Follow Us :              

Gubernur Upayakan Pengembangan Pelabuhan dan Integrasi dengan Kawasan Industri di Jateng

  01 July 2025  |   11:00:00  |   dibaca : 10 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Upayakan Pengembangan Pelabuhan dan Integrasi dengan Kawasan Industri di Jateng

01 July 2025 | 11:00:00 | dibaca : 10
Kategori :
Bagikan :

Foto : Gholib (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Gholib (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengupayakan pengembangan pelabuhan yang terintegrasi dengan kawasan industri, guna memudahkan mobilisasi logistik. 

Hal itu disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., saat menerima kunjungan Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Kwok Fook Seng, di kantornya pada Selasa, 1 Juli 2025. 

Gubernur menyampaikan, seiring dengan bertambahnya investasi yang masuk ke Jateng, maka fasilitas pelabuhan yang memadai sangat dibutuhkan oleh para investor. 

Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya mendorong pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Jika berhasil dikembangkan, pelabuhan ini bisa mengakomodasi masuknya kapal-kapal kargo dengan ukuran yang lebih besar, sehingga hal ini mampu menekan waktu antrean kapal. 

Selain Pelabuhan Tanjung Emas, Gubernur mengatakan, pihaknya juga mengupayakan pembangunan pelabuhan yang terintegrasi dengan kawasan industri.

Pada kesempatan itu, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko, menambahkan, sejumlah kawasan industri di Jateng akan diintegrasikan dengan pelabuhan untuk memudahkan mobilisasi logistik/komoditas. 

Ia mencontohkan, Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dan Kawasan Industri Kendal (KIK) yang saat ini sedang dibuatkan konsep pelabuhan kering atau dry port.

"Dry port itu membawa logistik barang dari daratan menggunakan kereta, menuju (ke) pelabuhan, (dan) diangkut (menggunakan) kapal," tuturnya.

Konsep dry port dengan transportasi darat akan membantu mengurangi beban di kawasan pesisir utara, yang secara terus menurus mengalami penurunan muka tanah. 

Sementara itu, Direktur Eksekutif KIK, Juliani Kusumaningrum, mengatakan, keberadaan pelabuhan internasional yang terintegrasi dengan kawasan industri akan mendukung keperluan logistik. 

Ia membeberkan, saat ini sudah berdiri sebanyak 30 perusahaan di KIK. Dari jumlah itu, setidaknya akan ada sekitar 400.000 kontainer logistik standar 20 kaki (Twenty-foot Equivalent Unit/TEUs) setiap tahunnya.

"Dan jumlahnya ini akan bertambah, seiring dengan (makin banyaknya) perusahaan yang beroperasi," katanya. 

Pada kesempatan itu, Dubes Singapura untuk Indonesia, Kwok Fook Seng, merespons positif upaya Pemprov Jateng dalam mengembangkan pelabuhan, untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah. 

"Kemitraan antara Singapura dan Jawa Tengah ini telah terjalin sangat kuat, dan kami berharap kerja sama ini akan terus berkembang," ucapnya.

Ia juga mengusulkan agar pengembangan konektivitas pelabuhan dengan industri, tidak hanya dilakukan di Kendal dan Batang, tetapi seluruh wilayah pantai utara Jawa Tengah. Sebab, pihaknya melihat bahwa daerah tersebut menunjukkan banyak aktivitas ekonomi dari berbagai investasi baru. Hal ini tentunya mampu menarik para investor untuk menanamkan modal di Jateng.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengupayakan pengembangan pelabuhan yang terintegrasi dengan kawasan industri, guna memudahkan mobilisasi logistik. 

Hal itu disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., saat menerima kunjungan Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Kwok Fook Seng, di kantornya pada Selasa, 1 Juli 2025. 

Gubernur menyampaikan, seiring dengan bertambahnya investasi yang masuk ke Jateng, maka fasilitas pelabuhan yang memadai sangat dibutuhkan oleh para investor. 

Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya mendorong pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Jika berhasil dikembangkan, pelabuhan ini bisa mengakomodasi masuknya kapal-kapal kargo dengan ukuran yang lebih besar, sehingga hal ini mampu menekan waktu antrean kapal. 

Selain Pelabuhan Tanjung Emas, Gubernur mengatakan, pihaknya juga mengupayakan pembangunan pelabuhan yang terintegrasi dengan kawasan industri.

Pada kesempatan itu, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko, menambahkan, sejumlah kawasan industri di Jateng akan diintegrasikan dengan pelabuhan untuk memudahkan mobilisasi logistik/komoditas. 

Ia mencontohkan, Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dan Kawasan Industri Kendal (KIK) yang saat ini sedang dibuatkan konsep pelabuhan kering atau dry port.

"Dry port itu membawa logistik barang dari daratan menggunakan kereta, menuju (ke) pelabuhan, (dan) diangkut (menggunakan) kapal," tuturnya.

Konsep dry port dengan transportasi darat akan membantu mengurangi beban di kawasan pesisir utara, yang secara terus menurus mengalami penurunan muka tanah. 

Sementara itu, Direktur Eksekutif KIK, Juliani Kusumaningrum, mengatakan, keberadaan pelabuhan internasional yang terintegrasi dengan kawasan industri akan mendukung keperluan logistik. 

Ia membeberkan, saat ini sudah berdiri sebanyak 30 perusahaan di KIK. Dari jumlah itu, setidaknya akan ada sekitar 400.000 kontainer logistik standar 20 kaki (Twenty-foot Equivalent Unit/TEUs) setiap tahunnya.

"Dan jumlahnya ini akan bertambah, seiring dengan (makin banyaknya) perusahaan yang beroperasi," katanya. 

Pada kesempatan itu, Dubes Singapura untuk Indonesia, Kwok Fook Seng, merespons positif upaya Pemprov Jateng dalam mengembangkan pelabuhan, untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah. 

"Kemitraan antara Singapura dan Jawa Tengah ini telah terjalin sangat kuat, dan kami berharap kerja sama ini akan terus berkembang," ucapnya.

Ia juga mengusulkan agar pengembangan konektivitas pelabuhan dengan industri, tidak hanya dilakukan di Kendal dan Batang, tetapi seluruh wilayah pantai utara Jawa Tengah. Sebab, pihaknya melihat bahwa daerah tersebut menunjukkan banyak aktivitas ekonomi dari berbagai investasi baru. Hal ini tentunya mampu menarik para investor untuk menanamkan modal di Jateng.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu