Follow Us :              

Jambanisasi di Tambaklorok, CFN Targetkan Program Nasional 20 Juta Jamban 

  21 September 2019  |   08:30:00  |   dibaca : 747 
Kategori :
Bagikan :


Jambanisasi di Tambaklorok, CFN Targetkan Program Nasional 20 Juta Jamban 

21 September 2019 | 08:30:00 | dibaca : 747
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

SEMARANG - Caring for Nation (CFN) yang diselenggarakan alumnus lima perguruan tinggi negeri di Jateng dan Yogyakarta bakal meluncurkan program 20 juta jamban untuk warga tidak mampu yang tersebar di berbagai penjuru nusantara, termasuk di Jawa Tengah. 

"Target pertama satu juta jamban di Jawa Tengah, kalau target pertama sudah selesai akan kita tingkatkan 20 juta secara nasional," ujar Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Universitas Diponegoro (IKA Undip) Maryono di sela tinjauan program jambanisasi CFN III di Kelurahan Tambaklorok Kota Semarang, Sabtu (21/9/2019).

Maryono menjelaskan, bantuan jamban untuk warga tidak mampu adalah salah satu bukti CFN memberikan kepedulian di berbagai bidang, termasuk bidang sosial dan kesehatan. Program jambanisasi yang dipromotori "dr Budi Jamban" dari IKA Undip hingga saat ini telah mencapai sekitar satu juta unit. 

"Jambanisasi akan dijadikan sebagai program nasional. Jamban ini penting karena berkaitan dengan kebersihan dan kesehatan. Dengan adanya program ini, masyarakat yang selama ini tidak memiliki jamban dan buang air besar di sembarang tempat tidak lagi BAB sembarangan," bebernya.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP mengatakan, berbagai kegiatan diselenggarakan pada CFN III. Antara lain pameran UMKM, festival kuliner dari berbagai daerah, serta bermacam lomba khusus anak-anak seperti mewarnai dan bernyanyi. Selain itu juga program jambanisasi sebanyak 100 unit jamban sehat untuk warga di daerah kampung nelayan di Tambaklorok.

Sri Puryono yang sekaligus Penasihat Kagama dan IKA Undip menjelaskan, berbagai kegiatan yang diselenggarakan CFN sebagai kiprah para alumnus UGM dan perguruan tinggi negeri di Jateng untuk negeri Indonesia pada umumnya dan Jawa Tengah pada khususnya. Selain itu sesuai dengan kesepakatan bersama bahwa semangat CFN adalah menyatukan langkah untuk memperkokoh kebhinnekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sekda didampingi istri, Rini Sri Puryono menyebutkan, CNF dimulai sejak 2017 dirintis oleh Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) dan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Diponegoro (IKA Undip), kemudian pada periode ketiga diikuti oleh IKA Universitas Sebelas Maret, IKA Universitas Negeri Semarang (Unnes), dan Keluarga Alumni Universitas Soedirman (KA Unsoed) Purwokerto. 

"Tahun depan alumnus Universitas Terbuka (UT) juga tidak ketinggalan ikut bergabung dalam CFN. Kita bersama-sama merawat negeri melalui berbagai kegiatan kepedulian terhadap masyarakat. Apalagi alumnus UT sangat banyak," kata Sri Puryono yang juga Ketua Panitia CFN 2019," katanya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Tambaklorok, Mugiono (48) mengaku sangat senang dan bersyukur atas bantuan sebanyak 100 unit jamban untuk warga di RW 15 dan sekitarnya. Menurutnya, Tambaklorok yang merupakan kawasan padat penduduk tersebut masih banyak warga yang belum memiliki jamban.

"Kami sangat berterimakasih dengan bantuan ini. Sekarang warga yang tidak mampu membangun jamban di rumahnya, sekarang sudah dapat buang air besar di jamban," ucapnya.

 

Baca juga : Merawat Bangsa, Mlaku Entuk - Mlayu Entuk


Bagikan :

SEMARANG - Caring for Nation (CFN) yang diselenggarakan alumnus lima perguruan tinggi negeri di Jateng dan Yogyakarta bakal meluncurkan program 20 juta jamban untuk warga tidak mampu yang tersebar di berbagai penjuru nusantara, termasuk di Jawa Tengah. 

"Target pertama satu juta jamban di Jawa Tengah, kalau target pertama sudah selesai akan kita tingkatkan 20 juta secara nasional," ujar Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Universitas Diponegoro (IKA Undip) Maryono di sela tinjauan program jambanisasi CFN III di Kelurahan Tambaklorok Kota Semarang, Sabtu (21/9/2019).

Maryono menjelaskan, bantuan jamban untuk warga tidak mampu adalah salah satu bukti CFN memberikan kepedulian di berbagai bidang, termasuk bidang sosial dan kesehatan. Program jambanisasi yang dipromotori "dr Budi Jamban" dari IKA Undip hingga saat ini telah mencapai sekitar satu juta unit. 

"Jambanisasi akan dijadikan sebagai program nasional. Jamban ini penting karena berkaitan dengan kebersihan dan kesehatan. Dengan adanya program ini, masyarakat yang selama ini tidak memiliki jamban dan buang air besar di sembarang tempat tidak lagi BAB sembarangan," bebernya.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP mengatakan, berbagai kegiatan diselenggarakan pada CFN III. Antara lain pameran UMKM, festival kuliner dari berbagai daerah, serta bermacam lomba khusus anak-anak seperti mewarnai dan bernyanyi. Selain itu juga program jambanisasi sebanyak 100 unit jamban sehat untuk warga di daerah kampung nelayan di Tambaklorok.

Sri Puryono yang sekaligus Penasihat Kagama dan IKA Undip menjelaskan, berbagai kegiatan yang diselenggarakan CFN sebagai kiprah para alumnus UGM dan perguruan tinggi negeri di Jateng untuk negeri Indonesia pada umumnya dan Jawa Tengah pada khususnya. Selain itu sesuai dengan kesepakatan bersama bahwa semangat CFN adalah menyatukan langkah untuk memperkokoh kebhinnekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sekda didampingi istri, Rini Sri Puryono menyebutkan, CNF dimulai sejak 2017 dirintis oleh Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) dan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Diponegoro (IKA Undip), kemudian pada periode ketiga diikuti oleh IKA Universitas Sebelas Maret, IKA Universitas Negeri Semarang (Unnes), dan Keluarga Alumni Universitas Soedirman (KA Unsoed) Purwokerto. 

"Tahun depan alumnus Universitas Terbuka (UT) juga tidak ketinggalan ikut bergabung dalam CFN. Kita bersama-sama merawat negeri melalui berbagai kegiatan kepedulian terhadap masyarakat. Apalagi alumnus UT sangat banyak," kata Sri Puryono yang juga Ketua Panitia CFN 2019," katanya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Tambaklorok, Mugiono (48) mengaku sangat senang dan bersyukur atas bantuan sebanyak 100 unit jamban untuk warga di RW 15 dan sekitarnya. Menurutnya, Tambaklorok yang merupakan kawasan padat penduduk tersebut masih banyak warga yang belum memiliki jamban.

"Kami sangat berterimakasih dengan bantuan ini. Sekarang warga yang tidak mampu membangun jamban di rumahnya, sekarang sudah dapat buang air besar di jamban," ucapnya.

 

Baca juga : Merawat Bangsa, Mlaku Entuk - Mlayu Entuk


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu