Follow Us :              

Gubernur: Kekuatan Polri Bukan pada Senjata, melainkan pada Kepercayaan Masyarakat

  01 July 2025  |   00:00:00  |   dibaca : 10 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur: Kekuatan Polri Bukan pada Senjata, melainkan pada Kepercayaan Masyarakat

01 July 2025 | 00:00:00 | dibaca : 10
Kategori :
Bagikan :

Foto : Fajar (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Fajar (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., menjadi Inspektur Upacara Peringatan ke-79 Hari Bhayangkara yang dilaksanakan di Halaman Mapolda Jateng, Kota Semarang pada Selasa, 1 Juli 2025. 

Dalam upacara tersebut, ada lima pesan penting yang disampaikan oleh Gubernur kepada seluruh jajaran Kepolisian RI (Polri), khususnya keluarga besar Kepolisian Daerah (Polda) Jateng. Pertama, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan hati yang tulus, sikap yang adil, dan komitmen untuk selalu hadir di tengah masyarakat. 

Kedua, memperkuat sinergi dengan TNI, pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh adat, dan seluruh elemen bangsa dalam menjaga stabilitas dan kedamaian wilayah Jateng. 

"(Ketiga), jadilah teladan dalam etika dan moralitas, karena wibawa Polri tidak hanya lahir dari seragam dan kewenangan, tetapi dari integritas pribadi dan keteladanan dalam bertugas," ucapnya. 

Keempat, menjaga suasana kondusif serta membantu menyukseskan agenda pembangunan nasional dan daerah. Kelima, mendekatkan diri kepada rakyat, karena sejatinya kekuatan Polri bukan pada senjata, melainkan pada kepercayaan masyarakat.

Peringatan Hari Bhayangkara Tahun 2025 mengusung tema "Polri untuk Masyarakat", artinya peringatan ini harus menjadi refleksi bahwa eksistensi Polri sejatinya untuk melayani rakyat. 

Menurutnya, Polri bukan sekadar penegak hukum, melainkan pengayom, pelindung, dan mitra masyarakat dalam menciptakan rasa aman, damai, dan keadilan sosial.

Gubernur menyampaikan, Polri dituntut untuk semakin humanis, responsif, dan adaptif di era saat ini. Ketika masyarakat menghadapi tantangan, seperti kriminalitas siber, intoleransi, kekerasan, dan disinformasi, maka Polri harus hadir bukan hanya dengan ketegasan, melainkan dengan empati dan inovasi.

Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan apresiasi atas berbagai langkah transformasi yang telah dilakukan oleh Polri, mulai dari peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), transparansi pelayanan publik melalui digitalisasi, hingga pendekatan proaktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat berbasis kearifan lokal.

"Ini merupakan wujud memberikan jaminan keamanan ketertiban kepada masyarakat. Di Jawa Tengah, hal itu menjadi modal utama dalam rangka jaminan investasi," katanya.

Tak hanya itu, Gubernur juga mengajak seluruh jajaran Polda untuk terus bergandengan tangan dalam rangka membangun Jawa Tengah yang aman, damai, sejahtera, maju, dan berkelanjutan. 

“Jadikan momentum Hari Bhayangkara ini sebagai penguat semangat pengabdian, demi Indonesia maju yang kita cita-citakan bersama,” katanya.

Dalam upacara tersebut, juga dilakukan penyerahan dan penyematan tanda penghargaan Bintang Bhayangkara Nararya. Penyematan itu dilakukan oleh Gubernur Jateng kepada tiga anggota Polri, yaitu AKBP Jodi Setyo Margono, AKP Indra Budianto, dan Aiptu Joko Suprianto.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., menjadi Inspektur Upacara Peringatan ke-79 Hari Bhayangkara yang dilaksanakan di Halaman Mapolda Jateng, Kota Semarang pada Selasa, 1 Juli 2025. 

Dalam upacara tersebut, ada lima pesan penting yang disampaikan oleh Gubernur kepada seluruh jajaran Kepolisian RI (Polri), khususnya keluarga besar Kepolisian Daerah (Polda) Jateng. Pertama, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan hati yang tulus, sikap yang adil, dan komitmen untuk selalu hadir di tengah masyarakat. 

Kedua, memperkuat sinergi dengan TNI, pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh adat, dan seluruh elemen bangsa dalam menjaga stabilitas dan kedamaian wilayah Jateng. 

"(Ketiga), jadilah teladan dalam etika dan moralitas, karena wibawa Polri tidak hanya lahir dari seragam dan kewenangan, tetapi dari integritas pribadi dan keteladanan dalam bertugas," ucapnya. 

Keempat, menjaga suasana kondusif serta membantu menyukseskan agenda pembangunan nasional dan daerah. Kelima, mendekatkan diri kepada rakyat, karena sejatinya kekuatan Polri bukan pada senjata, melainkan pada kepercayaan masyarakat.

Peringatan Hari Bhayangkara Tahun 2025 mengusung tema "Polri untuk Masyarakat", artinya peringatan ini harus menjadi refleksi bahwa eksistensi Polri sejatinya untuk melayani rakyat. 

Menurutnya, Polri bukan sekadar penegak hukum, melainkan pengayom, pelindung, dan mitra masyarakat dalam menciptakan rasa aman, damai, dan keadilan sosial.

Gubernur menyampaikan, Polri dituntut untuk semakin humanis, responsif, dan adaptif di era saat ini. Ketika masyarakat menghadapi tantangan, seperti kriminalitas siber, intoleransi, kekerasan, dan disinformasi, maka Polri harus hadir bukan hanya dengan ketegasan, melainkan dengan empati dan inovasi.

Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan apresiasi atas berbagai langkah transformasi yang telah dilakukan oleh Polri, mulai dari peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), transparansi pelayanan publik melalui digitalisasi, hingga pendekatan proaktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat berbasis kearifan lokal.

"Ini merupakan wujud memberikan jaminan keamanan ketertiban kepada masyarakat. Di Jawa Tengah, hal itu menjadi modal utama dalam rangka jaminan investasi," katanya.

Tak hanya itu, Gubernur juga mengajak seluruh jajaran Polda untuk terus bergandengan tangan dalam rangka membangun Jawa Tengah yang aman, damai, sejahtera, maju, dan berkelanjutan. 

“Jadikan momentum Hari Bhayangkara ini sebagai penguat semangat pengabdian, demi Indonesia maju yang kita cita-citakan bersama,” katanya.

Dalam upacara tersebut, juga dilakukan penyerahan dan penyematan tanda penghargaan Bintang Bhayangkara Nararya. Penyematan itu dilakukan oleh Gubernur Jateng kepada tiga anggota Polri, yaitu AKBP Jodi Setyo Margono, AKP Indra Budianto, dan Aiptu Joko Suprianto.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu