Follow Us :              

Ganjar Tawarkan Birokrasi Kasual ke Seluruh Humas Kabupaten/Kota se-Jateng

  17 June 2019  |   19:30:00  |   dibaca : 1528 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Tawarkan Birokrasi Kasual ke Seluruh Humas Kabupaten/Kota se-Jateng

17 June 2019 | 19:30:00 | dibaca : 1528
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Pergulatannya dengan media sosial serta para jurnalis membuat komunikasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan masyarakat sangat terbuka. Cara yang oleh Ganjar disebut casual bureaucracy atau birokrasi kasual yang diterapkannya itu, bisa ditiru oleh seluruh lembaga Humas Pemerintah Kabupaten/Kota se-Jateng. 

Senin (17/6/2019) 27 lembaga humas kabupaten/kota, 35 Diskominfo kabupaten/kota ditambah 35 organisasi kabupaten/kota berkumpul di Semarang atas inisiasi Biro Umum Setda Provinsi Jateng. Mereka mengikuti Rakor Kehumasan Tingkat Provinsi dengan keynote speaker Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. 

Menurut Ganjar, pada era saat ini sudah sepatutnya humas tidak gagap teknologi, minimal harus aktif di media sosial agar mudah dijangkau masyarakat. Karena humas merupakan representasi komunikasi suatu lembaga maupun pemerintahan. Tentunya dengan menggunakan bahasa yang komunikatif. "Mari lepaskan diri kita dari yang konvensional jadi kasual," kata Ganjar. 

Dengan gaya yang kasual atau sederhana, kata Ganjar, akan membuat masyarakat merasa bahwa pemerintahan tidak kaku dan mudah dijangkau. Bahkan lebih ekstrem lagi, tampilan kasual mesti dipraktikkan sejak dari cara berpakaian. 

"Saya membayangkan tadi berangkat dari rumah, saya akan menemukan orang humas yang makai kaos, tampilannya kasual. Sehingga mendorong kita untuk menerapkan birokrasi yang kasual. Birokrasi yang kasual akan membuat rakyat ngeklik dengan kita," katanya.

Dia lantas mengisahkan sosok "Bhabin" Herman, bagaimana sosok punggawa Humas Polres Purworejo itu kini menjelma jadi artis media sosial. Bahkan dia menjadi role model dalam menyampaikan program dari kepolisian kepada masyarakat. "Kreativitas dan efektivitas itu patut dijadikan contoh oleh lembaga humas seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah," paparnya. 

Rakor Kehumasan Tingkat Provinsi Jateng 2019 itu merupakan kali pertama diselenggarakan. "Optimalisasi Peran lembaga Kehumasan Pemerintah Daerah dan Fungsi Kehumasan Organisasi Perangkat Daerah (PPID) dalam Pengelolaan Informasi Publik" jadi tema besar pembahasan pertemuan yang berlangsung dua hari, 17-18 Juni. Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jateng Edy Supriyanta mengatakan bahasan inti pertemuan tersebut membuat peta besar kehumasan. 

"Roadmap kehumasan lima tahun mendatang yang dijadikan rujukan humas se-Jawa Tengah. Kami berharap hal itu akan mempermudah penyampaian informasi program pemerintahan kepada masyarakat," ujarnya. 

Selain itu, Edy juga mengatakan pihaknya tengah menyusun pertemuan antar humas provinsi seluruh Indonesia. Hak tersebut untuk menyikapi perkembangan dunia yang semakin cepat sehingga diperlukan akselerasi yang tepat. "Kami juga tengah menyiapkan rakor humas provinsi se Indonesia. Bagaimana memaksimalkan fungsi kehumasan di era revolusi 4.0." katanya.

 

Baca juga : Dampak Otonomi Daerah, Birokrasi Efektif dan Efisien Tercipta


Bagikan :

SEMARANG - Pergulatannya dengan media sosial serta para jurnalis membuat komunikasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan masyarakat sangat terbuka. Cara yang oleh Ganjar disebut casual bureaucracy atau birokrasi kasual yang diterapkannya itu, bisa ditiru oleh seluruh lembaga Humas Pemerintah Kabupaten/Kota se-Jateng. 

Senin (17/6/2019) 27 lembaga humas kabupaten/kota, 35 Diskominfo kabupaten/kota ditambah 35 organisasi kabupaten/kota berkumpul di Semarang atas inisiasi Biro Umum Setda Provinsi Jateng. Mereka mengikuti Rakor Kehumasan Tingkat Provinsi dengan keynote speaker Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. 

Menurut Ganjar, pada era saat ini sudah sepatutnya humas tidak gagap teknologi, minimal harus aktif di media sosial agar mudah dijangkau masyarakat. Karena humas merupakan representasi komunikasi suatu lembaga maupun pemerintahan. Tentunya dengan menggunakan bahasa yang komunikatif. "Mari lepaskan diri kita dari yang konvensional jadi kasual," kata Ganjar. 

Dengan gaya yang kasual atau sederhana, kata Ganjar, akan membuat masyarakat merasa bahwa pemerintahan tidak kaku dan mudah dijangkau. Bahkan lebih ekstrem lagi, tampilan kasual mesti dipraktikkan sejak dari cara berpakaian. 

"Saya membayangkan tadi berangkat dari rumah, saya akan menemukan orang humas yang makai kaos, tampilannya kasual. Sehingga mendorong kita untuk menerapkan birokrasi yang kasual. Birokrasi yang kasual akan membuat rakyat ngeklik dengan kita," katanya.

Dia lantas mengisahkan sosok "Bhabin" Herman, bagaimana sosok punggawa Humas Polres Purworejo itu kini menjelma jadi artis media sosial. Bahkan dia menjadi role model dalam menyampaikan program dari kepolisian kepada masyarakat. "Kreativitas dan efektivitas itu patut dijadikan contoh oleh lembaga humas seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah," paparnya. 

Rakor Kehumasan Tingkat Provinsi Jateng 2019 itu merupakan kali pertama diselenggarakan. "Optimalisasi Peran lembaga Kehumasan Pemerintah Daerah dan Fungsi Kehumasan Organisasi Perangkat Daerah (PPID) dalam Pengelolaan Informasi Publik" jadi tema besar pembahasan pertemuan yang berlangsung dua hari, 17-18 Juni. Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jateng Edy Supriyanta mengatakan bahasan inti pertemuan tersebut membuat peta besar kehumasan. 

"Roadmap kehumasan lima tahun mendatang yang dijadikan rujukan humas se-Jawa Tengah. Kami berharap hal itu akan mempermudah penyampaian informasi program pemerintahan kepada masyarakat," ujarnya. 

Selain itu, Edy juga mengatakan pihaknya tengah menyusun pertemuan antar humas provinsi seluruh Indonesia. Hak tersebut untuk menyikapi perkembangan dunia yang semakin cepat sehingga diperlukan akselerasi yang tepat. "Kami juga tengah menyiapkan rakor humas provinsi se Indonesia. Bagaimana memaksimalkan fungsi kehumasan di era revolusi 4.0." katanya.

 

Baca juga : Dampak Otonomi Daerah, Birokrasi Efektif dan Efisien Tercipta


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu