SEMARANG - Meskipun hanya 14 hari bertugas di Jawa Tengah, Penjabat Gubernur Jawa Tengah Drs Syarifuddin MM mengaku senang dapat menjadi bagian dari warga Jawa Tengah sekaligus bangga dapat menambah perbendaharaan bahasa Jawa. 

"Saya hanya 14 hari menjadi Pj Gubernur, saya sempat hitung-hitung ternyata perbendaharaan bahasa Jawa saya bertambah. Alhamdulillah saya bisa menemukan 100 kata lebih dalam bahasa Jawa yang bisa saya hafal untuk bawa pulang ke Jakarta," ucap PJ Gubernur saat memimpin apel pagi di halaman Kantor Gubernur Jateng, Selasa (4/9/2018).

Kendati mengalami kesulitan dalam menghafal dan mengucapkan kata dalam bahasa Jawa, namun tidak nenyurutkan semangat pria kelahiran Sulawesi ini untuk belajar beragam budaya Jawa, salah satunya bahasa yang merupakan budaya warisan leluhur yang adiluhung.

"Paling tidak kalau bapak atau ibu datang ke Jakarta, saya bisa mengucapkan 'sugeng rawuh' dan 'matur nuwun'," katanya seraya tersenyum.

Menurutnya, penguasaan bahasa Jawa merupakan salah satu bagian dari implikasi kebersamaan selama di Jateng. Kurang lebih dua pekan berada di Jawa Tengah menjadi pengalaman penting dan sangat berkesan dalam perjalanan hidup dan kariernya. 

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri  itu menyampaikan terima kasih atas bantuan dan dukungan Sekda Jateng Drs Sri Puryono KS MP, para asisten, kepala biro serta semua karyawan dan karyawati di lingkungan Setda Jateng, sehingga Penjabat Gubernur dapat mengantarkan atau mengawal penyelenggaraan pemerintahan di Provinsi Jawa Tengah.

"Saya merasa sudah seperti keluarga atau memang sudah merasa menjadi bagian dari warga Jawa Tengah. Dalam kurun waktu 13 hari terakhir ini, saya mendapat banyak bantuan dalam menjalankan tugas di Jateng," terang Pj Gubernur.

Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng terpilih H Ganjar Pranowo SH MIP dan Taj Yasin direncanakan akan dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng periode 2018-2023 pada Rabu (5/9/2018). Dengan demikian tugas Pj Gubernur mengantarkan atau mengawal penyelenggaraan pemerintahan di Provinsi Jawa Tengah selama kepala daerah memasuki masa akhir jabatan atau sebelum pelantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih segera usai.

"Maturnuwun, terima kasih mugi-mugi apa ya?, kalau besok-besok itu bahasa Jawanya saya lupa. Mugi-mugi esok kita ketemu lagi, nyuwun pangapunten kula niku saking Sulawesi, dados boten saged basa Jawi yang benar," ucapnya disambut tawa dan tepuk tangan peserta apel.
(Marni/Puji/Humas Jateng)

Baca juga : Penyelenggaraan Pemerintahan Tidak Boleh Stagnan