Follow Us :              

Ganjar : Akankah Kita Tetap ber-Indonesia?

  29 September 2018  |   09:00:00  |   dibaca : 313 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar : Akankah Kita Tetap ber-Indonesia?

29 September 2018 | 09:00:00 | dibaca : 313
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

SEMARANG - Menimba ilmu di luar negeri, sudah pasti akan memperluas wawasan, mengasah keahlian dan pengalaman. Pola pikir pun berkembang dengan pendidikan berkualitas yang diperolehnya. Itu pula yang diharapkan pemerintah dengan membiayai para mahasiswa melalui program beasiswa LPDP.

"Apa yang akan kita lakukan mesti betul-betul visioner melihat ke depan. Teman-teman kira-kira apa yang paling dasar yang kita hadapi dengan ilmu yang kita miliki. Akankah kita tetap ber-Indonesia," kata Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP saat menjadi keynote speaker dalam acara Mata Garuda 1.0 yang beranggotakan alumni penerima beasiswa LPDP di Unissula, Sabtu (29/9/2018).

Biasanya, menurut Ganjar, setelah kuliah di luar negeri, pola pikir seseorang menjadi ikut terpengaruh. Padahal melalui pola pikir ini, bisa menjadi jalan masuknya kekuatan asing.

"Kekuatan asing ini akan menantang Anda semua. Semua yang sudah sekolah dari luar negeri, pemikirannya luar negeri. Ada yang masih pikiran Indonesia? Satu contohnya, semua keranjingan K-Pop. Dari nyanyinya, filmnya, bahasa Korea, dandannya. Maka industri kecantikan, operasi plastik dan kosmetik laris," urai dia.

Lebih lanjut orang nomor satu di Jawa Tengah itu memberi contoh pemikiran dasar negara Indonesia yang merupakan buah pikir asli Indonesia. Pancasila merupakan pondasi bangsa, yang saat ini menuai pujian dari bangsa-bangsa lain.

"Orang menganggap sekarang Pancasila nggak penting. Republik ini lahir atas rembugan para politisi, ulama, tentara, dan civil society. Pemikirannya Indonesia mesti lahir dan ada dasar yang kuat agar tidak mudah roboh. Ibarat bangunan, dasarnya harus kuat. Maka lahirlah Pancasila," jelasnya.

Sekarang ini, pemikiran tersebut, tutur Ganjar, menjadi pembicaraan dunia. Warga dunia menilai itu bukan hanya visi Indonesia, tapi dunia.

"Apakah kita masih ber -Indonesia? Kalau jawabnya iya, mari kita jaga persatuan kesatuan dan berkontribusi untuk bangsa," ajaknya.

(Rita/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Mahasiswa Diminta Berani Buat Terobosan Baru Demi Kemajuan Bangsa


Bagikan :

SEMARANG - Menimba ilmu di luar negeri, sudah pasti akan memperluas wawasan, mengasah keahlian dan pengalaman. Pola pikir pun berkembang dengan pendidikan berkualitas yang diperolehnya. Itu pula yang diharapkan pemerintah dengan membiayai para mahasiswa melalui program beasiswa LPDP.

"Apa yang akan kita lakukan mesti betul-betul visioner melihat ke depan. Teman-teman kira-kira apa yang paling dasar yang kita hadapi dengan ilmu yang kita miliki. Akankah kita tetap ber-Indonesia," kata Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP saat menjadi keynote speaker dalam acara Mata Garuda 1.0 yang beranggotakan alumni penerima beasiswa LPDP di Unissula, Sabtu (29/9/2018).

Biasanya, menurut Ganjar, setelah kuliah di luar negeri, pola pikir seseorang menjadi ikut terpengaruh. Padahal melalui pola pikir ini, bisa menjadi jalan masuknya kekuatan asing.

"Kekuatan asing ini akan menantang Anda semua. Semua yang sudah sekolah dari luar negeri, pemikirannya luar negeri. Ada yang masih pikiran Indonesia? Satu contohnya, semua keranjingan K-Pop. Dari nyanyinya, filmnya, bahasa Korea, dandannya. Maka industri kecantikan, operasi plastik dan kosmetik laris," urai dia.

Lebih lanjut orang nomor satu di Jawa Tengah itu memberi contoh pemikiran dasar negara Indonesia yang merupakan buah pikir asli Indonesia. Pancasila merupakan pondasi bangsa, yang saat ini menuai pujian dari bangsa-bangsa lain.

"Orang menganggap sekarang Pancasila nggak penting. Republik ini lahir atas rembugan para politisi, ulama, tentara, dan civil society. Pemikirannya Indonesia mesti lahir dan ada dasar yang kuat agar tidak mudah roboh. Ibarat bangunan, dasarnya harus kuat. Maka lahirlah Pancasila," jelasnya.

Sekarang ini, pemikiran tersebut, tutur Ganjar, menjadi pembicaraan dunia. Warga dunia menilai itu bukan hanya visi Indonesia, tapi dunia.

"Apakah kita masih ber -Indonesia? Kalau jawabnya iya, mari kita jaga persatuan kesatuan dan berkontribusi untuk bangsa," ajaknya.

(Rita/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Mahasiswa Diminta Berani Buat Terobosan Baru Demi Kemajuan Bangsa


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu