Follow Us :              

Gus Yasin: Haul Momentum Teladani Ulama dan Rekatkan Silaturahmi

  09 May 2019  |   15:00:00  |   dibaca : 1023 
Kategori :
Bagikan :


Gus Yasin: Haul Momentum Teladani Ulama dan Rekatkan Silaturahmi

09 May 2019 | 15:00:00 | dibaca : 1023
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

BREBES - Menjelang waktu berbuka puasa, Masjid Jami' Al-Hikmah Sirampog Kamis (9/5/2019) sore itu tampak begitu menyejukkan. Ratusan santri dan warga yang memadati kompleks masjid melantunkan ayat-ayat suci saat mengikuti Haul ke-15 Abuya Al-Alim Al-Allamah Al-Muhaddist As-Syayyid Muhammad Bin Alawy Bin Abbas Al-Maliky Al-Hasani dan Haul Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Hikmah.

Bukan sekadar ngabuburit dengan kegiatan positif, acara haul tersebut bertujuan untuk semakin mempererat silaturahmi umat Islam, terlebih saat ini bertepatan dengan Ramadan yang identik sebagai bulan penuh berkah.

"Ini momentum untuk merekatkan silaturahmi kita, terutama di bulan Ramadan kita diminta untuk menahan hawa nafsu dan bersabar dalam menghadapi ujian-ujian yang diberikan Allah SWT kepada kita. Maka saya berharap, momentum ini tidak hanya di Ponpes Al-Hikmah 1 Benda, tetapi di beberapa pondok pesantren juga akan melaksanakan haul serupa," ujar Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen.

Gus Yasin, sapaan akrab Wagub, menambahkan, acara haul itu juga bagian dari wujud penghormatan dan upaya untuk meneladani para ulama yang begitu menginspirasi karena telah berdakwah dan memajukan perkembangan agama Islam.

"Acara haul ini merupakan penghormatan kepada Abuya Al-Alim Al-Allamah Al-Muhaddist As-Syayyid Muhammad Bin Alawy Bin Abbas Al-Maliky Al-Hasani, para pendiri Ponpes Al-Hikmah, KH Sukemi bin Abdul Ghoni, KH Kholil bin Mahalli, KH Masruri bin Abdul Mughini, Hj Ulfatun Nisa binti H Fathoni Al-Khafidz atas jasa-jasanya dalam perjuangan dan perkembangan agama Islam, khususnya di Kabupaten Brebes dan sekitarnya. Keteladanan beliau semua saya harapkan bisa dijadikan inspirasi dan sumber motivasi, terutama dalam memanifestasikan sikap Islami yang rahmatan lil alamin," lanjutnya.

Putera ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu berpendapat, acara haul tersebut juga menjadi ajang silaturahmi antara ulama dan pemerintah agar mampu berjalan selaras dalam memajukan pembangunan di daerah.

"Dengan bertemunya habaib, ulama dan umara, bisa menyinkronkan bagaimana kita saling mengisi untuk kemajuan NKRI, khususnya Jawa Tengah," ujarnya.

Sebagai informasi, Abuya Al-Alim Al-Allamah Al-Muhaddist As-Syayyid Muhammad Bin Alawy Bin Abbas Al-Maliky Al-Hasani adalah pakar hadis sekaligus pejuang Ahlus Sunnah wal Jamaah (Aswaja) yang hidup di tengah-tengah penguasa wahabi, Kerajaan Arab Saudi. Mereka melarang para ulama Aswaja mengajarkan ilmu-ilmu agama di Masjidilharam Mekah dan Masjid Nabawi Medinah.

Karena larangan penguasa Kerajaan Arab Saudi, Abuya Al-Alim Al-Allamah Al-Muhaddist As-Syayyid Muhammad Bin Alawy Bin Abbas Al-Maliky Al-Hasani terpaksa meninggalkan kegiatannya mengajar di Universitas Ummul Qura dan Masjidilharam. Namun, ia tetap mengajar ilmu-ilmu agama di rumahnya. Dakwahnya semakin berkembang pesat dan muridnya pun datang dari berbagai penjuru dunia, termasuk dari Indonesia.

 

Baca juga : Gus Yasin Ajak Hidupkan Masjid Dengan Perbanyak Kajian Islam


Bagikan :

BREBES - Menjelang waktu berbuka puasa, Masjid Jami' Al-Hikmah Sirampog Kamis (9/5/2019) sore itu tampak begitu menyejukkan. Ratusan santri dan warga yang memadati kompleks masjid melantunkan ayat-ayat suci saat mengikuti Haul ke-15 Abuya Al-Alim Al-Allamah Al-Muhaddist As-Syayyid Muhammad Bin Alawy Bin Abbas Al-Maliky Al-Hasani dan Haul Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Hikmah.

Bukan sekadar ngabuburit dengan kegiatan positif, acara haul tersebut bertujuan untuk semakin mempererat silaturahmi umat Islam, terlebih saat ini bertepatan dengan Ramadan yang identik sebagai bulan penuh berkah.

"Ini momentum untuk merekatkan silaturahmi kita, terutama di bulan Ramadan kita diminta untuk menahan hawa nafsu dan bersabar dalam menghadapi ujian-ujian yang diberikan Allah SWT kepada kita. Maka saya berharap, momentum ini tidak hanya di Ponpes Al-Hikmah 1 Benda, tetapi di beberapa pondok pesantren juga akan melaksanakan haul serupa," ujar Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen.

Gus Yasin, sapaan akrab Wagub, menambahkan, acara haul itu juga bagian dari wujud penghormatan dan upaya untuk meneladani para ulama yang begitu menginspirasi karena telah berdakwah dan memajukan perkembangan agama Islam.

"Acara haul ini merupakan penghormatan kepada Abuya Al-Alim Al-Allamah Al-Muhaddist As-Syayyid Muhammad Bin Alawy Bin Abbas Al-Maliky Al-Hasani, para pendiri Ponpes Al-Hikmah, KH Sukemi bin Abdul Ghoni, KH Kholil bin Mahalli, KH Masruri bin Abdul Mughini, Hj Ulfatun Nisa binti H Fathoni Al-Khafidz atas jasa-jasanya dalam perjuangan dan perkembangan agama Islam, khususnya di Kabupaten Brebes dan sekitarnya. Keteladanan beliau semua saya harapkan bisa dijadikan inspirasi dan sumber motivasi, terutama dalam memanifestasikan sikap Islami yang rahmatan lil alamin," lanjutnya.

Putera ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu berpendapat, acara haul tersebut juga menjadi ajang silaturahmi antara ulama dan pemerintah agar mampu berjalan selaras dalam memajukan pembangunan di daerah.

"Dengan bertemunya habaib, ulama dan umara, bisa menyinkronkan bagaimana kita saling mengisi untuk kemajuan NKRI, khususnya Jawa Tengah," ujarnya.

Sebagai informasi, Abuya Al-Alim Al-Allamah Al-Muhaddist As-Syayyid Muhammad Bin Alawy Bin Abbas Al-Maliky Al-Hasani adalah pakar hadis sekaligus pejuang Ahlus Sunnah wal Jamaah (Aswaja) yang hidup di tengah-tengah penguasa wahabi, Kerajaan Arab Saudi. Mereka melarang para ulama Aswaja mengajarkan ilmu-ilmu agama di Masjidilharam Mekah dan Masjid Nabawi Medinah.

Karena larangan penguasa Kerajaan Arab Saudi, Abuya Al-Alim Al-Allamah Al-Muhaddist As-Syayyid Muhammad Bin Alawy Bin Abbas Al-Maliky Al-Hasani terpaksa meninggalkan kegiatannya mengajar di Universitas Ummul Qura dan Masjidilharam. Namun, ia tetap mengajar ilmu-ilmu agama di rumahnya. Dakwahnya semakin berkembang pesat dan muridnya pun datang dari berbagai penjuru dunia, termasuk dari Indonesia.

 

Baca juga : Gus Yasin Ajak Hidupkan Masjid Dengan Perbanyak Kajian Islam


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu