Follow Us :              

Gandeng Pengusaha, Wujudkan Borobudur Sebagai 'Bali' Baru

  25 October 2018  |   11:00:00  |   dibaca : 238 
Kategori :
Bagikan :


Gandeng Pengusaha, Wujudkan Borobudur Sebagai 'Bali' Baru

25 October 2018 | 11:00:00 | dibaca : 238
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjadikan kawasan Borobudur sebagai 'Bali' baru di Indonesia terus digenjot. Salah satunya dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemprov Jateng dengan sejumlah pengusaha di Semarang, Kamis (25/10/2018). Penandatanganan MoU itu dilakukan dalam rangka pembinaan dan pengembangan pendidikan vokasi kepariwisataan dan pendukung kepariwisataan di kawasan Borobudur Kabupaten Magelang dan sekitarnya.

Penandatanganan MoU disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Selain itu, ada pula Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri, Eko Subowo yang juga hadir dalam kesempatan itu.

"Penandatanganan MoU ini merupakan bentuk kerjasama daerah dengan pihak swasta dalam pengembangan pariwisata, dalam hal ini kawasan Borobudur. Ini langkah yang baik mengingat Borobudur merupakan satu dari 10 destinasi wisata prioritas nasional," kata Eko Subowo.

Dari 10 destinasi pariwisata prioritas itu, ada tiga wilayah yang menjadi perhatian serius, yakni Danau Toba, Borobudur dan Mandalika. Ia berharap penandatanganan MoU tersebut disusul perjanjian kerjasama yang lebih konkret.

"Harapannya bisa bermanfaat dalam rangka mengembangkan kepariwisataan di Jateng dan peningkatan masyarakat," ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi penandatanganan MoU pengembangan kawasan Borobudur itu. Hal itu merupakan upaya Pemprov Jateng mewujudkan perintah Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan Bali-Bali baru di Indonesia.

"Apa yang kami lakukan saat ini merupakan wujud pelaksanaan perintah Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan Bali-Bali baru di Indonesia. Kami optimis kawasan Borobudur akan terus tumbuh dan menjadi bagian dari magnet yang dapat menyedot wisatawan," kata dia.

Semua proses untuk mewujudkan hal itu lanjutnya sudah berjalan. Namun pihaknya ingin agar penataan kawasan Borobudur bisa lebih baik.

"Makanya penandatanganan MoU dengan kita pihak ketiga ini sangat penting agar dalam menata, menjual dan melakukan apapun di kawasan itu bisa lebih lengkap dan komprehensif," ucapnya.

Lebih lanjut Ganjar menerangkan, penandatanganan MoU tersebut diharapkan dapat segera ditindaklanjuti dengan perjanjian kerjasama. Namun, ia berpesan agar dalam proses pengembangan Borobudur harus melibatkan masyarakat dan memperhatikan tata ruang yang baik.

"Harapanya, setelah nanti berjalan mudah-mudahan semua bisa mendapatkan nilai tambah dari penataan kawasan di Borobudur itu," tegasnya.

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh sejumah pihak. Diantaranya Indah Juanita selaku Dirut Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Borobudur, Palwoto selaku Direktur Keuangan, SDM dan Investasi PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Heru Isnawan selaku Ketu Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia.

Ada pula Pandu Satya Brata selaku Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia, Joko Suratno selaku Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel dan Sugeng Sugiantoro selaku Ketua Indonesian Hotel General Manager Association.
(Bowo/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Pemprov Jateng dan LKPP Kerjasama Kembangkan e-Katalog Lokal


Bagikan :

SEMARANG - Komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjadikan kawasan Borobudur sebagai 'Bali' baru di Indonesia terus digenjot. Salah satunya dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemprov Jateng dengan sejumlah pengusaha di Semarang, Kamis (25/10/2018). Penandatanganan MoU itu dilakukan dalam rangka pembinaan dan pengembangan pendidikan vokasi kepariwisataan dan pendukung kepariwisataan di kawasan Borobudur Kabupaten Magelang dan sekitarnya.

Penandatanganan MoU disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Selain itu, ada pula Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri, Eko Subowo yang juga hadir dalam kesempatan itu.

"Penandatanganan MoU ini merupakan bentuk kerjasama daerah dengan pihak swasta dalam pengembangan pariwisata, dalam hal ini kawasan Borobudur. Ini langkah yang baik mengingat Borobudur merupakan satu dari 10 destinasi wisata prioritas nasional," kata Eko Subowo.

Dari 10 destinasi pariwisata prioritas itu, ada tiga wilayah yang menjadi perhatian serius, yakni Danau Toba, Borobudur dan Mandalika. Ia berharap penandatanganan MoU tersebut disusul perjanjian kerjasama yang lebih konkret.

"Harapannya bisa bermanfaat dalam rangka mengembangkan kepariwisataan di Jateng dan peningkatan masyarakat," ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi penandatanganan MoU pengembangan kawasan Borobudur itu. Hal itu merupakan upaya Pemprov Jateng mewujudkan perintah Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan Bali-Bali baru di Indonesia.

"Apa yang kami lakukan saat ini merupakan wujud pelaksanaan perintah Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan Bali-Bali baru di Indonesia. Kami optimis kawasan Borobudur akan terus tumbuh dan menjadi bagian dari magnet yang dapat menyedot wisatawan," kata dia.

Semua proses untuk mewujudkan hal itu lanjutnya sudah berjalan. Namun pihaknya ingin agar penataan kawasan Borobudur bisa lebih baik.

"Makanya penandatanganan MoU dengan kita pihak ketiga ini sangat penting agar dalam menata, menjual dan melakukan apapun di kawasan itu bisa lebih lengkap dan komprehensif," ucapnya.

Lebih lanjut Ganjar menerangkan, penandatanganan MoU tersebut diharapkan dapat segera ditindaklanjuti dengan perjanjian kerjasama. Namun, ia berpesan agar dalam proses pengembangan Borobudur harus melibatkan masyarakat dan memperhatikan tata ruang yang baik.

"Harapanya, setelah nanti berjalan mudah-mudahan semua bisa mendapatkan nilai tambah dari penataan kawasan di Borobudur itu," tegasnya.

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh sejumah pihak. Diantaranya Indah Juanita selaku Dirut Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Borobudur, Palwoto selaku Direktur Keuangan, SDM dan Investasi PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Heru Isnawan selaku Ketu Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia.

Ada pula Pandu Satya Brata selaku Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia, Joko Suratno selaku Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel dan Sugeng Sugiantoro selaku Ketua Indonesian Hotel General Manager Association.
(Bowo/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Pemprov Jateng dan LKPP Kerjasama Kembangkan e-Katalog Lokal


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu