Follow Us :              

Pemerintah Pusat Berencana Dirikan 1.000 BLK di Pesantren

  18 September 2018  |   22:00:00  |   dibaca : 1172 
Kategori :
Bagikan :


Pemerintah Pusat Berencana Dirikan 1.000 BLK di Pesantren

18 September 2018 | 22:00:00 | dibaca : 1172
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

KEDIRI - Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP beserta Wakil Gubernur H Taj Yasin menghadiri peringatan Haul Akbar Al Maghfur Lahum KH Ahmad Djazuli Utsman ke 44, Nyai Hj Rodliyah Djazuli ke 23 di Pondok Pesantren Al Falah, Ploso Kediri, Selasa (18/9/2018) malam. Hadir pula dan Wakil Gubernur Jawa Timur Drs H Saifullah Yusuf. 

Pada sambutannya, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri menyampaikan pemerintah akan mendirikan sekitar 1.000 balai latihan kerja di pondok pesantren yang tersebar di penjuru nusantara. Program tersebut guna meningkatkan daya saing santri di era globalisasi. “Sehingga santri lulus dari ponpes memiliki bekal ilmu agama dan keterampilan," ujarnya.

Hanif menjelaskan, untuk merealisasikan keterampilan bagi santri tersebut, pemerintah melalui Kementerian Tenaga Kerja mengalokasikan anggaran tahun 2017 Rp50 miliar, tahun 2018 bertambah menjadi 2018 R75 miliar, kemudian 2019 naik lagi menjadi Rp1 triliun atau untuk sekitar 1.000 ponpes di Tanah Air akan mendapatkan bantuan pembangunan BLK pesantren.

Adanya balai latihan kerja itu, lanjut dia, beragam pelatihan keterampilan diselenggarakan di ponpes. Diantaranya pelatihan bengkel, tata busana, las, tata boga dan lainnya. Program ini bertujuan membantu agar para santri selain mengaji, belajar akhlak dan adab, juga  membekali diri dengan keterampilan. 

"Mudah-mudahan ini bisa membantu memfasilitasi para santri, alunmus pesantren dan masyarakat di lingkungan pesantren supaya bisa memiliki keahlian dan dapat membuka usaha," harapnya.

Selain itu, ia meminta semua harus terus memakmurkan ponpes. Karena pesantrenlah tempat generasi bangsa ditempa ilmu agama, belajar karakter, dan manusia yang berakhlak. Semua berusaha keras agar alumnus pesantren bisa bekerja di perusahaan atau berwirausaha dengan basis atau modal karakter dan akhlak baik. 

"Kita dorong masyarakat supaya mengirim anak-anaknya ke ponpes untuk dididik. Sebagai orang tua kita harus bisa memastikan agar anak-anak kita bermanfaat bagi orang tua, agama bangsa dan negara," pintanya.

Sementata itu, Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP mengaku senang dapat berada di tengah para ulama, santri, dan masyarakat dalam acara memperingati Haul Akbar Al Maghfur Lahum KH. Ahmad Djazuli Utsman ke 44, Nyai Hj. Rodliyah Djazuli ke 23, KH Hamim Djazuli (Gus Miek) ke 26, KH. Munif Djazuli ke 7, KH. Mahfudz Siraj ke 10 dan Al Mutakhorrijin Al Mutaqoddimin.

"Saya dan wakil saya, Gus Yasin sengaja datang ke sini, bersilaturahmi menghadiri haul sekaligus sowan para rama kiai. Ternyata santri di ponpes ini juga tidak sedikit yang berasal dari Jateng, saya sangat bangga sekali," bebernya.

Menurutnya, sederet keberhasilan telah diraih Indonesia di berbagai bidang, termasuk penurunan pengangguran dan kemiskinan. Namun demikian masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Berbagai persoalan bisa diselesaikan kalau semua bersatu, saling membantu, tidak bertikai dan jangan saling fitnah.

"Sudah ada dua calon presiden dan wakil presiden RI untuk Pilpres 2019, maka tonjolkan berbagai kebaikan atau sisi posotif masing-masing calon, bukan justru keburukan yang diumbar," pinta gubernur.

Mantan anggota DPR RI itu meminta semua komponen masyarakat bersama-sama nyengkuyung para calon presiden, jangan ada permusuhan hanya karena beda pandangan politik. Seperti saat pilkada serentak di Jateng, para calon gubernur dan wakil gubernur saling bergurau, kumpul dan ngobrol bareng, serta makan bersama sehingga situasinya hangat.

"Negara lain sudah berbicara tentang kendaraan tidak menggunakan bahan bakar minyak dan orang ke Planet Mars, tetapuli Indonesia masih bertengkar dengan saudara sendiri," terangnya.
(Marni/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Maret 2018, Angka Kemiskinan Jateng Turun Signifikan


Bagikan :

KEDIRI - Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP beserta Wakil Gubernur H Taj Yasin menghadiri peringatan Haul Akbar Al Maghfur Lahum KH Ahmad Djazuli Utsman ke 44, Nyai Hj Rodliyah Djazuli ke 23 di Pondok Pesantren Al Falah, Ploso Kediri, Selasa (18/9/2018) malam. Hadir pula dan Wakil Gubernur Jawa Timur Drs H Saifullah Yusuf. 

Pada sambutannya, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri menyampaikan pemerintah akan mendirikan sekitar 1.000 balai latihan kerja di pondok pesantren yang tersebar di penjuru nusantara. Program tersebut guna meningkatkan daya saing santri di era globalisasi. “Sehingga santri lulus dari ponpes memiliki bekal ilmu agama dan keterampilan," ujarnya.

Hanif menjelaskan, untuk merealisasikan keterampilan bagi santri tersebut, pemerintah melalui Kementerian Tenaga Kerja mengalokasikan anggaran tahun 2017 Rp50 miliar, tahun 2018 bertambah menjadi 2018 R75 miliar, kemudian 2019 naik lagi menjadi Rp1 triliun atau untuk sekitar 1.000 ponpes di Tanah Air akan mendapatkan bantuan pembangunan BLK pesantren.

Adanya balai latihan kerja itu, lanjut dia, beragam pelatihan keterampilan diselenggarakan di ponpes. Diantaranya pelatihan bengkel, tata busana, las, tata boga dan lainnya. Program ini bertujuan membantu agar para santri selain mengaji, belajar akhlak dan adab, juga  membekali diri dengan keterampilan. 

"Mudah-mudahan ini bisa membantu memfasilitasi para santri, alunmus pesantren dan masyarakat di lingkungan pesantren supaya bisa memiliki keahlian dan dapat membuka usaha," harapnya.

Selain itu, ia meminta semua harus terus memakmurkan ponpes. Karena pesantrenlah tempat generasi bangsa ditempa ilmu agama, belajar karakter, dan manusia yang berakhlak. Semua berusaha keras agar alumnus pesantren bisa bekerja di perusahaan atau berwirausaha dengan basis atau modal karakter dan akhlak baik. 

"Kita dorong masyarakat supaya mengirim anak-anaknya ke ponpes untuk dididik. Sebagai orang tua kita harus bisa memastikan agar anak-anak kita bermanfaat bagi orang tua, agama bangsa dan negara," pintanya.

Sementata itu, Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP mengaku senang dapat berada di tengah para ulama, santri, dan masyarakat dalam acara memperingati Haul Akbar Al Maghfur Lahum KH. Ahmad Djazuli Utsman ke 44, Nyai Hj. Rodliyah Djazuli ke 23, KH Hamim Djazuli (Gus Miek) ke 26, KH. Munif Djazuli ke 7, KH. Mahfudz Siraj ke 10 dan Al Mutakhorrijin Al Mutaqoddimin.

"Saya dan wakil saya, Gus Yasin sengaja datang ke sini, bersilaturahmi menghadiri haul sekaligus sowan para rama kiai. Ternyata santri di ponpes ini juga tidak sedikit yang berasal dari Jateng, saya sangat bangga sekali," bebernya.

Menurutnya, sederet keberhasilan telah diraih Indonesia di berbagai bidang, termasuk penurunan pengangguran dan kemiskinan. Namun demikian masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Berbagai persoalan bisa diselesaikan kalau semua bersatu, saling membantu, tidak bertikai dan jangan saling fitnah.

"Sudah ada dua calon presiden dan wakil presiden RI untuk Pilpres 2019, maka tonjolkan berbagai kebaikan atau sisi posotif masing-masing calon, bukan justru keburukan yang diumbar," pinta gubernur.

Mantan anggota DPR RI itu meminta semua komponen masyarakat bersama-sama nyengkuyung para calon presiden, jangan ada permusuhan hanya karena beda pandangan politik. Seperti saat pilkada serentak di Jateng, para calon gubernur dan wakil gubernur saling bergurau, kumpul dan ngobrol bareng, serta makan bersama sehingga situasinya hangat.

"Negara lain sudah berbicara tentang kendaraan tidak menggunakan bahan bakar minyak dan orang ke Planet Mars, tetapuli Indonesia masih bertengkar dengan saudara sendiri," terangnya.
(Marni/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Maret 2018, Angka Kemiskinan Jateng Turun Signifikan


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu