Follow Us :              

Ganjar Ajak Belasan Duta Besar Turun ke Sawah

  04 July 2019  |   09:00:00  |   dibaca : 984 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Ajak Belasan Duta Besar Turun ke Sawah

04 July 2019 | 09:00:00 | dibaca : 984
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

TEMANGGUNG - Jika biasanya hanya berkutat di kantor dan perkotaan, beberapa duta besar negara sahabat diajak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo keliling sawah dan melihat ragam produk pertanian unggulan. Bahkan mereka nampak sumringah saat diajak Ganjar untuk panen melon.

Setidaknya ada 12 duta besar dan 19 diplomatik tour yang diajak Ganjar keliling areal persawahan dan stand-stand produk pertanian unggulan di Soropadan Agro Expo ke 9 tahun 2019, Kamis (4/7/2019). Keliling di antara jagung, labu sampai melihat kerbau membajak sawah dan mesin bajak sawah yang dioperasikan dengan remote kontrol. 

Agar lebih merasakan aroma sawah, Ganjar mengajak mereka turun untuk panen melon. "Satu dua tiga, silakan dipotong tangkainya," seru Ganjar yang diikuti seluruh duta besar dan para diplomatik tour. 

Soropadan Agro Expo memang menampilkan seluruh kekayaan dunia pertanian Jawa Tengah. Dari pengolahan lahan, managerial tanam dan penjualan sampai pengolahan, baik dengan cara tradisional maupun modern. Acara yang digelar dua tahunan tersebut, kali ini memang sengaja melebarkan sayap dengan mengundang para duta besar dan diplomatik tour agar hasil pertanian Jawa Tengah semakin luas jangkauannya di dunia internasional. 

Dubes Armenia, Dubes Maroko, Dubes Chili, Dubes Myanmar hingga Dubes Kroasia dan beberapa Dubes lain juga turut berjejal berjalan di lorong stand-stand produk pertanian. Beberapa kali mereka dibuat takjub dengan inovasi-inovasinya. Bahkan saat diajak singgah di stand Kabupaten Brebes, Dubes Maroko untuk Indonesia, Ouadia Benabdellah nampak takjub. 

"Beras hitam dan merah ini juga telah kami ekspor ke Australia. Kami juga intens berdiplomasi pertanian, misalnya minggu depan itu Gus Yasin (Wakil Gubernur Jateng) akan ke Australia, saya minta beliau menawarkan agar ekspor beras hitam dan merah ditambah," kata Ganjar. 

Terhadap para duta besar itu Ganjar juga telah menawarkan ekspor beberapa produk itu. Termasuk pada Duta Besar Maroko yang terkesima dengan beras hitam asal Jawa Tengah karena ditanam secara organik.

Soropadan Agro Expo tersebut berlangsung selama empat hari sampai 8 Juli mendatang. Acara tersebut menurut Ditjen Holtikultura Kementerian Pertanian Suwandi, sukses melambungkan derajat dunia pertanian Jawa Tengah, khususnya karena telah meningkatkan ekspor. 

"Setiap tahun Indonesia ini mengekspor sekitar 35 ribu ton sayuran. Dan 10 ribu tonnya berasal dari Jawa Tengah," katanya. 

Kontribusi Jawa Tengah untuk peningkatan ekspor di luar sayuran menurutnya juga masih sangat terbuka, terlebih pada acara tersebut Gubernur Jawa Tengah melaunching aplikasi penjualan hasil pertanian, Agro Jowo.

"Aplikasi ini kan bisa dijangkau sampai internasional karena ada tim yang mengembangkan. Apalagi para petani juga bakal dibantu admin jika melayani pembeli internasional dan juga bakal mendapat pelatihan," katanya.

 

Baca juga : Soal Tujuan Investasi, Vietnam dan Bangladesh Jadi Pesaing Jateng


Bagikan :

TEMANGGUNG - Jika biasanya hanya berkutat di kantor dan perkotaan, beberapa duta besar negara sahabat diajak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo keliling sawah dan melihat ragam produk pertanian unggulan. Bahkan mereka nampak sumringah saat diajak Ganjar untuk panen melon.

Setidaknya ada 12 duta besar dan 19 diplomatik tour yang diajak Ganjar keliling areal persawahan dan stand-stand produk pertanian unggulan di Soropadan Agro Expo ke 9 tahun 2019, Kamis (4/7/2019). Keliling di antara jagung, labu sampai melihat kerbau membajak sawah dan mesin bajak sawah yang dioperasikan dengan remote kontrol. 

Agar lebih merasakan aroma sawah, Ganjar mengajak mereka turun untuk panen melon. "Satu dua tiga, silakan dipotong tangkainya," seru Ganjar yang diikuti seluruh duta besar dan para diplomatik tour. 

Soropadan Agro Expo memang menampilkan seluruh kekayaan dunia pertanian Jawa Tengah. Dari pengolahan lahan, managerial tanam dan penjualan sampai pengolahan, baik dengan cara tradisional maupun modern. Acara yang digelar dua tahunan tersebut, kali ini memang sengaja melebarkan sayap dengan mengundang para duta besar dan diplomatik tour agar hasil pertanian Jawa Tengah semakin luas jangkauannya di dunia internasional. 

Dubes Armenia, Dubes Maroko, Dubes Chili, Dubes Myanmar hingga Dubes Kroasia dan beberapa Dubes lain juga turut berjejal berjalan di lorong stand-stand produk pertanian. Beberapa kali mereka dibuat takjub dengan inovasi-inovasinya. Bahkan saat diajak singgah di stand Kabupaten Brebes, Dubes Maroko untuk Indonesia, Ouadia Benabdellah nampak takjub. 

"Beras hitam dan merah ini juga telah kami ekspor ke Australia. Kami juga intens berdiplomasi pertanian, misalnya minggu depan itu Gus Yasin (Wakil Gubernur Jateng) akan ke Australia, saya minta beliau menawarkan agar ekspor beras hitam dan merah ditambah," kata Ganjar. 

Terhadap para duta besar itu Ganjar juga telah menawarkan ekspor beberapa produk itu. Termasuk pada Duta Besar Maroko yang terkesima dengan beras hitam asal Jawa Tengah karena ditanam secara organik.

Soropadan Agro Expo tersebut berlangsung selama empat hari sampai 8 Juli mendatang. Acara tersebut menurut Ditjen Holtikultura Kementerian Pertanian Suwandi, sukses melambungkan derajat dunia pertanian Jawa Tengah, khususnya karena telah meningkatkan ekspor. 

"Setiap tahun Indonesia ini mengekspor sekitar 35 ribu ton sayuran. Dan 10 ribu tonnya berasal dari Jawa Tengah," katanya. 

Kontribusi Jawa Tengah untuk peningkatan ekspor di luar sayuran menurutnya juga masih sangat terbuka, terlebih pada acara tersebut Gubernur Jawa Tengah melaunching aplikasi penjualan hasil pertanian, Agro Jowo.

"Aplikasi ini kan bisa dijangkau sampai internasional karena ada tim yang mengembangkan. Apalagi para petani juga bakal dibantu admin jika melayani pembeli internasional dan juga bakal mendapat pelatihan," katanya.

 

Baca juga : Soal Tujuan Investasi, Vietnam dan Bangladesh Jadi Pesaing Jateng


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu