Follow Us :              

Wujud Syukur, Wagub: Salurkan Sebagian Rezeki yang Dimiliki dalam Bentuk Zakat

  30 June 2025  |   20:00:00  |   dibaca : 9 
Kategori :
Bagikan :


Wujud Syukur, Wagub: Salurkan Sebagian Rezeki yang Dimiliki dalam Bentuk Zakat

30 June 2025 | 20:00:00 | dibaca : 9
Kategori :
Bagikan :

Foto : Medianto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Medianto (Humas Jateng)

KAB SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menghadiri pengajian dan Merti Bumi di Dusun Sidomukti, Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang pada Senin, 30 Juni 2025 malam.

Merti Bumi merupakan upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, khususnya di pedesaan, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil bumi dan alam yang telah diberikan, serta permohonan keselamatan dan keberkahan untuk kehidupan yang lebih baik. 

Wagub menyampaikan, bentuk syukur atas nikmat Tuhan ini sudah seharusnya tidak hanya dimaknai dengan kata-kata atau harfiah, tetapi juga tindakan.

"Syukur secara harfiah itu paling gampang, akan tetapi Nabi Muhammad SAW sudah memberikan contoh melalui hadis-hadis yang diriwayatkan," ucapnya.

Sesuai dengan ajaran Islam, apabila mendapatkan rezeki yang baik, hal itu tentunya harus disyukuri. Salah satunya dengan menyalurkan rezeki yang dimiliki dalam bentuk zakat. Selain itu, wujud rasa syukur juga dapat diimplementasikan dalam berbagai cara.

Wagub mencontohkan, saat seseorang mendapatkan nikmat diberikan keturunan, maka orang tua wajib memberikan pendidikan yang baik sebagai bentuk rasa syukur terhadap amanah yang sudah dititipkan kepadanya.

"Tujuannya, tentu apa yang disyukuri menjadi jalan mendapat ridho-nya Allah SWT," katanya.

Terkait dengan penyelenggaraan Merti Bumi, Wagub mengatakan, kegiatan ini menjadi sebuah bentuk rasa syukur yang mengakar di masyarakat. Ia meyakini, hal ini punya manfaat dan makna tersendiri bagi warga yang melakukannya.

Tak hanya itu, ia menyampaikan bahwa syukuran bisa dilakukan untuk menghindari perkara-perkara yang tidak baik. Salah satunya, menghindarkan diri dari prasangka tidak baik terhadap orang lain.


Bagikan :

KAB SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menghadiri pengajian dan Merti Bumi di Dusun Sidomukti, Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang pada Senin, 30 Juni 2025 malam.

Merti Bumi merupakan upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, khususnya di pedesaan, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil bumi dan alam yang telah diberikan, serta permohonan keselamatan dan keberkahan untuk kehidupan yang lebih baik. 

Wagub menyampaikan, bentuk syukur atas nikmat Tuhan ini sudah seharusnya tidak hanya dimaknai dengan kata-kata atau harfiah, tetapi juga tindakan.

"Syukur secara harfiah itu paling gampang, akan tetapi Nabi Muhammad SAW sudah memberikan contoh melalui hadis-hadis yang diriwayatkan," ucapnya.

Sesuai dengan ajaran Islam, apabila mendapatkan rezeki yang baik, hal itu tentunya harus disyukuri. Salah satunya dengan menyalurkan rezeki yang dimiliki dalam bentuk zakat. Selain itu, wujud rasa syukur juga dapat diimplementasikan dalam berbagai cara.

Wagub mencontohkan, saat seseorang mendapatkan nikmat diberikan keturunan, maka orang tua wajib memberikan pendidikan yang baik sebagai bentuk rasa syukur terhadap amanah yang sudah dititipkan kepadanya.

"Tujuannya, tentu apa yang disyukuri menjadi jalan mendapat ridho-nya Allah SWT," katanya.

Terkait dengan penyelenggaraan Merti Bumi, Wagub mengatakan, kegiatan ini menjadi sebuah bentuk rasa syukur yang mengakar di masyarakat. Ia meyakini, hal ini punya manfaat dan makna tersendiri bagi warga yang melakukannya.

Tak hanya itu, ia menyampaikan bahwa syukuran bisa dilakukan untuk menghindari perkara-perkara yang tidak baik. Salah satunya, menghindarkan diri dari prasangka tidak baik terhadap orang lain.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu