Follow Us :              

Melayat KH Muhammad Dian Nafi' Gubernur Kenang Sosoknya Sebagai Ulama Moderat yang Dekat dengan Kaum Intelektual

  02 October 2022  |   09:00:00  |   dibaca : 557 
Kategori :
Bagikan :


Melayat KH Muhammad Dian Nafi' Gubernur Kenang Sosoknya Sebagai Ulama Moderat yang Dekat dengan Kaum Intelektual

02 October 2022 | 09:00:00 | dibaca : 557
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SUKOHARJO - Mangkatnya KH Muhammad Dian Nafi' yang merupakan Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muayyad Windan, Kartasura, adalah sebuah kehilangan besar. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengenang almarhum KH Muhammad Dian Nafi' sebagai sosok moderat dan dikagumi oleh banyak orang dari berbagai kalangan. 

"Beliau ini sosok yang moderat. Sosok yang dikagumi banyak orang dari banyak suku dan agama. Ya karena beliau selalu memberikan ceramah-ceramah yang menyejukkan dan membuat orang itu tenang," katanya usai melayat dan menghadiri pemakaman KH Muhammad Dian Nafi' di Kompleks Ponpes Al-Muayyad Windan, Kartasura, Minggu (2/10/2022). 

Pengasuh Ponpes Al-Muayyad Windan Kartasura itu menghembuskan nafas terakhir di Jakarta, Sabtu (1/12022) sekira pukul 17.30. Sebelum meninggal, kesehatan KH Muhammad Dian Nafi sempat menurun setelah pulang ibadah haji tahun 2022. Beliau sempat dirawat di RS UNS dan RSUD Moewardi Surakarta. Diketahui almarhum memiliki riwayat sakit diabetes dan lambung.

Sebagai informasi, sebelum meninggal, sejak tanggal 14 September 2022 almarhum KH Muhammad Dian Nafi' sempat dirawat di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Saat itu kondisinya sempat membaik sehingga tanggal 28 September diizinkan untuk rawat jalan. Selama rawat jalan ia tinggal di Jakarta ditemani oleh istrinya dan tiga santri. 

Almarhum KH Muhammad Dian Nafi' dikenal juga sebagai ulama yang dekat dengan kaum intelektual. Gubernur menceritakan almarhum memiliki banyak santri dari kalangan mahasiswa. 

"Beliau ini termasuk yang luar biasa, santrinya para mahasiswa sehingga para intelektual muda itu diberikan bekal karakter yang hebat. Tadi disampaikan juga oleh para kiai dari PBNU, beliau betul-betul bisa mengimplementasikan Islam yang rahmatan lil alamin itu seperti apa, itu beliau tunjukkan. Luar biasa," katanya.

Bukan hanya pada para mahasiswa atau para santrinya, pendidikan karakter itu juga disampaikan pada ceramah-ceramahnya. Almarhum memberikan semangat kepada aparatur pemerintahan untuk bekerja dengan cara-cara yang baik dan benar.

"Kenangan dengan beliau banyak sekali. Beliau ini sering kita undang ya ke Pemprov untuk memberikan ceramah-ceramah. Tentu saja itu untuk membuat pemerintah semangat dan (bekerja) dengan cara-cara yang benar," kenangnya.


Bagikan :

SUKOHARJO - Mangkatnya KH Muhammad Dian Nafi' yang merupakan Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muayyad Windan, Kartasura, adalah sebuah kehilangan besar. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengenang almarhum KH Muhammad Dian Nafi' sebagai sosok moderat dan dikagumi oleh banyak orang dari berbagai kalangan. 

"Beliau ini sosok yang moderat. Sosok yang dikagumi banyak orang dari banyak suku dan agama. Ya karena beliau selalu memberikan ceramah-ceramah yang menyejukkan dan membuat orang itu tenang," katanya usai melayat dan menghadiri pemakaman KH Muhammad Dian Nafi' di Kompleks Ponpes Al-Muayyad Windan, Kartasura, Minggu (2/10/2022). 

Pengasuh Ponpes Al-Muayyad Windan Kartasura itu menghembuskan nafas terakhir di Jakarta, Sabtu (1/12022) sekira pukul 17.30. Sebelum meninggal, kesehatan KH Muhammad Dian Nafi sempat menurun setelah pulang ibadah haji tahun 2022. Beliau sempat dirawat di RS UNS dan RSUD Moewardi Surakarta. Diketahui almarhum memiliki riwayat sakit diabetes dan lambung.

Sebagai informasi, sebelum meninggal, sejak tanggal 14 September 2022 almarhum KH Muhammad Dian Nafi' sempat dirawat di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Saat itu kondisinya sempat membaik sehingga tanggal 28 September diizinkan untuk rawat jalan. Selama rawat jalan ia tinggal di Jakarta ditemani oleh istrinya dan tiga santri. 

Almarhum KH Muhammad Dian Nafi' dikenal juga sebagai ulama yang dekat dengan kaum intelektual. Gubernur menceritakan almarhum memiliki banyak santri dari kalangan mahasiswa. 

"Beliau ini termasuk yang luar biasa, santrinya para mahasiswa sehingga para intelektual muda itu diberikan bekal karakter yang hebat. Tadi disampaikan juga oleh para kiai dari PBNU, beliau betul-betul bisa mengimplementasikan Islam yang rahmatan lil alamin itu seperti apa, itu beliau tunjukkan. Luar biasa," katanya.

Bukan hanya pada para mahasiswa atau para santrinya, pendidikan karakter itu juga disampaikan pada ceramah-ceramahnya. Almarhum memberikan semangat kepada aparatur pemerintahan untuk bekerja dengan cara-cara yang baik dan benar.

"Kenangan dengan beliau banyak sekali. Beliau ini sering kita undang ya ke Pemprov untuk memberikan ceramah-ceramah. Tentu saja itu untuk membuat pemerintah semangat dan (bekerja) dengan cara-cara yang benar," kenangnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu