Follow Us :              

Gus Yasin Sebut Kecerdasan Perlu Diimbangi dengan Ilmu Agama

  19 June 2019  |   19:30:00  |   dibaca : 1793 
Kategori :
Bagikan :


Gus Yasin Sebut Kecerdasan Perlu Diimbangi dengan Ilmu Agama

19 June 2019 | 19:30:00 | dibaca : 1793
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah menyebutkan pentingnya penanaman ilmu agama bagi generasi muda. Menurutnya, kecerdasan saja tak cukup tanpa diimbangi bekal ilmu agama.

"Orang Jahiliyah itu ora bodho (tidak bodoh), ning ora ngerti agama (tapi tidak tahu agama). Maka, kecerdasan perlu diarahkan. Nek ora, dadine ora percaya karo (Kalau tidak, jadinya tidak percaya dengan (Gusti Allah). Mula niku kedah (Makanya harus) diarahkan," ujar Gus Yasin, sapaan akrab wagub, saat memberi sambutan pada acara Haflah Akhirussanah Yayasan Hidayatullah Gunungpati, Semarang, Rabu (19/6/2019) malam.

Mengingat pentingnya belajar ilmu agama, maka orang tua wajib membekali anaknya dengan ilmu agama. Apalagi, Rasullullah sudah memberi pesan, bahwa umatnya akan mendapat surga Allah jika menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu agama.

"Rasul sudah berpesan kepada umatnya, siapa yang berjalan di jalan, jalanlah yang ada ilmunya (agama), Allah memudahkan. Jalan yang menuju surganya Allah. Jika orang belajar ilmu agama, berarti kebuka pintu surga," terangnya.

Senada, Ketua Yayasan Hidayatullah Gunungpati KH Abdul Rouf mengaku prihatin jika melihat generasi muda yang salah arah karena kurangnya pengetahuan ilmu agama. Dia pun mengajak para orang tua agar khawatir, apabila tidak memberikan bekal pendidikan agama yang cukup.

"Padha kuwatira karo (Khawatirlah dengan) generasi muda sing kumpul ora jelas akhire dadi generasi sing salah alamat, salah konco (Yang kumpul-kumpul tidak jelas dan akhirnya jadi generasi yang salah alamat, salah teman). Ditimbali wong tuwo ora moro, nek ana panggilan hp ra terima ngangkat ning mlompat (Di panggil orang tua tidak datang, tetapi ketika ada panggilan di HP, langsung merespon). Prihatos mboten (prihatin tidak)?," katanya seraya bertanya kepada orang tua murid. 

Karenanya, kata dia, sangat penting bagi anak diberi bekal pengetahuan agama yang cukup. Sebab, dalam ilmu agama mengatur seluruh sendi kehidupan manusia yang membentuk anak berakhlakul karimah. Tak hanya itu, orang tua juga perlu terus belajar ilmu agama, agar bisa menjadi role model bagi anaknnya. "Nek pengen suarga, yo mulai tata-tata (Kalau ingin surga, ya mulailah menata). Agama ampun (jangan) ditinggal," tandasnya.

 

Baca juga : Hadiri Haul KH Shonhaji Abdullah, Gus Yasin Ajak Masyarakat Buang Sifat Dendam


Bagikan :

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah menyebutkan pentingnya penanaman ilmu agama bagi generasi muda. Menurutnya, kecerdasan saja tak cukup tanpa diimbangi bekal ilmu agama.

"Orang Jahiliyah itu ora bodho (tidak bodoh), ning ora ngerti agama (tapi tidak tahu agama). Maka, kecerdasan perlu diarahkan. Nek ora, dadine ora percaya karo (Kalau tidak, jadinya tidak percaya dengan (Gusti Allah). Mula niku kedah (Makanya harus) diarahkan," ujar Gus Yasin, sapaan akrab wagub, saat memberi sambutan pada acara Haflah Akhirussanah Yayasan Hidayatullah Gunungpati, Semarang, Rabu (19/6/2019) malam.

Mengingat pentingnya belajar ilmu agama, maka orang tua wajib membekali anaknya dengan ilmu agama. Apalagi, Rasullullah sudah memberi pesan, bahwa umatnya akan mendapat surga Allah jika menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu agama.

"Rasul sudah berpesan kepada umatnya, siapa yang berjalan di jalan, jalanlah yang ada ilmunya (agama), Allah memudahkan. Jalan yang menuju surganya Allah. Jika orang belajar ilmu agama, berarti kebuka pintu surga," terangnya.

Senada, Ketua Yayasan Hidayatullah Gunungpati KH Abdul Rouf mengaku prihatin jika melihat generasi muda yang salah arah karena kurangnya pengetahuan ilmu agama. Dia pun mengajak para orang tua agar khawatir, apabila tidak memberikan bekal pendidikan agama yang cukup.

"Padha kuwatira karo (Khawatirlah dengan) generasi muda sing kumpul ora jelas akhire dadi generasi sing salah alamat, salah konco (Yang kumpul-kumpul tidak jelas dan akhirnya jadi generasi yang salah alamat, salah teman). Ditimbali wong tuwo ora moro, nek ana panggilan hp ra terima ngangkat ning mlompat (Di panggil orang tua tidak datang, tetapi ketika ada panggilan di HP, langsung merespon). Prihatos mboten (prihatin tidak)?," katanya seraya bertanya kepada orang tua murid. 

Karenanya, kata dia, sangat penting bagi anak diberi bekal pengetahuan agama yang cukup. Sebab, dalam ilmu agama mengatur seluruh sendi kehidupan manusia yang membentuk anak berakhlakul karimah. Tak hanya itu, orang tua juga perlu terus belajar ilmu agama, agar bisa menjadi role model bagi anaknnya. "Nek pengen suarga, yo mulai tata-tata (Kalau ingin surga, ya mulailah menata). Agama ampun (jangan) ditinggal," tandasnya.

 

Baca juga : Hadiri Haul KH Shonhaji Abdullah, Gus Yasin Ajak Masyarakat Buang Sifat Dendam


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu