Foto : Bintoro (Humas Jateng)
Foto : Bintoro (Humas Jateng)
KUDUS - Alquran tidak sebatas kitab suci yang menjadi bacaan bagi umat Islam. Ajaran Islam yang terkandung di dalam Alquran mesti dipahami secara sempurna sebagai penuntun hidup agar tidak terjebak ke dalam paham-paham yang bertentangan dengan ajaran Islam itu sendiri.
"Alquran niku dipahami, ora mung diwoco lan dirungokno (Alquran itu dipahami, bukan hanya dibaca dan didengarkan). Semakin banyak masyarakat yang memahami Islam secara kaffah, maka paham-paham teroris, intoleran dan radikal tidak akan bisa berkembang biak di negara kita," ujar Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat menghadiri Dzikra Haul KH Ahmad Fatkhi ke XVIII Haflah Akhirus Sanah dan Wisuda Khotmil Quran Bil Ghoib dan Bin Nadhri di Pondok Pesantren El Fath El Islami Ngembalrejo Bae Kudus, Minggu (28/4/2019).
Gus Yasin, sapaan akrab Wagub, bersyukur karena hingga kini masih banyak Pondok Pesantren (Ponpes) yang tidak hanya mendorong para santrinya untuk mampu menghafal Alquran, namun juga memberikan pemahaman tentang isi kitab suci tersebut secara utuh.
"Saya bersenang hati karena masih banyak pondok pesantren yang mengajarkan sekaligus memberi pehamaman arti Alquran. Sehingga apa yang dihafalkan adik-adik santri-santriwati bukan sebagai qiro'atan, tetapi benar-benar menjadi imaman," ujarnya.
Putera ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu menambahkan, Pemerintah Provinsi Jateng memberikan apresiasi kepada hafiz-hafizah yang telah diwisuda karena berhasil menghafal Alquran secara menyeluruh. Dengan memberikan hadiah kepada hafiz-hafizah, dia berharap, semakin banyak santri yang termotivasi untuk menghafal dan mempelajari isi Alquran.
"Pemprov Jateng saat ini tidak hanya memperhatikan ustaz-ustazah saja. Tetapi untuk memotivasi adik-adik menghafal Alquran, maka Pemprov Jateng ketika ada santri yang menghafal Alquran dan diwisuda 30 juz, maka akan memberikan hadiah kepada adik-adik. Malam hari ini ternyata ada dua santri yang menghafalkan Alquran dan saya sudah siapkan (hadiah) untuk mereka," lanjutnya sembari tersenyum.
Gus Yasin kemudian menyerahkan hadiah kepada Idlohatut Tazkiyah dan Mutmainnah, dua santriwati Ponpes El Fath El Islami yang berhasil menghafal Alquran.
Kepada para santri, mantan anggota DPRD Provinsi Jateng itu mengajak untuk senantiasa menjaga situasi kondusif wilayah dengan berperilaku saling menghormati. "Kita tidak boleh saling menyalahkan. Saya harap kita tetap santun, kita jaga kondusivitas NKRI," pesannya.
Baca juga : Gus Yasin: Umat Islam Jangan Persoalkan Perbedaan
KUDUS - Alquran tidak sebatas kitab suci yang menjadi bacaan bagi umat Islam. Ajaran Islam yang terkandung di dalam Alquran mesti dipahami secara sempurna sebagai penuntun hidup agar tidak terjebak ke dalam paham-paham yang bertentangan dengan ajaran Islam itu sendiri.
"Alquran niku dipahami, ora mung diwoco lan dirungokno (Alquran itu dipahami, bukan hanya dibaca dan didengarkan). Semakin banyak masyarakat yang memahami Islam secara kaffah, maka paham-paham teroris, intoleran dan radikal tidak akan bisa berkembang biak di negara kita," ujar Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat menghadiri Dzikra Haul KH Ahmad Fatkhi ke XVIII Haflah Akhirus Sanah dan Wisuda Khotmil Quran Bil Ghoib dan Bin Nadhri di Pondok Pesantren El Fath El Islami Ngembalrejo Bae Kudus, Minggu (28/4/2019).
Gus Yasin, sapaan akrab Wagub, bersyukur karena hingga kini masih banyak Pondok Pesantren (Ponpes) yang tidak hanya mendorong para santrinya untuk mampu menghafal Alquran, namun juga memberikan pemahaman tentang isi kitab suci tersebut secara utuh.
"Saya bersenang hati karena masih banyak pondok pesantren yang mengajarkan sekaligus memberi pehamaman arti Alquran. Sehingga apa yang dihafalkan adik-adik santri-santriwati bukan sebagai qiro'atan, tetapi benar-benar menjadi imaman," ujarnya.
Putera ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu menambahkan, Pemerintah Provinsi Jateng memberikan apresiasi kepada hafiz-hafizah yang telah diwisuda karena berhasil menghafal Alquran secara menyeluruh. Dengan memberikan hadiah kepada hafiz-hafizah, dia berharap, semakin banyak santri yang termotivasi untuk menghafal dan mempelajari isi Alquran.
"Pemprov Jateng saat ini tidak hanya memperhatikan ustaz-ustazah saja. Tetapi untuk memotivasi adik-adik menghafal Alquran, maka Pemprov Jateng ketika ada santri yang menghafal Alquran dan diwisuda 30 juz, maka akan memberikan hadiah kepada adik-adik. Malam hari ini ternyata ada dua santri yang menghafalkan Alquran dan saya sudah siapkan (hadiah) untuk mereka," lanjutnya sembari tersenyum.
Gus Yasin kemudian menyerahkan hadiah kepada Idlohatut Tazkiyah dan Mutmainnah, dua santriwati Ponpes El Fath El Islami yang berhasil menghafal Alquran.
Kepada para santri, mantan anggota DPRD Provinsi Jateng itu mengajak untuk senantiasa menjaga situasi kondusif wilayah dengan berperilaku saling menghormati. "Kita tidak boleh saling menyalahkan. Saya harap kita tetap santun, kita jaga kondusivitas NKRI," pesannya.
Baca juga : Gus Yasin: Umat Islam Jangan Persoalkan Perbedaan
Berita Terbaru