Follow Us :              

Batik dan Wayang Tandai Kerjasama Jateng dengan Kanada

  06 August 2019  |   11:00:00  |   dibaca : 568 
Kategori :
Bagikan :


Batik dan Wayang Tandai Kerjasama Jateng dengan Kanada

06 August 2019 | 11:00:00 | dibaca : 568
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Duta Besar Kanada untuk Indonesia Peter MacArthur memilih menggunakan kebudayaan untuk berdiplomasi. Bahkan Ganjar dibuat kaget oleh Peter yang memberikan Batik Kanada dalam bentuk kerajinan pouch, yang disebut kerajinan hasil perpaduan budaya dua negara.

Bentuknya biasa layaknya kantong untuk bolpoin. Namun ada goresan-goresan seperti motif parang berwarna merah di seluruh bagiannya. Seolah mengerti ekspresi kaget dari Ganjar, Peter langsung menjelaskan tentang kantong itu. 

"Ya ini batik, Batik Kanada. Saya bawa dari Kanada, Warga kami yang membuatnya," kata Peter yang berkunjung ke ruang kerja Ganjar, Selasa (6/8/2019).

Ternyata sebagian masyarakat Kanada bukan hanya akrab dengan batik, tapi juga dengan gamelan. "Saya juga biasa main gamelan," katanya. 

Seperti melengkapi nuansa kebudayaan, Ganjar pun memberikan miniatur wayang, Pandawa kepada Peter. Pertukaran cinderamata yang berbasis kebudayaan tersebut menjadi simbol jalinan kerjasama antara Jateng dan Kanada, yang ingin sama-sama mengembangkan sumber daya manusia.

"Di sektor pembangunan sumber daya manusia. Kanada tertarik untuk investasi pendidikan di Jawa Tengah. Barangkali kerjasama sektor pendidikan dengan Kanada akan jauh lebih baik," kata Ganjar. 

Saat ini Kanada telah memiliki jalinan kerjasama dengan 34 sekolah di Indonesia, tiga di antaranya berada di Jawa Tengah yakni di Semarang, Cilacap dan Solo. Saat ini Jawa Tengah juga telah menjalin kerjasama pendidikan dengan Jerman, Jepang dan Australia. 

"Karena itu sesuai dengan arahan Presiden. Selain memang investasi di sektor energi, engineering dan peningkatan ekspor," katanya. 

Saat ini ekspor nilai ekspor Jawa Tengah ke Kanada sebesar US 26,177,54 juta. Terdiri dari hasil tekstil sampai furniture. Selain Kanada, lanjut Ganjar, tujuan ekspor dari Jawa Tengah juga banyak meluncur ke Amerika, Asia maupun Eropa. Tertinggi Amerika, dengan nilai US 698,888 juta, Jepang US 258,517 juta, Cina US 170,345 juta dan Jerman US 95,884 juta. 

 "Banyak komoditas, kopi, furniture, tekstil sampai militer uniform," kata Ganjar. 

Untuk urusan investasi, Kanada memang bukan termasuk negara papan atas yang menanamkan modal di Jawa Tengah. Kanada masih jauh di bawah Jepang, Korsel, Singapura, British Virgin Island dan Malaysia.

Ganjar menjelaskan, pertumbuhan investasi di Jateng setiap tahun tumbuh 51 persen. Pada tahun 2018 capaian investasi di Jateng sebesar 59,27 dari tadget 47,15. Tahun 2017 target 41,7 dan capaiannya 51,54. Pada tahun 2016, targetnya 27,55  sementara capaiannya sebesar 38,18.

"Perkembangan Realisasi investasi, listrik gas air adalah yang terbesar. Kami cukup serius membangun infrastruktur di Jawa Tengah, bandara, pelabuhan. Padatnya DKI, Jabar dan Jatim membuat Jateng sangat potensial. Itulah kenapa banyak calon investor yang datang ke Jateng," katanya.

 

Baca juga : Kunjungi Jateng, Wali Kota Brisbane Ajak Serta Delegasi Industri


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Duta Besar Kanada untuk Indonesia Peter MacArthur memilih menggunakan kebudayaan untuk berdiplomasi. Bahkan Ganjar dibuat kaget oleh Peter yang memberikan Batik Kanada dalam bentuk kerajinan pouch, yang disebut kerajinan hasil perpaduan budaya dua negara.

Bentuknya biasa layaknya kantong untuk bolpoin. Namun ada goresan-goresan seperti motif parang berwarna merah di seluruh bagiannya. Seolah mengerti ekspresi kaget dari Ganjar, Peter langsung menjelaskan tentang kantong itu. 

"Ya ini batik, Batik Kanada. Saya bawa dari Kanada, Warga kami yang membuatnya," kata Peter yang berkunjung ke ruang kerja Ganjar, Selasa (6/8/2019).

Ternyata sebagian masyarakat Kanada bukan hanya akrab dengan batik, tapi juga dengan gamelan. "Saya juga biasa main gamelan," katanya. 

Seperti melengkapi nuansa kebudayaan, Ganjar pun memberikan miniatur wayang, Pandawa kepada Peter. Pertukaran cinderamata yang berbasis kebudayaan tersebut menjadi simbol jalinan kerjasama antara Jateng dan Kanada, yang ingin sama-sama mengembangkan sumber daya manusia.

"Di sektor pembangunan sumber daya manusia. Kanada tertarik untuk investasi pendidikan di Jawa Tengah. Barangkali kerjasama sektor pendidikan dengan Kanada akan jauh lebih baik," kata Ganjar. 

Saat ini Kanada telah memiliki jalinan kerjasama dengan 34 sekolah di Indonesia, tiga di antaranya berada di Jawa Tengah yakni di Semarang, Cilacap dan Solo. Saat ini Jawa Tengah juga telah menjalin kerjasama pendidikan dengan Jerman, Jepang dan Australia. 

"Karena itu sesuai dengan arahan Presiden. Selain memang investasi di sektor energi, engineering dan peningkatan ekspor," katanya. 

Saat ini ekspor nilai ekspor Jawa Tengah ke Kanada sebesar US 26,177,54 juta. Terdiri dari hasil tekstil sampai furniture. Selain Kanada, lanjut Ganjar, tujuan ekspor dari Jawa Tengah juga banyak meluncur ke Amerika, Asia maupun Eropa. Tertinggi Amerika, dengan nilai US 698,888 juta, Jepang US 258,517 juta, Cina US 170,345 juta dan Jerman US 95,884 juta. 

 "Banyak komoditas, kopi, furniture, tekstil sampai militer uniform," kata Ganjar. 

Untuk urusan investasi, Kanada memang bukan termasuk negara papan atas yang menanamkan modal di Jawa Tengah. Kanada masih jauh di bawah Jepang, Korsel, Singapura, British Virgin Island dan Malaysia.

Ganjar menjelaskan, pertumbuhan investasi di Jateng setiap tahun tumbuh 51 persen. Pada tahun 2018 capaian investasi di Jateng sebesar 59,27 dari tadget 47,15. Tahun 2017 target 41,7 dan capaiannya 51,54. Pada tahun 2016, targetnya 27,55  sementara capaiannya sebesar 38,18.

"Perkembangan Realisasi investasi, listrik gas air adalah yang terbesar. Kami cukup serius membangun infrastruktur di Jawa Tengah, bandara, pelabuhan. Padatnya DKI, Jabar dan Jatim membuat Jateng sangat potensial. Itulah kenapa banyak calon investor yang datang ke Jateng," katanya.

 

Baca juga : Kunjungi Jateng, Wali Kota Brisbane Ajak Serta Delegasi Industri


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu