Follow Us :              

Wanti-wanti Kontraktor Jangan Rasywah, Ganjar: Kalau Ada Bawahan Kami Minta, Akan Saya Istirahatkan

  30 April 2019  |   07:00:00  |   dibaca : 668 
Kategori :
Bagikan :


Wanti-wanti Kontraktor Jangan Rasywah, Ganjar: Kalau Ada Bawahan Kami Minta, Akan Saya Istirahatkan

30 April 2019 | 07:00:00 | dibaca : 668
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Sejumlah pekerjaan perbaikan peningkatan jalan dan jembatan di Jateng mulai dilaksanakan, menyusul telah ditandatanganinya sejumlah paket pekerjaan oleh Pemprov Jateng dengan para penyedia jasa. Penandatanganan kontrak dilakukan di Gedung A Lantai 2 kompleks Kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan Kota Semarang, Selasa (30/4/2019).

Dalam kesempatan itu, Ganjar yang menyaksikan langsung penandatanganan, mewanti-wanti kepada para kontraktor untuk menjaga integritas dalam bekerja dan menghindari praktik rasywah atau suap. Para kontraktor atau penyedia jasa tidak boleh memberikan apapun kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) atas proyek-proyek yang dikerjakan.

"Jaga integritas, jangan sekali-kali mencoba menyuap kami. Tidak boleh ada sogok menyogok. Saya pribadi menegaskan tidak mau menerima apapun, begitu juga dengan dinas-dinas kami. Kalau ada yang menerima, akan langsung saya istirahatkan," tegas Ganjar.

Integritas, lanjut Ganjar, menjadi fokus utama selama dia memimpin Jateng. Selain untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, praktik penghapusan suap menyuap dalam pelaksanaan proyek pekerjaan juga penting untuk menjaga kualitas dan kuantitas pekerjaan.

Menurut dia, selama ini ada pandangan orang bahwa jika kerja di Bina Marga PU itu identik dengan sogok menyogok, suap menyuap. Untuk itu, Ganjar ingin mengubah pandangan tersebut dengan melaksanakan semua pekerjaan sesuai aturan.

"Maka saya ingin semua membangun integritas dan bersih. Kalau penyedia jasa tidak punya beban itu, mereka bisa bekerja dengan baik tanpa tekanan. Kalau itu berjalan dengan baik, ada harapan secara kualitas dan kuantitas bisa dijaga, kalau terjaga masyarakat pasti bisa menikmati itu," tegasnya.

Ganjar juga mengusulkan agar jika ada dana berlebih, lebih baik digunakan untuk program Coorporate Social Responsibility (CSR) ketimbang digunakan untuk suap. Dana itu, bisa dimanfaatkan membantu pemerintah dalam pengentasan kemiskinan melalui program tersebut.

"Pola cost untuk anggaran nyogok ke kami dibuang saja. Sekarang digantikan untuk membantu saja seperti untuk CSR. Gunakan anggaran itu untuk membantu masyarakat, mungkin sepanjang jalan yang dibangun ada yang tidak punya jamban, ada yang tinggal di rumah tidak layak huni dan lainnya," tukasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Jateng AR Hanung Triyono mengatakan, ada 230 paket pekerjaan di Jateng tahun 2019 ini. Dari jumlah itu, sudah ada18 paket pekerjaan bidang jalan dan jembatan yang sudah terkontrak yang hari ini ditandatangani. "Namun secara simbolis, penandatanganan dilakukan terhadap tiga paket pekerjaan saja," kata dia.

Tiga paket tersebut, terang Hanung, yakni peningkatan Jalan Kutoarjo-Bruno batas Kabupaten Wonosobo dengan nilai kontrak Rp4,6 miliar dan paket peningkatan Jalan Kuwu-Galeh batas Kabupaten Sragen dengan nilai kontrak Rp5 miliar. "Selain itu, ada juga paket jasa konsultasi pengawasan jalan dan jembatan BPJ Wilayah Cilacap dengan nilai kontrak Rp830 juta," paparnya.

Pada kesempatan itu, Hanung juga mengingatkan para penyedia jasa untuk fokus bekerja sesuai kontrak. Diharapkan semua pekerjaan berjalan lancar tanpa ada gangguan atau hambatan. "Faktor cuaca dan kondisi alam juga harus dipertimbangkan. Selain itu, program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) juga harus diperhatikan," pungkasnya.

 

Baca juga : Pakar Hukum Acungi Jempol Penerapan Pendidikan Antikorupsi di Jateng


Bagikan :

SEMARANG - Sejumlah pekerjaan perbaikan peningkatan jalan dan jembatan di Jateng mulai dilaksanakan, menyusul telah ditandatanganinya sejumlah paket pekerjaan oleh Pemprov Jateng dengan para penyedia jasa. Penandatanganan kontrak dilakukan di Gedung A Lantai 2 kompleks Kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan Kota Semarang, Selasa (30/4/2019).

Dalam kesempatan itu, Ganjar yang menyaksikan langsung penandatanganan, mewanti-wanti kepada para kontraktor untuk menjaga integritas dalam bekerja dan menghindari praktik rasywah atau suap. Para kontraktor atau penyedia jasa tidak boleh memberikan apapun kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) atas proyek-proyek yang dikerjakan.

"Jaga integritas, jangan sekali-kali mencoba menyuap kami. Tidak boleh ada sogok menyogok. Saya pribadi menegaskan tidak mau menerima apapun, begitu juga dengan dinas-dinas kami. Kalau ada yang menerima, akan langsung saya istirahatkan," tegas Ganjar.

Integritas, lanjut Ganjar, menjadi fokus utama selama dia memimpin Jateng. Selain untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, praktik penghapusan suap menyuap dalam pelaksanaan proyek pekerjaan juga penting untuk menjaga kualitas dan kuantitas pekerjaan.

Menurut dia, selama ini ada pandangan orang bahwa jika kerja di Bina Marga PU itu identik dengan sogok menyogok, suap menyuap. Untuk itu, Ganjar ingin mengubah pandangan tersebut dengan melaksanakan semua pekerjaan sesuai aturan.

"Maka saya ingin semua membangun integritas dan bersih. Kalau penyedia jasa tidak punya beban itu, mereka bisa bekerja dengan baik tanpa tekanan. Kalau itu berjalan dengan baik, ada harapan secara kualitas dan kuantitas bisa dijaga, kalau terjaga masyarakat pasti bisa menikmati itu," tegasnya.

Ganjar juga mengusulkan agar jika ada dana berlebih, lebih baik digunakan untuk program Coorporate Social Responsibility (CSR) ketimbang digunakan untuk suap. Dana itu, bisa dimanfaatkan membantu pemerintah dalam pengentasan kemiskinan melalui program tersebut.

"Pola cost untuk anggaran nyogok ke kami dibuang saja. Sekarang digantikan untuk membantu saja seperti untuk CSR. Gunakan anggaran itu untuk membantu masyarakat, mungkin sepanjang jalan yang dibangun ada yang tidak punya jamban, ada yang tinggal di rumah tidak layak huni dan lainnya," tukasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Jateng AR Hanung Triyono mengatakan, ada 230 paket pekerjaan di Jateng tahun 2019 ini. Dari jumlah itu, sudah ada18 paket pekerjaan bidang jalan dan jembatan yang sudah terkontrak yang hari ini ditandatangani. "Namun secara simbolis, penandatanganan dilakukan terhadap tiga paket pekerjaan saja," kata dia.

Tiga paket tersebut, terang Hanung, yakni peningkatan Jalan Kutoarjo-Bruno batas Kabupaten Wonosobo dengan nilai kontrak Rp4,6 miliar dan paket peningkatan Jalan Kuwu-Galeh batas Kabupaten Sragen dengan nilai kontrak Rp5 miliar. "Selain itu, ada juga paket jasa konsultasi pengawasan jalan dan jembatan BPJ Wilayah Cilacap dengan nilai kontrak Rp830 juta," paparnya.

Pada kesempatan itu, Hanung juga mengingatkan para penyedia jasa untuk fokus bekerja sesuai kontrak. Diharapkan semua pekerjaan berjalan lancar tanpa ada gangguan atau hambatan. "Faktor cuaca dan kondisi alam juga harus dipertimbangkan. Selain itu, program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) juga harus diperhatikan," pungkasnya.

 

Baca juga : Pakar Hukum Acungi Jempol Penerapan Pendidikan Antikorupsi di Jateng


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu