Follow Us :              

Pemprov Jateng dan Pemerintah Singapura Jajaki Peluang Investasi untuk Kembangkan Ekonomi Hijau

  01 July 2025  |   11:00:00  |   dibaca : 9 
Kategori :
Bagikan :


Pemprov Jateng dan Pemerintah Singapura Jajaki Peluang Investasi untuk Kembangkan Ekonomi Hijau

01 July 2025 | 11:00:00 | dibaca : 9
Kategori :
Bagikan :

Foto : Gholib (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Gholib (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., dan Wakil Gubernur, Taj Yasin Maimoen, menerima kunjungan dari Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Kwok Fook Seng, di kantornya pada Selasa, 1 Juli 2025. 

Kunjungan tersebut membahas tentang peluang investasi dari Singapura untuk mengembangkan ekonomi hijau di Jawa Tengah, khususnya di beberapa kawasan industri yang ada.

Gubernur membeberkan, Singapura menjadi salah satu negara dengan nilai investasi yang cukup besar di Jateng. Tercatat pada triwulan I 2025, nilai investasi Singapura di Jateng mencapai Rp2,081 triliun, jumlah itu masih mungkin bertambah sampai akhir tahun nanti. 

Diketahui, angka investasi dari Singapura juga meningkat dari tahun ke tahun, yakni tahun 2021 sebesar Rp1,9 triliun; 2022 sebesar Rp4,1 triliun; 2023 sebesar Rp4,6 triliun; dan tahun 2024 sebesar Rp8,6 triliun.

"Hal ini perlu kita tingkatkan. Beliau sudah menyampaikan, terutama terkait green economy atau ekonomi hijau (yang) akan kita kerjakan. Jadi mulai (dari) panel surya, bio migas (minyak dan gas dari bahan organik), bio thermal (energi terbarukan dari proses pembusukan bahan organik), dan sebagainya," ucap Gubernur usai pertemuan.

Terkait dengan energi baru terbarukan yang menjadi salah satu penopang ekonomi hijau, Gubernur menyebutkan, Jateng memiliki potensi yang cukup besar, mulai dari gas alam, panas bumi, sampai panel surya. 

"Investasi sangat diperlukan untuk merealisasikan hal itu," ujarnya. 

Tak hanya itu, Gubernur juga memaparkan sejumlah potensi yang bisa dikerjasamakan oleh Jateng dan Singapura untuk menarik investor, di antaranya sektor pariwisata serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selain itu, potensi produksi kopi di Jateng juga dinilai bisa masuk ke pasar Singapura.

"Kami kemarin sudah melakukan kerja sama dengan tiga Gubernur di Kepulauan Riau. Kami ingin wirausaha kita, baik hasil pertanian maupun peternakan, seperti bawang merah, ayam, bahkan kopi, bisa masuk ke Singapura. Kami coba tempelkan dengan provinsi atau pedagang yang sudah punya trademark (merek dagang) di Singapura, salah satunya di Kepulauan Riau itu," ucap Gubernur. 

Saat ini, Gubernur juga sedang menyiapkan tim untuk menindaklanjuti tawaran kerja sama dengan Pemerintah Singapura, untuk mempromosikan peluang dan potensi investasi di Jateng.

Pada kesempatan itu, Dubes Singapura untuk Indonesia, Kwok Fook Seng, mengatakan, hubungan antara Singapura dan Jateng sudah terjalin erat. Pihak Singapura juga sudah mengetahui bahwa industri di Jateng memiliki aktivitas yang luar biasa dan tumbuh dengan sangat baik, mulai dari Kawasan Industri Kendal (KIK), Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), dan lainnya. 

Ia menyampaikan, banyak potensi yang bisa dikerjasamakan dengan Jawa Tengah, khususnya terkait pengembangan ekonomi hijau. Menurutnya, ekonomi hijau juga menjadi bagian dari hilirisasi industri masa depan.

Kwok meyakini, pengembangan ekonomi hijau akan menarik minat para investor. Sebab, ada sejumlah investor yang akan masuk ke Jateng atau pun Indonesia, menanyakan tentang ketersediaan sumber energi baru terbarukan.

Dalam pertemuan itu, juga dibahas tentang konektivitas dan kebutuhan logistik. Dengan banyaknya komoditas yang diproduksi di Jateng, maka diperlukan konektivitas logistik yang bagus. Maka dari itu, pihak Singapura berupaya untuk membantu membawakan bahan baku dan mengekspor barang produksi ke seluruh dunia.

"Jadi kemitraan antara Singapura dan Jawa Tengah ini sangat kuat. Kami berharap terus berkembang,” katanya.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., dan Wakil Gubernur, Taj Yasin Maimoen, menerima kunjungan dari Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Kwok Fook Seng, di kantornya pada Selasa, 1 Juli 2025. 

Kunjungan tersebut membahas tentang peluang investasi dari Singapura untuk mengembangkan ekonomi hijau di Jawa Tengah, khususnya di beberapa kawasan industri yang ada.

Gubernur membeberkan, Singapura menjadi salah satu negara dengan nilai investasi yang cukup besar di Jateng. Tercatat pada triwulan I 2025, nilai investasi Singapura di Jateng mencapai Rp2,081 triliun, jumlah itu masih mungkin bertambah sampai akhir tahun nanti. 

Diketahui, angka investasi dari Singapura juga meningkat dari tahun ke tahun, yakni tahun 2021 sebesar Rp1,9 triliun; 2022 sebesar Rp4,1 triliun; 2023 sebesar Rp4,6 triliun; dan tahun 2024 sebesar Rp8,6 triliun.

"Hal ini perlu kita tingkatkan. Beliau sudah menyampaikan, terutama terkait green economy atau ekonomi hijau (yang) akan kita kerjakan. Jadi mulai (dari) panel surya, bio migas (minyak dan gas dari bahan organik), bio thermal (energi terbarukan dari proses pembusukan bahan organik), dan sebagainya," ucap Gubernur usai pertemuan.

Terkait dengan energi baru terbarukan yang menjadi salah satu penopang ekonomi hijau, Gubernur menyebutkan, Jateng memiliki potensi yang cukup besar, mulai dari gas alam, panas bumi, sampai panel surya. 

"Investasi sangat diperlukan untuk merealisasikan hal itu," ujarnya. 

Tak hanya itu, Gubernur juga memaparkan sejumlah potensi yang bisa dikerjasamakan oleh Jateng dan Singapura untuk menarik investor, di antaranya sektor pariwisata serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selain itu, potensi produksi kopi di Jateng juga dinilai bisa masuk ke pasar Singapura.

"Kami kemarin sudah melakukan kerja sama dengan tiga Gubernur di Kepulauan Riau. Kami ingin wirausaha kita, baik hasil pertanian maupun peternakan, seperti bawang merah, ayam, bahkan kopi, bisa masuk ke Singapura. Kami coba tempelkan dengan provinsi atau pedagang yang sudah punya trademark (merek dagang) di Singapura, salah satunya di Kepulauan Riau itu," ucap Gubernur. 

Saat ini, Gubernur juga sedang menyiapkan tim untuk menindaklanjuti tawaran kerja sama dengan Pemerintah Singapura, untuk mempromosikan peluang dan potensi investasi di Jateng.

Pada kesempatan itu, Dubes Singapura untuk Indonesia, Kwok Fook Seng, mengatakan, hubungan antara Singapura dan Jateng sudah terjalin erat. Pihak Singapura juga sudah mengetahui bahwa industri di Jateng memiliki aktivitas yang luar biasa dan tumbuh dengan sangat baik, mulai dari Kawasan Industri Kendal (KIK), Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), dan lainnya. 

Ia menyampaikan, banyak potensi yang bisa dikerjasamakan dengan Jawa Tengah, khususnya terkait pengembangan ekonomi hijau. Menurutnya, ekonomi hijau juga menjadi bagian dari hilirisasi industri masa depan.

Kwok meyakini, pengembangan ekonomi hijau akan menarik minat para investor. Sebab, ada sejumlah investor yang akan masuk ke Jateng atau pun Indonesia, menanyakan tentang ketersediaan sumber energi baru terbarukan.

Dalam pertemuan itu, juga dibahas tentang konektivitas dan kebutuhan logistik. Dengan banyaknya komoditas yang diproduksi di Jateng, maka diperlukan konektivitas logistik yang bagus. Maka dari itu, pihak Singapura berupaya untuk membantu membawakan bahan baku dan mengekspor barang produksi ke seluruh dunia.

"Jadi kemitraan antara Singapura dan Jawa Tengah ini sangat kuat. Kami berharap terus berkembang,” katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu