Follow Us :              

Presiden Jokowi: Bandara Ahmad Yani Gerbang Langit Jateng

  07 June 2018  |   16:00:00  |   dibaca : 666 
Kategori :
Bagikan :


Presiden Jokowi: Bandara Ahmad Yani Gerbang Langit Jateng

07 June 2018 | 16:00:00 | dibaca : 666
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

SEMARANG - Presiden RI Joko Widodo meresmikan pengoperasian Terminal Baru Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang dan Gedung Pengawas AirNav Indonesia Semarang, Kamis (7/6/2018) sore.

Menggunakan Pesawat Kepresidenan, Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di terminal baru bandara "terapung" sekitar pukul 16.00 WIB. Turut hadir dalam peresmian, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Pelaksana Tugas Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko, anggota Dewan Pertimbangan Presiden Agum Gumelar, serta Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu.

Dalam sambutannya, mantan gubernur DKI itu menyatakan kekagumannya pada kemegahan bangunan dan berbagai fasilitas modern di terminal baru Bandara Ahmad Yani. Presiden tidak menyangka bandara yang dibangun di atas rawa-rawa itu kini benar-benar menjadi terminal bandara internasional yang bagus dan lingkungan cantik.

"Empat tahun lalu, terakhir saya gunakan terminal lama, saya masuk sedih. Katanya ini bandara internasional tapi kok terminalnya berdesak-desakan, bangunannya juga kumuh banget," beber presiden.

Terkait kondisi bandara tersebut, kemudian sekitar dua tahun lalu Presiden Jokowi memerintahkan Menteri BUMN melalui PT Angkasa Pura 1 untuk membenahi Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang. Pembangunan terminal baru akhirnya selesai sebelum target, bahkan telah beroperasi mulai Rabu (6/6/2018) pagi.

"Yang menyebabkan saya kaget adalah targetnya selesai akhir Desember 2018, tapi kita lihat sekarang telah selesai dan bisa digunakan. Bandar udara lain saat proses konstruksi biasanya saya cek, tapi Bandara Ahmad Yani tidak pernah dicek tahu-tahu sudah jadi," bebernya.

Ia menilai, bandara dengan luas terminal 58,562 meter persegi itu secara arsitektur dan area lalu lintas keluar masuk bandara bagus, lingkungannya pun cantik. Namun demikian, masih ada yang kurang, yakni runway kurang panjang. Karenanya ia meminta tahun depan ada penambahan panjang runway Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.

Presiden juga menyebut, terminal baru Bandara Internasional Ahmad Yani adalah salah satu pembenahan dari gerbang langit di Jawa Tengah. Bandara di ibu kota Jateng itu awalnya Pangkalan Udara TNI dan terus berkembang menjadi bandara penerbangan domestik kemudian internasional. Bandara tentu akan berdampak pada peningkatan perekonomian dan pariwisata Jateng.

"Cuma satu yang masih kurang, yakni runwaynya masih kurang panjang. Tahun depan saya minta ditambah menjadi 3.000 meter, tidak seperti sekarang yang hanya 2.500 meter," pinta presiden.

Melihat bangunan terminal bandara dengan nilai investasi Rp2,2 triliun itu, presiden membandingkan dengan Kertajati Majalengka, Jawa Barat yang baru diresmikan beberapa waktu lalu. Kedua bandara internasional itu sama bagus, namun lingkungan Bandara Ahmad Yani lebih cantik dari Bandara Kertajati. "Saya berpesan kepada pengelola dan para penumpang, khususnya masyarakat Semarang dan Jateng, bandara baru dijaga bersama untuk kepentingan bersama," pungkasnya.

Plt Gubernur Jateng Drs Heru Sudjatmoko MSi menyampaikan, atas nama warga Jateng berterimakasih dan bangga atas dibangunnya terminal baru Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani yang diresmikan Presiden RI Joko Widodo.

"Kami bangga dengan bandara seperti ini, karena sebelumnya banyak warga yang bertanya, benar nggak sih ini bandara internasional. Tetapi dengan adanya terminal baru Bandara Ahmad Yani lengkap dengan berbagai fasilitasnya yang modern, benar-benar bandara internasional," terang Heru.

Dalam kesempatan tersebut, Plt Gubernur juga menyampaikan rasa bangga dan syukur atas pembangunan infrastruktur di Jateng yang maju pesat beberapa tahun terakhir. Termasuk pengembangan Bandara Ahmad Yani, Bandara Wirasaba di Purbalingga, serta jalan tol yang menghubungkan Jateng dengan Jabar dan Jatim.
(Marni/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Beroperasi 6 Juni, Begini Mewahnya Bandara Ahmad Yani Semarang


Bagikan :

SEMARANG - Presiden RI Joko Widodo meresmikan pengoperasian Terminal Baru Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang dan Gedung Pengawas AirNav Indonesia Semarang, Kamis (7/6/2018) sore.

Menggunakan Pesawat Kepresidenan, Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di terminal baru bandara "terapung" sekitar pukul 16.00 WIB. Turut hadir dalam peresmian, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Pelaksana Tugas Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko, anggota Dewan Pertimbangan Presiden Agum Gumelar, serta Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu.

Dalam sambutannya, mantan gubernur DKI itu menyatakan kekagumannya pada kemegahan bangunan dan berbagai fasilitas modern di terminal baru Bandara Ahmad Yani. Presiden tidak menyangka bandara yang dibangun di atas rawa-rawa itu kini benar-benar menjadi terminal bandara internasional yang bagus dan lingkungan cantik.

"Empat tahun lalu, terakhir saya gunakan terminal lama, saya masuk sedih. Katanya ini bandara internasional tapi kok terminalnya berdesak-desakan, bangunannya juga kumuh banget," beber presiden.

Terkait kondisi bandara tersebut, kemudian sekitar dua tahun lalu Presiden Jokowi memerintahkan Menteri BUMN melalui PT Angkasa Pura 1 untuk membenahi Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang. Pembangunan terminal baru akhirnya selesai sebelum target, bahkan telah beroperasi mulai Rabu (6/6/2018) pagi.

"Yang menyebabkan saya kaget adalah targetnya selesai akhir Desember 2018, tapi kita lihat sekarang telah selesai dan bisa digunakan. Bandar udara lain saat proses konstruksi biasanya saya cek, tapi Bandara Ahmad Yani tidak pernah dicek tahu-tahu sudah jadi," bebernya.

Ia menilai, bandara dengan luas terminal 58,562 meter persegi itu secara arsitektur dan area lalu lintas keluar masuk bandara bagus, lingkungannya pun cantik. Namun demikian, masih ada yang kurang, yakni runway kurang panjang. Karenanya ia meminta tahun depan ada penambahan panjang runway Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.

Presiden juga menyebut, terminal baru Bandara Internasional Ahmad Yani adalah salah satu pembenahan dari gerbang langit di Jawa Tengah. Bandara di ibu kota Jateng itu awalnya Pangkalan Udara TNI dan terus berkembang menjadi bandara penerbangan domestik kemudian internasional. Bandara tentu akan berdampak pada peningkatan perekonomian dan pariwisata Jateng.

"Cuma satu yang masih kurang, yakni runwaynya masih kurang panjang. Tahun depan saya minta ditambah menjadi 3.000 meter, tidak seperti sekarang yang hanya 2.500 meter," pinta presiden.

Melihat bangunan terminal bandara dengan nilai investasi Rp2,2 triliun itu, presiden membandingkan dengan Kertajati Majalengka, Jawa Barat yang baru diresmikan beberapa waktu lalu. Kedua bandara internasional itu sama bagus, namun lingkungan Bandara Ahmad Yani lebih cantik dari Bandara Kertajati. "Saya berpesan kepada pengelola dan para penumpang, khususnya masyarakat Semarang dan Jateng, bandara baru dijaga bersama untuk kepentingan bersama," pungkasnya.

Plt Gubernur Jateng Drs Heru Sudjatmoko MSi menyampaikan, atas nama warga Jateng berterimakasih dan bangga atas dibangunnya terminal baru Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani yang diresmikan Presiden RI Joko Widodo.

"Kami bangga dengan bandara seperti ini, karena sebelumnya banyak warga yang bertanya, benar nggak sih ini bandara internasional. Tetapi dengan adanya terminal baru Bandara Ahmad Yani lengkap dengan berbagai fasilitasnya yang modern, benar-benar bandara internasional," terang Heru.

Dalam kesempatan tersebut, Plt Gubernur juga menyampaikan rasa bangga dan syukur atas pembangunan infrastruktur di Jateng yang maju pesat beberapa tahun terakhir. Termasuk pengembangan Bandara Ahmad Yani, Bandara Wirasaba di Purbalingga, serta jalan tol yang menghubungkan Jateng dengan Jabar dan Jatim.
(Marni/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Beroperasi 6 Juni, Begini Mewahnya Bandara Ahmad Yani Semarang


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu