Follow Us :              

Sampaikan Belasungkawa, Ganjar Takziah ke Keluarga Anggota KPPS yang Meninggal Dunia

  25 April 2019  |   09:00:00  |   dibaca : 1285 
Kategori :
Bagikan :


Sampaikan Belasungkawa, Ganjar Takziah ke Keluarga Anggota KPPS yang Meninggal Dunia

25 April 2019 | 09:00:00 | dibaca : 1285
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertakziah ke kediaman Bambang Saptono, 52, Anggota Kelompok Penyelenggaran Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia, Kamis (25/4/2019). Melihat banyaknya pejuang demokrasi yang meninggal, Ganjar berharap pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak dievaluasi.

Bambang Saptono merupakan anggota KPPS di TPS 12 Kelurahan Barusari Kota Semarang. Bambang meninggal dunia pada Rabu (24/4/2019) pukul 17.29WIB di RSUP Dr Kariadi Semarang dan disemayamkan di kediamannya Jalan Kaligarang No 21. Mengetahui kabar tersebut, Ganjar langsung meluncur untuk takziah.

"Kita minta pada KPU untuk ngurus ini semua, di Jawa Tengah lumayan banyak (yang meninggal). Tapi ini menjadi pembelajaran bagi kita ternyata ada faktor X yang kita tidak pernah tahu, yang mestinya KPU secara institusi memerhatikan seperti ini," kata Ganjar. 

Meski nyawa tidak bisa digantikan apapun, lanjut Ganjar, namun setidaknya perlu diadakan asuransi petugas pelaksana Pemilu untuk memberikan perlindungan kesehatan. Sehingga, mereka yang sudah melakukan tugas luar biasa ini ada jaminan.

Sehingga, ada ketenangan bagi mereka yang melaksanakan pekerjaannya. "Mungkin perlu kita pertimbangkan juga untuk petugas seperti ini, kita cek kesehatan sebelumnya," sebelumnya.

Ganjar juga mengatakan banyaknya petugas yang meninggal telah dilaporkannya ke Presiden. Selain itu, terkait evaluasi pelaksanaan Pemilu serentak juga telah dia diskusikan dengan beberapa anggota DPR RI.

"Apakah serentak pusat, provinsi, (atau) kabupaten. Atau serentak eksekutif atau legislatif (saja). Kayaknya, kalau bareng seperti ini tidak ringan, sangat berat mereka bekerja. Kita tidak menduga akan serumit dan membutuhkan tenaga waktu pikiran yang luar biasa. Juga tekanan yang luar biasa," ujarnya. 

Sampai 24 April 2019 pukul 19.00WIB, petugas penyelenggara Pemilu di Jateng yang meninggal telah 32 orang dan yang sakit sebanyak 249. Mereka dari Kabupaten Demak, Banyumas, Sukoharjo, Banjarnegara, Purbalingga, Grobogan, Rembang, Magelang, Klaten, Batang, Kudus, Pekalongan, Kendal, Pemalang, Semarang dan Brebes.

Ganjar mengatakan akan memberikan santunan kepada keluarga petugas Pemilu di Jateng yang meninggal dunia maupun yang dirawat di rumah sakit. "Insya Allah besok (Jumat, 26/4) akan kita kasih santunan. Tidak hanya yang meninggal, tapi yang sakit juga akan kami berikan," katanya.

 

Baca juga : Banyak Petugas Pemilu Meninggal, Ganjar Usul Pemilu Tidak Digelar Serentak


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertakziah ke kediaman Bambang Saptono, 52, Anggota Kelompok Penyelenggaran Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia, Kamis (25/4/2019). Melihat banyaknya pejuang demokrasi yang meninggal, Ganjar berharap pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak dievaluasi.

Bambang Saptono merupakan anggota KPPS di TPS 12 Kelurahan Barusari Kota Semarang. Bambang meninggal dunia pada Rabu (24/4/2019) pukul 17.29WIB di RSUP Dr Kariadi Semarang dan disemayamkan di kediamannya Jalan Kaligarang No 21. Mengetahui kabar tersebut, Ganjar langsung meluncur untuk takziah.

"Kita minta pada KPU untuk ngurus ini semua, di Jawa Tengah lumayan banyak (yang meninggal). Tapi ini menjadi pembelajaran bagi kita ternyata ada faktor X yang kita tidak pernah tahu, yang mestinya KPU secara institusi memerhatikan seperti ini," kata Ganjar. 

Meski nyawa tidak bisa digantikan apapun, lanjut Ganjar, namun setidaknya perlu diadakan asuransi petugas pelaksana Pemilu untuk memberikan perlindungan kesehatan. Sehingga, mereka yang sudah melakukan tugas luar biasa ini ada jaminan.

Sehingga, ada ketenangan bagi mereka yang melaksanakan pekerjaannya. "Mungkin perlu kita pertimbangkan juga untuk petugas seperti ini, kita cek kesehatan sebelumnya," sebelumnya.

Ganjar juga mengatakan banyaknya petugas yang meninggal telah dilaporkannya ke Presiden. Selain itu, terkait evaluasi pelaksanaan Pemilu serentak juga telah dia diskusikan dengan beberapa anggota DPR RI.

"Apakah serentak pusat, provinsi, (atau) kabupaten. Atau serentak eksekutif atau legislatif (saja). Kayaknya, kalau bareng seperti ini tidak ringan, sangat berat mereka bekerja. Kita tidak menduga akan serumit dan membutuhkan tenaga waktu pikiran yang luar biasa. Juga tekanan yang luar biasa," ujarnya. 

Sampai 24 April 2019 pukul 19.00WIB, petugas penyelenggara Pemilu di Jateng yang meninggal telah 32 orang dan yang sakit sebanyak 249. Mereka dari Kabupaten Demak, Banyumas, Sukoharjo, Banjarnegara, Purbalingga, Grobogan, Rembang, Magelang, Klaten, Batang, Kudus, Pekalongan, Kendal, Pemalang, Semarang dan Brebes.

Ganjar mengatakan akan memberikan santunan kepada keluarga petugas Pemilu di Jateng yang meninggal dunia maupun yang dirawat di rumah sakit. "Insya Allah besok (Jumat, 26/4) akan kita kasih santunan. Tidak hanya yang meninggal, tapi yang sakit juga akan kami berikan," katanya.

 

Baca juga : Banyak Petugas Pemilu Meninggal, Ganjar Usul Pemilu Tidak Digelar Serentak


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu