Follow Us :              

Merawat Bangsa, Mlaku Entuk - Mlayu Entuk

  13 September 2019  |   13:00:00  |   dibaca : 570 
Kategori :
Bagikan :


Merawat Bangsa, Mlaku Entuk - Mlayu Entuk

13 September 2019 | 13:00:00 | dibaca : 570
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SEMARANG - Berbagai kegiatan unik dan menarik bakal memeriahkan Caring For Nation III (CFN) tahun 2019. CFN III yang merupakan program kolaborasi lima organisasi alumnus perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah dan DIY itu, tidak hanya sebagai ajang silaturrahim, namun juga sarana berbagi dan pengabdian kepada masyarakat dan bangsa.

Program Caring For Nation atau merawat bangsa yang digagas Ikatan Keluarga Alumni Universitas Diponegoro (IKA Undip), IKA Universitas Negeri Semarang, IKA Universitas Sebelas Maret Surakarta, IKA Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, serta Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Yogyakarta, akan digelar di Kota Semarang pada 21-22 September 2019.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono KS yang sekaligus Ketua Panitia Pelaksana CFN III menyebutkan, sederet kegiatan bakal disuguhkan para alumnus dari lima perguruan tinggi negeri ternama di Jateng dan DIY. Antara lain pameran usaha mikro kecil dan menengah, kuliner, kampanye pengurangan dan pemanfaatan sampah plastik, lomba fashion show, pencarian bakat, dan mewarnai gambar, serta bakti sosial berupa pembangunan jamban sehat. Program jamban sehat dikhususkan bagi keluarga tidak mampu di Tambak Lorok.

"Kemudian pada hari Minggu pagi, IKA Undip, IKA Unsoed, IKA Unnes, IKA UNS, dan Kagama bersama masyarakat mengikuti acara 'Mlaku Entuk Mlayu Entuk'. Jadi supaya sehat, semua peserta boleh jalan, lari juga boleh, karena nama kegiatannya memang 'Mlaku Entuk Mlayu Entuk," beber sekda saat rapat persiapan CFN III, di ruang rapat sekda, Jumat (13/9/2019).

Untuk pameran kuliner, Sri Puryono yang juga Sekretaris Kagama berharap, peserta dapat menyuguhkan aneka menu khas dari beberapa daerah di Jateng. Seperti soto, mendoan Purwokerto, serabi Solo, dan makanan atau minuman tradisional lainnya.  

"Kerja sama antarperguruan tinggi negeri ini harus terus berkesinambungan dan dapat memberi manfaat bagi masyarakat dan negara. Para alumnus perguruan tinggi negeri ini diharapkan dapat berkiprah untuk negeri, khususnya Jawa Tengah," pintanya.

Perwakilan IKA Undip Ardiansyah menjelaskan, sinergi lima perguruan tinggi negeri itu, selain untuk silaturrahim antar alumni juga menjadi ajang berbagi dan peduli kampus, masyarakat, dan bangsa. Para alumni bersama-sama menyatukan langkah kecil untuk perubahan besar. Dampak lain dari kegiatan ini adalah memperkokoh hubungan sosial dalam kebhinekaan.

"IKA sebagai insan yang ingin ikut berkiprah dalam laju pembangunan di segala bidang di Indonesia. Kami berharap memiliki arti penting dalam menyumbangkan potensi-potensi untuk kemajuan bangsa Indonesia," katanya.

Ia berharap, organisasi alumnus perguruan tinggi bukan sekadar menjadi paguyuban tempat berkumpul, namun juga aktif berkontribusi untuk pembangunan bangsa, dan hadir dalam memberi jalan keluar terhadap masalah-masalah kebangsaan yang terjadi saat sekarang. Menurutnya, jutaan alumnus Undip, Unsoed, Unnes, UNS, dan UGM dapat menjadi aset dan potensi besar bagi bangsa.

 

Baca juga : Guyub dan Rukun, Resik-resik Keraton Surakarta Libatkan Ribuan Orang


Bagikan :

SEMARANG - Berbagai kegiatan unik dan menarik bakal memeriahkan Caring For Nation III (CFN) tahun 2019. CFN III yang merupakan program kolaborasi lima organisasi alumnus perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah dan DIY itu, tidak hanya sebagai ajang silaturrahim, namun juga sarana berbagi dan pengabdian kepada masyarakat dan bangsa.

Program Caring For Nation atau merawat bangsa yang digagas Ikatan Keluarga Alumni Universitas Diponegoro (IKA Undip), IKA Universitas Negeri Semarang, IKA Universitas Sebelas Maret Surakarta, IKA Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, serta Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Yogyakarta, akan digelar di Kota Semarang pada 21-22 September 2019.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono KS yang sekaligus Ketua Panitia Pelaksana CFN III menyebutkan, sederet kegiatan bakal disuguhkan para alumnus dari lima perguruan tinggi negeri ternama di Jateng dan DIY. Antara lain pameran usaha mikro kecil dan menengah, kuliner, kampanye pengurangan dan pemanfaatan sampah plastik, lomba fashion show, pencarian bakat, dan mewarnai gambar, serta bakti sosial berupa pembangunan jamban sehat. Program jamban sehat dikhususkan bagi keluarga tidak mampu di Tambak Lorok.

"Kemudian pada hari Minggu pagi, IKA Undip, IKA Unsoed, IKA Unnes, IKA UNS, dan Kagama bersama masyarakat mengikuti acara 'Mlaku Entuk Mlayu Entuk'. Jadi supaya sehat, semua peserta boleh jalan, lari juga boleh, karena nama kegiatannya memang 'Mlaku Entuk Mlayu Entuk," beber sekda saat rapat persiapan CFN III, di ruang rapat sekda, Jumat (13/9/2019).

Untuk pameran kuliner, Sri Puryono yang juga Sekretaris Kagama berharap, peserta dapat menyuguhkan aneka menu khas dari beberapa daerah di Jateng. Seperti soto, mendoan Purwokerto, serabi Solo, dan makanan atau minuman tradisional lainnya.  

"Kerja sama antarperguruan tinggi negeri ini harus terus berkesinambungan dan dapat memberi manfaat bagi masyarakat dan negara. Para alumnus perguruan tinggi negeri ini diharapkan dapat berkiprah untuk negeri, khususnya Jawa Tengah," pintanya.

Perwakilan IKA Undip Ardiansyah menjelaskan, sinergi lima perguruan tinggi negeri itu, selain untuk silaturrahim antar alumni juga menjadi ajang berbagi dan peduli kampus, masyarakat, dan bangsa. Para alumni bersama-sama menyatukan langkah kecil untuk perubahan besar. Dampak lain dari kegiatan ini adalah memperkokoh hubungan sosial dalam kebhinekaan.

"IKA sebagai insan yang ingin ikut berkiprah dalam laju pembangunan di segala bidang di Indonesia. Kami berharap memiliki arti penting dalam menyumbangkan potensi-potensi untuk kemajuan bangsa Indonesia," katanya.

Ia berharap, organisasi alumnus perguruan tinggi bukan sekadar menjadi paguyuban tempat berkumpul, namun juga aktif berkontribusi untuk pembangunan bangsa, dan hadir dalam memberi jalan keluar terhadap masalah-masalah kebangsaan yang terjadi saat sekarang. Menurutnya, jutaan alumnus Undip, Unsoed, Unnes, UNS, dan UGM dapat menjadi aset dan potensi besar bagi bangsa.

 

Baca juga : Guyub dan Rukun, Resik-resik Keraton Surakarta Libatkan Ribuan Orang


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu