotren) untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di lingkungan Ponpes. Program ekotren selaras dengan program Bank Wakaf Mikro yang dicanangkan oleh pemerintah pusat.

"Bagaimana mengembangkan pondok pesantren itu jagoannya ya, Gus Yasin. Santri bisa menjadi kiai atau pengusaha agar bisa hidup berdikari. Ketika menggagas ekotren, ternyata Pak Jokowi sudah bikin program Bank Wakaf Mikro yang masuk ke pondok-pondok. Itulah akses permodalan dari pemerintah pusat," jelasnya.

Ganjar menambahkan, Pemprov Jateng juga berupaya membina spiritualitas di Jateng agar antar umat beragama dapat hidup berdampingan secara rukun dan damai. Salah satunya dengan membangun forum kerukunan umat beragama (FKUB). "Untuk yang muslim, kita juga bangun Jateng Bersholawat keliling. Ramai dan menyenangkan. Itu menjadi syiar yang bagus sekali," lanjutnya.

Sebagai informasi, Kepala Kanwil Kemenag Kabupaten Tegal Sukarno menerangkan, jumlah guru keagamaan di Kabupaten Tegal yang memperoleh bantuan insentif sebanyak 9.390 orang, sedangkan guru keagamaan di Kota Tegal yang menerima bantuan insentif sebanyak 1.174 orang.

Kepala pada Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Provinsi Jateng Nur Abadi menambahkan, jumlah pondok pesantren di Jateng saat ini mencapai 4.099 lembaga, sedangkan madrasah diniyah sebanyak 9.791 lembaga, dan TPQ sebanyak 28.885 lembaga.

 

Baca juga : Insentif Guru Ngaji Dorong Pembangunan SDM Berkualitas


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu