Follow Us :              

Dieng Culture Festival 2018 Sedot 150 Ribu Pengunjung

  05 August 2018  |   10:00:00  |   dibaca : 1235 
Kategori :
Bagikan :


Dieng Culture Festival 2018 Sedot 150 Ribu Pengunjung

05 August 2018 | 10:00:00 | dibaca : 1235
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

BANJARNEGARA - Beragam kegiatan yang digelar pada Dieng Culture Festival (DCF) 2018 di Dataran Tinggi Dieng menyedot sekitar 150 ribu wisatawan dari penjuru nusantara dan mancanegara.

“Pengunjung tahun ini lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya, berkisar antara 100-150 ribu pengunjung dari dalam maupun luar negeri. Mereka menyaksikan rangkaian kegiatan DCF yang digelar selama tiga hari,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarnegara Dwi Suryanto, di sela ritual pemotongan rambut gimbal di kompleks Candi Arjuna, Minggu (5/8/2018) pagi.

DCF IX yang digelar pada 3-5 Agustus 2018 menyuguhkan sejumlah rangkaian kegiatan, di antaranya ‘Jazz Atas Awan’, ‘Senandung di Atas Awan’, Sendratari Dieng, Festival Domba Batur, Festival Desa Wisata, Festival Tumpeng, pentas seni dan tari tradisional, pesta lampion, kirab dan parade budaya, serta pemotongan rambut gimbal.

Ia mengatakan, DCF ke 9 tahun 2018 menjadi even yang berbeda dari tahun tahun sebelumnya. Selain menjadi sarana promosi pariwisata yang menawarkan keindahan alam dan keunikan tradisi budaya, even tahunan ini juga sebagai ajang mempopulerkan sekaligus "menjual" berbagai potensi yang ada di Banjarnegara. 

"Even besar yang telah populer dan mendunia ini sekaligus menjadi ajang promosi beragam potensi yang dimiliki Banjarnegara," katanya.

Berbagai potensi tradisi budaya kawasan Dataran Tinggi Dieng, terutama prosesi pencukuran rambut gimbal yang diawali dengan kirab budaya oleh para pemangku adat selalu menjadi daya tarik wisatawan dalam maupun luar negeri. Pada tahun ini, ritual warisan leluhur tersebut diikuti 12 anak berambut gimbal yang berasal dari keluarga tidak mampu.

"Permintaan mereka beragam, ada yang minta tempe gembus. Meskipun tempe gembus harganya murah tetapi di kawasan Dataran Tinggi Dieng tidak ada sehingga harus mencari ke Banjarnegara atau daerah lainnya," terangnya.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP berharap penyelenggaraan DCF tahun berikutnya atau ke-10 lebih sempurna. Terlebih pada penyelenggaraan DCF IX telah ada kesimpulan bahwa even tahunan itu diminati wisatawan dan banyak yang menunggu pelaksanaannya. 

"Sehingga tinggal perencanaannya dari pendaftaran pengunjung, persiapan, serta perencanaan lingkungan terutama terkait kemacetan dan sampah. Diharapkan mulai tahun ini panitia sudah menyiapkan untuk penyelenggaraan DCF tahun depan. Kalau acaranya makin hari kian bagus," bebernya.

Ia menambahkan bahwa konsep pengembangan Dieng sudah selesai sejak tahun lalu. Bahkan tahun depan pembangunan fisik dimulai, apalagi dengan adanya jalan tembus dari Kabupaten Batang menuju Dieng maka akan semakin bertambah jalur menuju "Negeri di Atas Awan".

"Syukur-syukur kalau berkembang nanti kita buatkan kereta gantung, sehingga parkirnya tidak di kawasan Dieng, tetapi di sini (Kawasan Candi Arjuna) hanya untuk jalan-jalan biar asyik," imbuhnya.

(Marni/Puji/Humas Jateng)

 

Baca jugaBocah Rambut Gimbal Asal Jabar Minta Dicukur Gubernur Jateng


Bagikan :

BANJARNEGARA - Beragam kegiatan yang digelar pada Dieng Culture Festival (DCF) 2018 di Dataran Tinggi Dieng menyedot sekitar 150 ribu wisatawan dari penjuru nusantara dan mancanegara.

“Pengunjung tahun ini lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya, berkisar antara 100-150 ribu pengunjung dari dalam maupun luar negeri. Mereka menyaksikan rangkaian kegiatan DCF yang digelar selama tiga hari,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarnegara Dwi Suryanto, di sela ritual pemotongan rambut gimbal di kompleks Candi Arjuna, Minggu (5/8/2018) pagi.

DCF IX yang digelar pada 3-5 Agustus 2018 menyuguhkan sejumlah rangkaian kegiatan, di antaranya ‘Jazz Atas Awan’, ‘Senandung di Atas Awan’, Sendratari Dieng, Festival Domba Batur, Festival Desa Wisata, Festival Tumpeng, pentas seni dan tari tradisional, pesta lampion, kirab dan parade budaya, serta pemotongan rambut gimbal.

Ia mengatakan, DCF ke 9 tahun 2018 menjadi even yang berbeda dari tahun tahun sebelumnya. Selain menjadi sarana promosi pariwisata yang menawarkan keindahan alam dan keunikan tradisi budaya, even tahunan ini juga sebagai ajang mempopulerkan sekaligus "menjual" berbagai potensi yang ada di Banjarnegara. 

"Even besar yang telah populer dan mendunia ini sekaligus menjadi ajang promosi beragam potensi yang dimiliki Banjarnegara," katanya.

Berbagai potensi tradisi budaya kawasan Dataran Tinggi Dieng, terutama prosesi pencukuran rambut gimbal yang diawali dengan kirab budaya oleh para pemangku adat selalu menjadi daya tarik wisatawan dalam maupun luar negeri. Pada tahun ini, ritual warisan leluhur tersebut diikuti 12 anak berambut gimbal yang berasal dari keluarga tidak mampu.

"Permintaan mereka beragam, ada yang minta tempe gembus. Meskipun tempe gembus harganya murah tetapi di kawasan Dataran Tinggi Dieng tidak ada sehingga harus mencari ke Banjarnegara atau daerah lainnya," terangnya.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP berharap penyelenggaraan DCF tahun berikutnya atau ke-10 lebih sempurna. Terlebih pada penyelenggaraan DCF IX telah ada kesimpulan bahwa even tahunan itu diminati wisatawan dan banyak yang menunggu pelaksanaannya. 

"Sehingga tinggal perencanaannya dari pendaftaran pengunjung, persiapan, serta perencanaan lingkungan terutama terkait kemacetan dan sampah. Diharapkan mulai tahun ini panitia sudah menyiapkan untuk penyelenggaraan DCF tahun depan. Kalau acaranya makin hari kian bagus," bebernya.

Ia menambahkan bahwa konsep pengembangan Dieng sudah selesai sejak tahun lalu. Bahkan tahun depan pembangunan fisik dimulai, apalagi dengan adanya jalan tembus dari Kabupaten Batang menuju Dieng maka akan semakin bertambah jalur menuju "Negeri di Atas Awan".

"Syukur-syukur kalau berkembang nanti kita buatkan kereta gantung, sehingga parkirnya tidak di kawasan Dieng, tetapi di sini (Kawasan Candi Arjuna) hanya untuk jalan-jalan biar asyik," imbuhnya.

(Marni/Puji/Humas Jateng)

 

Baca jugaBocah Rambut Gimbal Asal Jabar Minta Dicukur Gubernur Jateng


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu