Follow Us :              

Beri Insentif, Ganjar Kucurkan Rp6 Miliar untuk Guru Ngaji di Demak dan Kudus

  16 April 2019  |   14:30:00  |   dibaca : 1314 
Kategori :
Bagikan :


Beri Insentif, Ganjar Kucurkan Rp6 Miliar untuk Guru Ngaji di Demak dan Kudus

16 April 2019 | 14:30:00 | dibaca : 1314
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

KUDUS - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyerahkan insentif kepada ribuan guru ngaji di Kabupaten Demak dan Kudus pada Selasa, (16/4/2019). Dana sebesar Rp6 miliar lebih diberikan kepada para guru ngaji di dua kabupaten tersebut. Masing-masing diberikan untuk 11.747 guru ngaji di Demak dan 8.342 guru ngaji di Kudus.

Penyerahan bantuan pertama diberikan Ganjar kepada guru ngaji di Kabupaten Demak di Ponpes Miftahul Ulum Jogoloyo. Pada kesempatan itu, secara simbolis bantuan diberikan kepada 2.000 orang guru ngaji. Sedangkan penyerahan bantuan kedua, yakni di Kudus, diserahkan secara simbolis di di Ponpes As-Saidiyah Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus.

Senyum bahagia terlihat dari para guru ngaji penerima insentif tersebut. Salah satunya adalah Zubaidah, 40, guru ngaji asal Sayung, Demak. Betapa tidak, di tanganya dia menerima buku tabungan Bank Jateng berisi insentif yang diterimanya dari Pemprov Jateng. "Senang sekali, alhamdulillah ini bisa untuk bantu suami," kata Zubaidah.

Zubaidah mengatakan, selama mengajar ngaji di kampungnya, dia mengaku tidak pernah mendapat bayaran rutin. Sesekali memang ada bayaran, namun jumlahnya tak seberapa. "Hanya untuk anak jajan, itu pun tidak tiap bulan dapat. Dengan diberikannya insentif ini, tambah senang. Jadi tambah semangat untuk ngajar ngaji," ucapnya.

Hal senada disampaikan Masrikah, guru ngaji asal Kudus. Masrikah mengatakan, sejak mengajar ngaji pada tahun 1982 silam, baru kali ini mendapat perhatian dari pemerintah. "Seneng sekali mendapat perhatian dari pemerintah. Sejak dahulu ngajar ngaji, baru sekarang dapat insentif," ucapnya bahagia.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, insentif yang diberikan pemerintah kepada guru ngaji di Jateng jumlahnya memang tidaklah besar. Insentif itu hanya merupakan wujud terima kasih pemerintah atas jasa-jasa para guru ngaji yang telah berkontribusi bagi pendidikan karakter anak-anak bangsa.

"Saya bersama Gus Yasin tiga minggu ini berkeliling ke seluruh Jawa Tengah untuk memberikan insentif kepada para guru ngaji. Ini adalah pemenuhan janji saya saat dulu kampanye untuk menyejahterakan guru ngaji," kata Ganjar.

Di Kabupaten Demak, lanjut dia, guru ngajinya merupakan terbanyak kedua setelah Jepara, yakni sebanyak 11.747 guru ngaji. Hal itu layak, mengingat Demak dikenal dengan sebutan Kota Wali. Selain itu, di Kabupaten Kudus, guru ngajinya juga cukup banyak.

"Saya titip pesan, guru ngaji tidak hanya mengajari anak baca Alquran saja, namun menerapkan ajaran-ajaran itu dalam bertindak sehari-hari. Pendidikan karakter itu penting, bagaimana hormat pada orang tua, pada pemimpin dan pada sesama," tegasnya.

Ganjar juga mengajak seluruh guru ngaji untuk menggelorakan spirit hubbul wathan minal iman. Menurutnya, spirit itu penting untuk menjaga generasi muda Indonesia menjaga NKRI.

"Guru ngaji saya minta menanamkan spirit hubbul wathan minal iman agar nak-anak kita bisa saleh salehah, cinta bangsa dan negaranya serta beridiologi Pancasila. Sehingga nanti keluarnya, mereka akan menjadi orang-orang yang saling menghormati, mau kerjasama, bergotong royong, tidak membeda-bedakan dan selalu dalam bingkai NKRI," tutupnya.

 

Baca juga : Semangat Guru Ngaji Meningkat, Santri Makin Cerdas


Bagikan :

KUDUS - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyerahkan insentif kepada ribuan guru ngaji di Kabupaten Demak dan Kudus pada Selasa, (16/4/2019). Dana sebesar Rp6 miliar lebih diberikan kepada para guru ngaji di dua kabupaten tersebut. Masing-masing diberikan untuk 11.747 guru ngaji di Demak dan 8.342 guru ngaji di Kudus.

Penyerahan bantuan pertama diberikan Ganjar kepada guru ngaji di Kabupaten Demak di Ponpes Miftahul Ulum Jogoloyo. Pada kesempatan itu, secara simbolis bantuan diberikan kepada 2.000 orang guru ngaji. Sedangkan penyerahan bantuan kedua, yakni di Kudus, diserahkan secara simbolis di di Ponpes As-Saidiyah Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus.

Senyum bahagia terlihat dari para guru ngaji penerima insentif tersebut. Salah satunya adalah Zubaidah, 40, guru ngaji asal Sayung, Demak. Betapa tidak, di tanganya dia menerima buku tabungan Bank Jateng berisi insentif yang diterimanya dari Pemprov Jateng. "Senang sekali, alhamdulillah ini bisa untuk bantu suami," kata Zubaidah.

Zubaidah mengatakan, selama mengajar ngaji di kampungnya, dia mengaku tidak pernah mendapat bayaran rutin. Sesekali memang ada bayaran, namun jumlahnya tak seberapa. "Hanya untuk anak jajan, itu pun tidak tiap bulan dapat. Dengan diberikannya insentif ini, tambah senang. Jadi tambah semangat untuk ngajar ngaji," ucapnya.

Hal senada disampaikan Masrikah, guru ngaji asal Kudus. Masrikah mengatakan, sejak mengajar ngaji pada tahun 1982 silam, baru kali ini mendapat perhatian dari pemerintah. "Seneng sekali mendapat perhatian dari pemerintah. Sejak dahulu ngajar ngaji, baru sekarang dapat insentif," ucapnya bahagia.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, insentif yang diberikan pemerintah kepada guru ngaji di Jateng jumlahnya memang tidaklah besar. Insentif itu hanya merupakan wujud terima kasih pemerintah atas jasa-jasa para guru ngaji yang telah berkontribusi bagi pendidikan karakter anak-anak bangsa.

"Saya bersama Gus Yasin tiga minggu ini berkeliling ke seluruh Jawa Tengah untuk memberikan insentif kepada para guru ngaji. Ini adalah pemenuhan janji saya saat dulu kampanye untuk menyejahterakan guru ngaji," kata Ganjar.

Di Kabupaten Demak, lanjut dia, guru ngajinya merupakan terbanyak kedua setelah Jepara, yakni sebanyak 11.747 guru ngaji. Hal itu layak, mengingat Demak dikenal dengan sebutan Kota Wali. Selain itu, di Kabupaten Kudus, guru ngajinya juga cukup banyak.

"Saya titip pesan, guru ngaji tidak hanya mengajari anak baca Alquran saja, namun menerapkan ajaran-ajaran itu dalam bertindak sehari-hari. Pendidikan karakter itu penting, bagaimana hormat pada orang tua, pada pemimpin dan pada sesama," tegasnya.

Ganjar juga mengajak seluruh guru ngaji untuk menggelorakan spirit hubbul wathan minal iman. Menurutnya, spirit itu penting untuk menjaga generasi muda Indonesia menjaga NKRI.

"Guru ngaji saya minta menanamkan spirit hubbul wathan minal iman agar nak-anak kita bisa saleh salehah, cinta bangsa dan negaranya serta beridiologi Pancasila. Sehingga nanti keluarnya, mereka akan menjadi orang-orang yang saling menghormati, mau kerjasama, bergotong royong, tidak membeda-bedakan dan selalu dalam bingkai NKRI," tutupnya.

 

Baca juga : Semangat Guru Ngaji Meningkat, Santri Makin Cerdas


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu