Follow Us :              

Sujarwanto Raih Gelar Doktor, Ganjar Senang Ada Tradisi Intelektual di Pemprov Jateng

  22 January 2019  |   14:00:00  |   dibaca : 1664 
Kategori :
Bagikan :


Sujarwanto Raih Gelar Doktor, Ganjar Senang Ada Tradisi Intelektual di Pemprov Jateng

22 January 2019 | 14:00:00 | dibaca : 1664
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko berhasil menyelesaikan program doktoral dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Melalui sidang terbuka yang diikuti di Ruang Sidang Gedung Sekolah Pascasarjana Undip, Selasa (22/1/2019), Sujarwanto berhak menyandang gelar Doktor Administrasi Publik.

Sujarwanto dinyatakan lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,75 dan menjadi lulusan Doktor Administrasi Publik ke-42 dari Undip. Keberhasilan tersebut mendapat apresiasi dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang saat itu juga turut hadir pada proses ujian promosi Sujarwanto.

Menurut Ganjar, keberhasilan Sujarwanto tak hanya pada gelar doktor yang diraihnya saja, melainkan juga berhasil melanjutkan tradisi intelektual di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Jateng. Bahkan, dua dari tujuh penguji internal maupun eksternal Sujarwanto merupakan birokrat. Yakni Sekda Provinsi Jateng Sri Puryono dan Kepala DPMPTSP Jateng Prasetyo Ariwibowo.

"Saya bangga dan saya suka karena ada tradisi intelektual dalam birokrasi. Kawan- kawan mau bersekolah sampai strata tertinggi S3. Salah satunya ya Pak Jarwanto ini. Bahkan dua pengujinya juga rekan kerja sendiri yang sudah menjadi doktor lebih dahulu," ucap Ganjar. 

Sujarwanto menghabiskan waktu hampir tujuh tahun untuk studi S3-nya tersebut. Sujarwanto mengambil disertasi tentang studi kasus kawasan industri di Jawa Tengah berjudul "Manajemen Kawasan Industri di Indonesia." Ganjar berharap, disertasi tersebut bisa bermanfaat sebagai investasi akhirat. "Investasi akhirat itu ilmu yang bermanfaat. Harapannya ada review terhadap beberapa kawasan industri eksisting yang kelak kemudian teori dimiliki ini bisa dikembangkan dan bermanfaat," ujarnya.

Ketua Umum Keluarga Alumni Gadjah Mada (KAGAMA) itu menambahkan, disertasi tentang kawasan industri itu bisa memetakan mana daerah-daerah yang selama ini eksklusif, mana perencanaan yang tidak benar dan bagaimana membikin menjadi inklusif. "Sehingga teori trickle down effect yang bisa diberikan dengan kawasan industri ini bisa menyejahterakan masyarakat sekitarnya. Bisnis yang kecil-kecil akan masuk dalam roda siklus yang lebih baik," imbuh Ganjar yang datang didampingi Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin. 

Dalam ujian promosi itu, Sujarwanto memaparkan tujuan penelitian melakukan analisis kondisi manajemen kawasan industri di Jateng. Kemudian memahami faktor-faktor yang terkait dalam manajemen kawasan industri untuk merumuskan model manajemen kawasan industri di Indonesia. 

"Hendaknya kawasan industri hadir atas prakarsa negara dengan dimulai sejak perencanaan, pembangunan dan pelaksanaan, serta menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian secara optimal. Mengingat pentingnya kawasan industri adalah infrastruktur ekonomi," paparnya.
 

Baca juga : ‘Kerapu’ Didorong Berperan Dalam Program Kemaritiman


Bagikan :

SEMARANG - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko berhasil menyelesaikan program doktoral dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Melalui sidang terbuka yang diikuti di Ruang Sidang Gedung Sekolah Pascasarjana Undip, Selasa (22/1/2019), Sujarwanto berhak menyandang gelar Doktor Administrasi Publik.

Sujarwanto dinyatakan lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,75 dan menjadi lulusan Doktor Administrasi Publik ke-42 dari Undip. Keberhasilan tersebut mendapat apresiasi dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang saat itu juga turut hadir pada proses ujian promosi Sujarwanto.

Menurut Ganjar, keberhasilan Sujarwanto tak hanya pada gelar doktor yang diraihnya saja, melainkan juga berhasil melanjutkan tradisi intelektual di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Jateng. Bahkan, dua dari tujuh penguji internal maupun eksternal Sujarwanto merupakan birokrat. Yakni Sekda Provinsi Jateng Sri Puryono dan Kepala DPMPTSP Jateng Prasetyo Ariwibowo.

"Saya bangga dan saya suka karena ada tradisi intelektual dalam birokrasi. Kawan- kawan mau bersekolah sampai strata tertinggi S3. Salah satunya ya Pak Jarwanto ini. Bahkan dua pengujinya juga rekan kerja sendiri yang sudah menjadi doktor lebih dahulu," ucap Ganjar. 

Sujarwanto menghabiskan waktu hampir tujuh tahun untuk studi S3-nya tersebut. Sujarwanto mengambil disertasi tentang studi kasus kawasan industri di Jawa Tengah berjudul "Manajemen Kawasan Industri di Indonesia." Ganjar berharap, disertasi tersebut bisa bermanfaat sebagai investasi akhirat. "Investasi akhirat itu ilmu yang bermanfaat. Harapannya ada review terhadap beberapa kawasan industri eksisting yang kelak kemudian teori dimiliki ini bisa dikembangkan dan bermanfaat," ujarnya.

Ketua Umum Keluarga Alumni Gadjah Mada (KAGAMA) itu menambahkan, disertasi tentang kawasan industri itu bisa memetakan mana daerah-daerah yang selama ini eksklusif, mana perencanaan yang tidak benar dan bagaimana membikin menjadi inklusif. "Sehingga teori trickle down effect yang bisa diberikan dengan kawasan industri ini bisa menyejahterakan masyarakat sekitarnya. Bisnis yang kecil-kecil akan masuk dalam roda siklus yang lebih baik," imbuh Ganjar yang datang didampingi Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin. 

Dalam ujian promosi itu, Sujarwanto memaparkan tujuan penelitian melakukan analisis kondisi manajemen kawasan industri di Jateng. Kemudian memahami faktor-faktor yang terkait dalam manajemen kawasan industri untuk merumuskan model manajemen kawasan industri di Indonesia. 

"Hendaknya kawasan industri hadir atas prakarsa negara dengan dimulai sejak perencanaan, pembangunan dan pelaksanaan, serta menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian secara optimal. Mengingat pentingnya kawasan industri adalah infrastruktur ekonomi," paparnya.
 

Baca juga : ‘Kerapu’ Didorong Berperan Dalam Program Kemaritiman


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu