Follow Us :              

Jateng Terus Genjot Perbaikan RTLH

  04 October 2018  |   15:00:00  |   dibaca : 508 
Kategori :
Bagikan :


Jateng Terus Genjot Perbaikan RTLH

04 October 2018 | 15:00:00 | dibaca : 508
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

MAGELANG -  Penyelesaian persoalan rumah tidak layak huni (RTLH) dan irigasi di Jawa Tengah terus digenjot. Dengan menggandeng berbagai pihak, hal tersebut diharapkan menjadi stimulan penurunan angka kemiskinan, sebagaimana yang dilakukan di Kabupaten Magelang. 

Kamis (4/10/2018) Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP mengawali renovasi pada rumah tidak layak huni milik  Mohammad Ma'ruf warga RT 4 RW 2 Dusun Salam Desa Candiretno, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. Pembangunan tersebut diinisiasi anggota DPR RI, Nursyirwan Soedjono.

"Sebenarnya ini program yang inline dengan programnya provinsi dan kabupaten. Sebenarnya kalau dari pusat konsepnya sama, membangun RTLH diperbaiki. Dari provinsi, kabupaten dari CSR. Ada bantuan semuanya," kata Ganjar. 

Ma'ruf merupakan salah satu dari 3.735 warga Kabupaten Magelang yang menerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sepanjang tahun 2018. Untuk setiap RTLH, dianggarkan Rp15 juta. 

"Nah inilah yang kita pakai untuk percepatan pembangunan RTLH di Jawa Tengah. Saya menyampaikan terimakasih bantuan kawan-kawan dari DPR RI, PUPR, karena ini akan membantu akselerasi perbaikan RTLH," katanya. 

Selain itu, Ganjar juga mengajak berbagai pihak untuk merealisasikan program pengentasan RTLH di Jawa Tengah. BAZNAS dan CSR di antaranya.

"Maka Pak Presiden mendorong sekarang dikembangkan BTN rumah murah layak huni," katanya.

Sementara itu, Nursyirwan Soedjono menjelaskan pelaksanaan program BSPS ini merunut panduan dari dinas pekerjaan umum. Agar secara teknis maupun setelah beralih menjadi rumah layak huni sekaligus mampu bertahan dari gempa. 

"Ini sekaligus juga mengikuti ketentuan teknis yang benar. Karena kita ada di daerah rawan bencana. Selain itu pendataan RTLH tersebut juga harus tepat sasaran. Yang memang benar dalam kondisi kritis, di daerah jalur-jalur aliran sungai, jangan di bantaran," katanya. 

Selain program BSPS tersebut, di desa yang sama juga telah terlaksana pembangunan irigasi bagi areal persawahan, tepatnya di dusun Manggis. Ganjar menjelaskan, irigasi tersebut sudah jadi namun pemanfaatannya belum optimal. 

"Seperti (saluran) ini, ini sawah Manggis akan bisa mengairi 6 hektar. Nah ada sekian titik di Jawa Tengah kita harapkan bisa kita tindak lanjuti. Jadi sudah ada, airnya terbendung, segera distribusikan. Jadi target areal yang membutuhkan segera teraliri," katanya.
(Ibra/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Saat Ganjar Temui Nenek Kusnari


Bagikan :

MAGELANG -  Penyelesaian persoalan rumah tidak layak huni (RTLH) dan irigasi di Jawa Tengah terus digenjot. Dengan menggandeng berbagai pihak, hal tersebut diharapkan menjadi stimulan penurunan angka kemiskinan, sebagaimana yang dilakukan di Kabupaten Magelang. 

Kamis (4/10/2018) Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP mengawali renovasi pada rumah tidak layak huni milik  Mohammad Ma'ruf warga RT 4 RW 2 Dusun Salam Desa Candiretno, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. Pembangunan tersebut diinisiasi anggota DPR RI, Nursyirwan Soedjono.

"Sebenarnya ini program yang inline dengan programnya provinsi dan kabupaten. Sebenarnya kalau dari pusat konsepnya sama, membangun RTLH diperbaiki. Dari provinsi, kabupaten dari CSR. Ada bantuan semuanya," kata Ganjar. 

Ma'ruf merupakan salah satu dari 3.735 warga Kabupaten Magelang yang menerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sepanjang tahun 2018. Untuk setiap RTLH, dianggarkan Rp15 juta. 

"Nah inilah yang kita pakai untuk percepatan pembangunan RTLH di Jawa Tengah. Saya menyampaikan terimakasih bantuan kawan-kawan dari DPR RI, PUPR, karena ini akan membantu akselerasi perbaikan RTLH," katanya. 

Selain itu, Ganjar juga mengajak berbagai pihak untuk merealisasikan program pengentasan RTLH di Jawa Tengah. BAZNAS dan CSR di antaranya.

"Maka Pak Presiden mendorong sekarang dikembangkan BTN rumah murah layak huni," katanya.

Sementara itu, Nursyirwan Soedjono menjelaskan pelaksanaan program BSPS ini merunut panduan dari dinas pekerjaan umum. Agar secara teknis maupun setelah beralih menjadi rumah layak huni sekaligus mampu bertahan dari gempa. 

"Ini sekaligus juga mengikuti ketentuan teknis yang benar. Karena kita ada di daerah rawan bencana. Selain itu pendataan RTLH tersebut juga harus tepat sasaran. Yang memang benar dalam kondisi kritis, di daerah jalur-jalur aliran sungai, jangan di bantaran," katanya. 

Selain program BSPS tersebut, di desa yang sama juga telah terlaksana pembangunan irigasi bagi areal persawahan, tepatnya di dusun Manggis. Ganjar menjelaskan, irigasi tersebut sudah jadi namun pemanfaatannya belum optimal. 

"Seperti (saluran) ini, ini sawah Manggis akan bisa mengairi 6 hektar. Nah ada sekian titik di Jawa Tengah kita harapkan bisa kita tindak lanjuti. Jadi sudah ada, airnya terbendung, segera distribusikan. Jadi target areal yang membutuhkan segera teraliri," katanya.
(Ibra/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Saat Ganjar Temui Nenek Kusnari


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu