Follow Us :              

Bank Jateng "Financial Consultant" Dana Desa

  25 January 2017  |   13:00:00  |   dibaca : 270 
Kategori :
Bagikan :


Bank Jateng "Financial Consultant" Dana Desa

25 January 2017 | 13:00:00 | dibaca : 270
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

 Klaten – Bank Jateng memiliki peran besar dalam menggerakan perekonomian dan mendorong pembangunan daerah melalui beragam program. Antara lain kredit bunga rendah dan pengelolaan dana desa di Jawa Tengah.

“Saya punya mimpi usaha kecil menengah di Jateng bisa lebih berkembang, masyarakat mandiri dengan memanfaatkan berbagai peluang usaha. Bank Jateng telah merealisasikan dalam program suku bunga rendah yang diluncurkan beberapa waktu lalu,” ujar Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP saat dialog bersama masyarakat di Halaman Kantor Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Rabu (25/1).

Selain gubernur Jateng, dialog yang dihadiri Dirut Bank Jateng Supriyatno, petani, Perkumpulan Difabel Spinal Cord Injury (SCI) Korban Gempa Klaten, dan KPMD se-Kecamatan Juwiring terkait dana desa, Kartu Tani, serta Kredit Mitra Bank Jateng tersebut, membahas berbagai kendala masyarakat dalam mengakses kredit bank, penggunakan dana desa, bencana alam, dan upaya pengembangan UMKM.

Salah seorang peserta dialog, Budi Iswaati warga Juwiring, mengaku kesulitan memasarkan produk kerajinan berupa tas rajut. Meskipun pemasaran sudah dilakukan melalui online, pameran, maupun langsung kepada konsumen, usaha yang dirintisnya selama dua tahun terakhir hanya mampu menjual antara tiga sampai lima tas.

Ia menyebutkan, dengan modal awal Rp 15 juta hasil pinjaman dari Bank Jateng, ia membeli benang rajut sebagai bahan utama pembuatan tas di Yogyakarta. Benang tersebut dirajut bersama 35 orang lainnya. Setelah selesai, tas dikirim ke Jogja untuk finishing sebelum dijual kepada konsumen di Klaten dan sekitarnya.

“Selain menjual langsung kepada konsumen, saya dibantu teman menjual secara online seharga sekitar Rp 250 ribu. Tetapi lakunya belum sesuai yang diharapkan,” katanya.

Menanggapi keluhan perajin tas rajut, Gubernur Ganjar menyampaikan, memasarkan produk paling efektif dan murah adalah secara  online atau memanfaatkan media sosial. Melalui media online, produk yang ditawarkan juga mampu menjangkau calon konsumen dalam hingga luar negeri.

“Saya punya baju lurik Klaten bagus sekali. Harga kainnya cuma Rp 50 ribu. Setelah dijahit dan saya pakai dan juga menawarkannya lewat media sosial, saya jadi manekinnya, memang banyak yang tertarik dan bertanya di mana membelinya. Dan dikira harganya mahal,” bebernya.

Selain program kredit mitra dengan bunga rendah atau di bawah 10 persen, dalam kaitan pengelolaan dana desa, Bank Jateng telah dan akan terus meningkatkan peran sebagai mitra  financial consultant bagi Pemda, baik pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten serta pemerintah desa di Jawa Tengah. Hal ini sejalan pula dengan salah satu program transformasi BPD yang dicanangkan Presiden Jokowi pada tanggal 26 Mei 2015 lalu di Istana Negara.

Sebelumnya, gubernur beserta rombongan dalam kunjungan kerja tersebut meninjau bangunan Candi Merak di Desa Karangnongko, Kecamatan Karangnongko. Candi Hindu yang dibangun sekitar abad VIII – X Masehi itu memiliki ukuran bangunan panjang 8,86 meter, lebar 13,5 meter, dan tinggi 12 meter.

Pemugaran Candi Merak yang dilaksanakan oleh Balai Peninggalan Purbakala Jateng dengan dana APBD Jateng, pada bagian kaki telah selesai tahun 2007 dan 2010. Sedangkan bagian atap bangunan candi selesai pada 2011. Selain itu, gubernur juga meninjau Jembatan Sebrang Jatinom dengan anggaran dana bantuan keuangan Provinsi Jateng 2016 sebesar Rp 6.202.362.000. (Humas Jateng)

 


Bagikan :

 Klaten – Bank Jateng memiliki peran besar dalam menggerakan perekonomian dan mendorong pembangunan daerah melalui beragam program. Antara lain kredit bunga rendah dan pengelolaan dana desa di Jawa Tengah.

“Saya punya mimpi usaha kecil menengah di Jateng bisa lebih berkembang, masyarakat mandiri dengan memanfaatkan berbagai peluang usaha. Bank Jateng telah merealisasikan dalam program suku bunga rendah yang diluncurkan beberapa waktu lalu,” ujar Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP saat dialog bersama masyarakat di Halaman Kantor Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Rabu (25/1).

Selain gubernur Jateng, dialog yang dihadiri Dirut Bank Jateng Supriyatno, petani, Perkumpulan Difabel Spinal Cord Injury (SCI) Korban Gempa Klaten, dan KPMD se-Kecamatan Juwiring terkait dana desa, Kartu Tani, serta Kredit Mitra Bank Jateng tersebut, membahas berbagai kendala masyarakat dalam mengakses kredit bank, penggunakan dana desa, bencana alam, dan upaya pengembangan UMKM.

Salah seorang peserta dialog, Budi Iswaati warga Juwiring, mengaku kesulitan memasarkan produk kerajinan berupa tas rajut. Meskipun pemasaran sudah dilakukan melalui online, pameran, maupun langsung kepada konsumen, usaha yang dirintisnya selama dua tahun terakhir hanya mampu menjual antara tiga sampai lima tas.

Ia menyebutkan, dengan modal awal Rp 15 juta hasil pinjaman dari Bank Jateng, ia membeli benang rajut sebagai bahan utama pembuatan tas di Yogyakarta. Benang tersebut dirajut bersama 35 orang lainnya. Setelah selesai, tas dikirim ke Jogja untuk finishing sebelum dijual kepada konsumen di Klaten dan sekitarnya.

“Selain menjual langsung kepada konsumen, saya dibantu teman menjual secara online seharga sekitar Rp 250 ribu. Tetapi lakunya belum sesuai yang diharapkan,” katanya.

Menanggapi keluhan perajin tas rajut, Gubernur Ganjar menyampaikan, memasarkan produk paling efektif dan murah adalah secara  online atau memanfaatkan media sosial. Melalui media online, produk yang ditawarkan juga mampu menjangkau calon konsumen dalam hingga luar negeri.

“Saya punya baju lurik Klaten bagus sekali. Harga kainnya cuma Rp 50 ribu. Setelah dijahit dan saya pakai dan juga menawarkannya lewat media sosial, saya jadi manekinnya, memang banyak yang tertarik dan bertanya di mana membelinya. Dan dikira harganya mahal,” bebernya.

Selain program kredit mitra dengan bunga rendah atau di bawah 10 persen, dalam kaitan pengelolaan dana desa, Bank Jateng telah dan akan terus meningkatkan peran sebagai mitra  financial consultant bagi Pemda, baik pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten serta pemerintah desa di Jawa Tengah. Hal ini sejalan pula dengan salah satu program transformasi BPD yang dicanangkan Presiden Jokowi pada tanggal 26 Mei 2015 lalu di Istana Negara.

Sebelumnya, gubernur beserta rombongan dalam kunjungan kerja tersebut meninjau bangunan Candi Merak di Desa Karangnongko, Kecamatan Karangnongko. Candi Hindu yang dibangun sekitar abad VIII – X Masehi itu memiliki ukuran bangunan panjang 8,86 meter, lebar 13,5 meter, dan tinggi 12 meter.

Pemugaran Candi Merak yang dilaksanakan oleh Balai Peninggalan Purbakala Jateng dengan dana APBD Jateng, pada bagian kaki telah selesai tahun 2007 dan 2010. Sedangkan bagian atap bangunan candi selesai pada 2011. Selain itu, gubernur juga meninjau Jembatan Sebrang Jatinom dengan anggaran dana bantuan keuangan Provinsi Jateng 2016 sebesar Rp 6.202.362.000. (Humas Jateng)

 


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu