Follow Us :              

Pastikan Akses Pendidikan Anak-Anak di Jateng, Gubernur Tinjau Program Sekolah Kemitraan 

  15 July 2025  |   11:00:00  |   dibaca : 20 
Kategori :
Bagikan :


Pastikan Akses Pendidikan Anak-Anak di Jateng, Gubernur Tinjau Program Sekolah Kemitraan 

15 July 2025 | 11:00:00 | dibaca : 20
Kategori :
Bagikan :

Foto : Fajar (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Fajar (Humas Jateng)

TEMANGGUNG - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., mengunjungi SMA Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Temanggung pada Selasa, 15 Juli 2025. Ia meninjau langsung program Kemitraan di sekolah tersebut. 

Diketahui, SMA PGRI Temanggung merupakan salah satu sekolah swasta yang tergabung dalam program Sekolah Kemitraan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Program ini memfasilitasi pendidikan gratis bagi siswa dari keluarga miskin, miskin ekstrem, dan putus sekolah, di SMA/SMK swasta yang menjadi mitra. Saat ini, sudah ada sebanyak 139 Sekolah Kemitraan di Jateng dengan daya tampung sebanyak 5.004 siswa.

"Kita kerja sama dengan sekolah swasta yang kita tunjuk. Di Temanggung ada di SMA PGRI," kata Gubernur di sela kunjungan. 

Selain mengecek siswa yang diterima dari jalur kemitraan, ia juga sempat menyapa dan memberikan semangat kepada siswa baru SMA PGRI 1 Temanggung. Gubernur berpesan kepada seluruh siswa agar mereka belajar dengan sungguh-sungguh dan memenuhi amanah dari orang tua masing-masing.

"Pesan saya, belajar dengan baik. Jangan ada bullying (perundungan) di sekolah, juga jangan tawuran. Tugas adik-adik sekalian belajar di sini," katanya.

Sebagai informasi, Sekolah Kemitraan menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemprov Jateng, untuk mendukung program-program pendidikan yang dicanangkan oleh Presiden, Prabowo Subianto. Pelaksanaan program ini dilakukan dengan menggandeng sekolah-sekolah swasta di Jateng, untuk memberikan kuota khusus, bagi anak putus sekolah atau anak dari keluarga tidak mampu.

Berdasarkan Data dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, pada Seleksi Penerimaan Siswa Baru (SPMB) SMA/SMK Provinsi Jateng Tahun Ajaran 2025/2026 tercatat ada 62.145 anak didik dari keluarga miskin yang diterima melalui berbagai jalur pendaftaran. Sementara itu, siswa yang diterima melalui program Sekolah Kemitraan sebanyak 2.387 orang.

Pada kesempatan itu, Kepala SMA PGRI Temanggung, Djoko Juwono, mengatakan, program Sekolah Kemitraan yang digagas oleh Gubernur Jawa Tengah sangat bagus dan membantu, baik bagi pihak sekolah maupun masyarakat yang kurang mampu.

Ia mengatakan, keberadaan jalur afirmasi melalui program Sekolah Kemitraan itu, berdampak positif pada penambahan kelas. Sebelumnya, rata-rata tiap tahun hanya membuka tiga kelas. Namun, tahun ini menjadi empat kelas untuk siswa baru.

"Jumlah yang diterima dari jalur kemitraan di SMA PGRI (Temanggung) ada 12 anak. Itu sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Dinas Sosial, yaitu kategori P1, P2, dan P3. Pembelajaran sama, kita juga berbaur dengan siswa reguler," ujarnya.

Juwono berharap, program Sekolah Kemitraan bisa terus ditingkatkan, baik dari segi sosialisasi maupun jumlah rombongan belajar. Saat ini, kuota siswa untuk jalur afirmasi di SMA PGRI Temanggung, dalam satu rombel diisi sebanyak 36 siswa.


Bagikan :

TEMANGGUNG - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., mengunjungi SMA Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Temanggung pada Selasa, 15 Juli 2025. Ia meninjau langsung program Kemitraan di sekolah tersebut. 

Diketahui, SMA PGRI Temanggung merupakan salah satu sekolah swasta yang tergabung dalam program Sekolah Kemitraan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Program ini memfasilitasi pendidikan gratis bagi siswa dari keluarga miskin, miskin ekstrem, dan putus sekolah, di SMA/SMK swasta yang menjadi mitra. Saat ini, sudah ada sebanyak 139 Sekolah Kemitraan di Jateng dengan daya tampung sebanyak 5.004 siswa.

"Kita kerja sama dengan sekolah swasta yang kita tunjuk. Di Temanggung ada di SMA PGRI," kata Gubernur di sela kunjungan. 

Selain mengecek siswa yang diterima dari jalur kemitraan, ia juga sempat menyapa dan memberikan semangat kepada siswa baru SMA PGRI 1 Temanggung. Gubernur berpesan kepada seluruh siswa agar mereka belajar dengan sungguh-sungguh dan memenuhi amanah dari orang tua masing-masing.

"Pesan saya, belajar dengan baik. Jangan ada bullying (perundungan) di sekolah, juga jangan tawuran. Tugas adik-adik sekalian belajar di sini," katanya.

Sebagai informasi, Sekolah Kemitraan menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemprov Jateng, untuk mendukung program-program pendidikan yang dicanangkan oleh Presiden, Prabowo Subianto. Pelaksanaan program ini dilakukan dengan menggandeng sekolah-sekolah swasta di Jateng, untuk memberikan kuota khusus, bagi anak putus sekolah atau anak dari keluarga tidak mampu.

Berdasarkan Data dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, pada Seleksi Penerimaan Siswa Baru (SPMB) SMA/SMK Provinsi Jateng Tahun Ajaran 2025/2026 tercatat ada 62.145 anak didik dari keluarga miskin yang diterima melalui berbagai jalur pendaftaran. Sementara itu, siswa yang diterima melalui program Sekolah Kemitraan sebanyak 2.387 orang.

Pada kesempatan itu, Kepala SMA PGRI Temanggung, Djoko Juwono, mengatakan, program Sekolah Kemitraan yang digagas oleh Gubernur Jawa Tengah sangat bagus dan membantu, baik bagi pihak sekolah maupun masyarakat yang kurang mampu.

Ia mengatakan, keberadaan jalur afirmasi melalui program Sekolah Kemitraan itu, berdampak positif pada penambahan kelas. Sebelumnya, rata-rata tiap tahun hanya membuka tiga kelas. Namun, tahun ini menjadi empat kelas untuk siswa baru.

"Jumlah yang diterima dari jalur kemitraan di SMA PGRI (Temanggung) ada 12 anak. Itu sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Dinas Sosial, yaitu kategori P1, P2, dan P3. Pembelajaran sama, kita juga berbaur dengan siswa reguler," ujarnya.

Juwono berharap, program Sekolah Kemitraan bisa terus ditingkatkan, baik dari segi sosialisasi maupun jumlah rombongan belajar. Saat ini, kuota siswa untuk jalur afirmasi di SMA PGRI Temanggung, dalam satu rombel diisi sebanyak 36 siswa.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu