Follow Us :              

Gus Yasin: Lingkungan Ramah Lansia dan Anak Tercipta, Tak Perlu Lagi Rumah Singgah

  25 January 2019  |   14:30:00  |   dibaca : 411 
Kategori :
Bagikan :


Gus Yasin: Lingkungan Ramah Lansia dan Anak Tercipta, Tak Perlu Lagi Rumah Singgah

25 January 2019 | 14:30:00 | dibaca : 411
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

"Sudah 10 tahun saya di sini. Saya ingin pulang ke Pilang, Sragen. Bisa bekerja lagi, bertemu keluarga lagi..." Begitulah harapan Dewi Sulasih, 52, penerima manfaat Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Mental Pangrukti Mulyo Rembang ketika ditanya Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Jumat (25/1/2019).

Gus Yasin, sapaan akrab Wagub, di panti itu juga melihat aktivitas 119 penerima manfaat yang tengah membatik, membuat keset, kemoceng, maupun yang sedang memandang kosong taman yang ada di kamar mereka.

Sementara itu, saat berkunjung ke Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Turusgede Rembang, Gus Yasin berbincang dengan Painah yang mengeluhkan sakit katarak. "Mata saya katarak Pak Wagub, tidak bisa melihat jelas," ujarnya.

Gus Yasin pun meminta agar Painah tidak boleh merasa susah, dan optimistis sehat. Karena, di panti itu banyak saudara yang seumuran dengannya. "Teng mriki kudu sehat, kathah rencange, kathah sedulure (Di sini harus sehat, banyak temannya, banyak keluarganya)," pesan Gus Yasin.

Gus Yasin pun berharap, lingkungan yang ramah anak maupun lansia dapat terwujud di tengah masyarakat. Sebab, berapapun jumlah panti atau rumah singgah yang difasilitasi seperti yang dia kunjungi, tidak akan menyelesaikan persoalan utamanya. 

"Kita harus bersama-sama menciptakan lingkungan yang ramah lansia, daerah ramah lansia, ramah anak, sehingga tidak ada lagi yang terlantar. Kalau sudah ditangani, diberdayakan, semua bisa sejahtera. Ini PR kita bersama," tuturnya.

Kepala Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Turusgede Endang Mustokorini menjelaskan, di panti yang dia kelola, terdapat 22 laki-laki penerima manfaat lansia, dan 20 wanita penerima manfaat yang juga lansia. Selain itu, juga ada penerima manfaat berusia pelajar sebanyak 20 anak.

"Kendala kami, air dari PDAM tidak mengalir.  Tetapi ada solusi, ada bantuan dari provinsi pembuatan sumur untuk tahun anggaran 2019. Terima kasih Pak Wagub," ujarnya.
 

Baca juga : Tinggal di Panti Jangan Lantas Minder


Bagikan :

"Sudah 10 tahun saya di sini. Saya ingin pulang ke Pilang, Sragen. Bisa bekerja lagi, bertemu keluarga lagi..." Begitulah harapan Dewi Sulasih, 52, penerima manfaat Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Mental Pangrukti Mulyo Rembang ketika ditanya Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Jumat (25/1/2019).

Gus Yasin, sapaan akrab Wagub, di panti itu juga melihat aktivitas 119 penerima manfaat yang tengah membatik, membuat keset, kemoceng, maupun yang sedang memandang kosong taman yang ada di kamar mereka.

Sementara itu, saat berkunjung ke Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Turusgede Rembang, Gus Yasin berbincang dengan Painah yang mengeluhkan sakit katarak. "Mata saya katarak Pak Wagub, tidak bisa melihat jelas," ujarnya.

Gus Yasin pun meminta agar Painah tidak boleh merasa susah, dan optimistis sehat. Karena, di panti itu banyak saudara yang seumuran dengannya. "Teng mriki kudu sehat, kathah rencange, kathah sedulure (Di sini harus sehat, banyak temannya, banyak keluarganya)," pesan Gus Yasin.

Gus Yasin pun berharap, lingkungan yang ramah anak maupun lansia dapat terwujud di tengah masyarakat. Sebab, berapapun jumlah panti atau rumah singgah yang difasilitasi seperti yang dia kunjungi, tidak akan menyelesaikan persoalan utamanya. 

"Kita harus bersama-sama menciptakan lingkungan yang ramah lansia, daerah ramah lansia, ramah anak, sehingga tidak ada lagi yang terlantar. Kalau sudah ditangani, diberdayakan, semua bisa sejahtera. Ini PR kita bersama," tuturnya.

Kepala Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Turusgede Endang Mustokorini menjelaskan, di panti yang dia kelola, terdapat 22 laki-laki penerima manfaat lansia, dan 20 wanita penerima manfaat yang juga lansia. Selain itu, juga ada penerima manfaat berusia pelajar sebanyak 20 anak.

"Kendala kami, air dari PDAM tidak mengalir.  Tetapi ada solusi, ada bantuan dari provinsi pembuatan sumur untuk tahun anggaran 2019. Terima kasih Pak Wagub," ujarnya.
 

Baca juga : Tinggal di Panti Jangan Lantas Minder


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu