Follow Us :              

Perkuat Sister Province, Queensland Ingin Kembangkan Kurikulum Bahasa Indonesia

  05 April 2019  |   09:00:00  |   dibaca : 900 
Kategori :
Bagikan :


Perkuat Sister Province, Queensland Ingin Kembangkan Kurikulum Bahasa Indonesia

05 April 2019 | 09:00:00 | dibaca : 900
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SEMARANG - Komitmen untuk mengembangkan kurikulum Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah Queensland, Australia mendorong Kepala Sekolah Darling Heights State School Mark Creedon dan wakilnya Cecily Bishop, berkunjung ke Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (5/4/2019).

Disambut oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sri Puryono, mereka berbincang bahwa Bahasa Indonesia mulai diajarkan kepada siswa Queensland sejak usia empat tahun. Namun beberapa waktu terakhir, pembelajaran Bahasa Indonesia di Negeri Kanguru itu sedikit terhambat. Cecily mengungkapkan, jumlah guru Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah Queensland saat ini berkurang. 

Meski demikian, melalui audiensi tersebut, mereka tetap berharap agar kurikulum Bahasa Indonesia sebagai kurikulum bahasa asing di Australia dapat terus ditingkatkan dengan menambah jumlah sekolah yang memprogramkan kelas Bahasa Indonesia. Terlebih, Provinsi Jateng dan negara bagian terbesar kedua serta berpenduduk terbanyak ketiga di Australia itu sudah menjalin kerja sama sister province di bidang pendidikan sejak tahun 1993 silam.

"Kami harap hubungan ini terus berlanjut untuk menjalin kerja sama antara sekolah-sekolah di Queensland, khususnya Darling Heights State School, dengan sekolah-sekolah di Jawa Tengah," harapnya.

Cecily menjelaskan, dia dan Mark Creedon tiba di Jateng sejak Senin (1/4/2019) lalu. Mereka mengunjungi beberapa sekolah, di antaranya SDN Sendangmulyo, SMPN 2 Semarang, SMAN 1 Magelang dan SMAN 1 Salatiga, untuk menyaksikan langsung proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah-sekolah di Jateng.

Mereka juga menyempatkan diri melakukan city tour ke beberapa destinasi wisata Kota Semarang, seperti Sam Poo Kong, Lawang Sewu dan Maerokoco serta Candi Borobudur. Meski baru kali pertama menginjakkan kaki di Indonesia, Mark merasa sangat terkesan begitu mengetahui keramahan warga Jateng.

"Semua orang yang ditemui di jalan itu ramah. Kesan ini sangat membekas karena semula ada sedikit ketakutan berkunjung ke Indonesia," ujarnya sembari tersenyum.

Sementara itu, Sri Puryono menyambut baik kunjungan Mark Creedon dan Cecily Bishop di Kantor Gubernur Jateng. Sri membeberkan, kunjungan mereka merupakan kunjungan balasan, mengingat Sri Puryono telah menyambangi Negeri Kanguru pada tahun lalu, tepatnya saat berkunjung ke University of Southern Queensland.

Sri Puryono mengisahkan, kunjungan kerjanya ke negara bagian beribu kota di Brisbane tersebut begitu berkesan ketika dia menyaksikan langsung cukup banyak anak-anak setempat yang fasih berbahasa Indonesia. Beberapa di antara mereka juga terampil bernyanyi dengan lirik Bahasa Indonesia, bahkan ada pula yang mampu menyebutkan Pancasila secara runtut atau selaras.

"Saya sependapat bahwa hubungan kerja sama Queensland dan Jawa Tengah harus ditingkatkan. Mr Mark dan Mrs Cecily sudah bersama-sama melihat di SMA, SMP dan SD. Kebutuhan dan kesulitan ini kita pecahkan bersama, kita upayakan menambah guru," ujarnya.

Sekda menambahkan, karena Jateng dan Queensland sudah terikat kerjasama sister province, sejumlah kerjasama hingga kini terus berjalan. Di antaranya tukar menukar pelajar dan mahasiswa. "Murid dari Australia ke Magelang ada yang sudah bisa membuat getuk. Ini harus kita bangkitkan kembali, supaya kita bisa memberikan tambahan pengajar di Australia," ungkapnya.

 

Baca juga : Berdampak Positif, Kerjasama Jateng-Queensland Diperpanjang


Bagikan :

SEMARANG - Komitmen untuk mengembangkan kurikulum Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah Queensland, Australia mendorong Kepala Sekolah Darling Heights State School Mark Creedon dan wakilnya Cecily Bishop, berkunjung ke Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (5/4/2019).

Disambut oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sri Puryono, mereka berbincang bahwa Bahasa Indonesia mulai diajarkan kepada siswa Queensland sejak usia empat tahun. Namun beberapa waktu terakhir, pembelajaran Bahasa Indonesia di Negeri Kanguru itu sedikit terhambat. Cecily mengungkapkan, jumlah guru Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah Queensland saat ini berkurang. 

Meski demikian, melalui audiensi tersebut, mereka tetap berharap agar kurikulum Bahasa Indonesia sebagai kurikulum bahasa asing di Australia dapat terus ditingkatkan dengan menambah jumlah sekolah yang memprogramkan kelas Bahasa Indonesia. Terlebih, Provinsi Jateng dan negara bagian terbesar kedua serta berpenduduk terbanyak ketiga di Australia itu sudah menjalin kerja sama sister province di bidang pendidikan sejak tahun 1993 silam.

"Kami harap hubungan ini terus berlanjut untuk menjalin kerja sama antara sekolah-sekolah di Queensland, khususnya Darling Heights State School, dengan sekolah-sekolah di Jawa Tengah," harapnya.

Cecily menjelaskan, dia dan Mark Creedon tiba di Jateng sejak Senin (1/4/2019) lalu. Mereka mengunjungi beberapa sekolah, di antaranya SDN Sendangmulyo, SMPN 2 Semarang, SMAN 1 Magelang dan SMAN 1 Salatiga, untuk menyaksikan langsung proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah-sekolah di Jateng.

Mereka juga menyempatkan diri melakukan city tour ke beberapa destinasi wisata Kota Semarang, seperti Sam Poo Kong, Lawang Sewu dan Maerokoco serta Candi Borobudur. Meski baru kali pertama menginjakkan kaki di Indonesia, Mark merasa sangat terkesan begitu mengetahui keramahan warga Jateng.

"Semua orang yang ditemui di jalan itu ramah. Kesan ini sangat membekas karena semula ada sedikit ketakutan berkunjung ke Indonesia," ujarnya sembari tersenyum.

Sementara itu, Sri Puryono menyambut baik kunjungan Mark Creedon dan Cecily Bishop di Kantor Gubernur Jateng. Sri membeberkan, kunjungan mereka merupakan kunjungan balasan, mengingat Sri Puryono telah menyambangi Negeri Kanguru pada tahun lalu, tepatnya saat berkunjung ke University of Southern Queensland.

Sri Puryono mengisahkan, kunjungan kerjanya ke negara bagian beribu kota di Brisbane tersebut begitu berkesan ketika dia menyaksikan langsung cukup banyak anak-anak setempat yang fasih berbahasa Indonesia. Beberapa di antara mereka juga terampil bernyanyi dengan lirik Bahasa Indonesia, bahkan ada pula yang mampu menyebutkan Pancasila secara runtut atau selaras.

"Saya sependapat bahwa hubungan kerja sama Queensland dan Jawa Tengah harus ditingkatkan. Mr Mark dan Mrs Cecily sudah bersama-sama melihat di SMA, SMP dan SD. Kebutuhan dan kesulitan ini kita pecahkan bersama, kita upayakan menambah guru," ujarnya.

Sekda menambahkan, karena Jateng dan Queensland sudah terikat kerjasama sister province, sejumlah kerjasama hingga kini terus berjalan. Di antaranya tukar menukar pelajar dan mahasiswa. "Murid dari Australia ke Magelang ada yang sudah bisa membuat getuk. Ini harus kita bangkitkan kembali, supaya kita bisa memberikan tambahan pengajar di Australia," ungkapnya.

 

Baca juga : Berdampak Positif, Kerjasama Jateng-Queensland Diperpanjang


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu