Follow Us :              

Lantik 628 Pejabat Pengawas dan Administrator, Ganjar: Ojo Dadi Tumbak Cucukan

  26 July 2019  |   08:30:00  |   dibaca : 833 
Kategori :
Bagikan :


Lantik 628 Pejabat Pengawas dan Administrator, Ganjar: Ojo Dadi Tumbak Cucukan

26 July 2019 | 08:30:00 | dibaca : 833
Kategori :
Bagikan :

Foto : Tim Humas (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Tim Humas (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melantik 628 pejabat pengawas dan administrator di halaman Kantor Gubernur Jl Pahlawan disaksikan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen dan Sekda Sri Puryono, Jumat (26/7) pagi.

Ganjar mengatakan, yang mesti jadi pegangan utama para pejabat adalah kesetiaan pada Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk di dalamnya setia terhadap UUD 1945. 

"Di luar sumpah yang sudah diucapkan dan hayati, yakni setia dengan UUD 1945 di dalamnya ada Pancasila. Pegang erat-erat itu. Kita tidak bergeser pada pikiran ideologi kiri atau kanan. Kalau kita tidak teguh memegang itu negara akan bergeser," katanya. 

Beberapa waktu lalu, ia mendapat laporan serta menemukan ada oknum ASN yang terpapar ideologi selain Pancasila. Jika hal tersebut dibiarkan, menurut Ganjar justru akan membuat kondisi bangsa ini mengalami kemunduran yang sangat jauh. 

"Kami terpaksa akhirnya menelisik satu persatu laporan pada kami. Negara dihadapkan permasalahan yang serius. Bukan mengungkit pada keadaan ketika Indonesia belum lahir dengan banyaknya perdebatan ideologis," ujarnya. 

Soal integritas, lanjut Ganjar, jika dilanggar pilihannya ada dua, yakni pensiun dini atau dipecat. Ganjar pun berpesan agar amanah itu dilaksanakan dengan baik. "Kami bikin bapak ibu bekerja dengan sistem yang nyaman. Sudahlah jangan memikirkan income yang haram. Kreasi bapak ibu sangat bagus bahkan dipuji BI," jelasnya. 

Ganjar juga mengatakan, inovasi para pejabat Pemprov Jateng juga telah mendapat pengakuan dari Bank Indonesia, khususnya dalam sistem pelayanan dan kenyamanan. Apalagi BI juga telah merasakan "kerjasama" dengan Pemprov dengan melahirkan aplikasi pemantau penjualan beras. 

"Diam-diam Jateng sudah mendigitalisasi layanan. 
Kita bekerja secara melingkar terus diawasi. Jadilah pelopor jangan pelapor atau tumbak cucukan," katanya.

Salah satu pejabat yang dilantik, Moh Wachju Alamsyah. Sebelumnya ia menjabat Kepala Unit Pengelolaan Pendapatan Daerah Kota Magelang di Badan Pengelola Pendapatan Daerah selama tujuh bulan, kini mengemban amanah baru sebagai Kepala Badan Penghubung Provinsi Jawa Tengah.

"Saya akan selesaikan administrasi terlebih dahulu di kantor lama, semoga prosesnya cepat. Karena  Sabtu kami masih ada pelayanan. InsyaAllah Selasa atau Rabu saya akan segera ke Kantor Badan Penghubung di Jakarta untuk berkonsolidasi dengan teman-teman. Ini amanah baru dan kita mesti siap," ujarnya sembari tersenyum.

 

Baca juga : Kepsek Bisa Jadi Kepala Biro dan Kepala Dinas Pendidikan


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melantik 628 pejabat pengawas dan administrator di halaman Kantor Gubernur Jl Pahlawan disaksikan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen dan Sekda Sri Puryono, Jumat (26/7) pagi.

Ganjar mengatakan, yang mesti jadi pegangan utama para pejabat adalah kesetiaan pada Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk di dalamnya setia terhadap UUD 1945. 

"Di luar sumpah yang sudah diucapkan dan hayati, yakni setia dengan UUD 1945 di dalamnya ada Pancasila. Pegang erat-erat itu. Kita tidak bergeser pada pikiran ideologi kiri atau kanan. Kalau kita tidak teguh memegang itu negara akan bergeser," katanya. 

Beberapa waktu lalu, ia mendapat laporan serta menemukan ada oknum ASN yang terpapar ideologi selain Pancasila. Jika hal tersebut dibiarkan, menurut Ganjar justru akan membuat kondisi bangsa ini mengalami kemunduran yang sangat jauh. 

"Kami terpaksa akhirnya menelisik satu persatu laporan pada kami. Negara dihadapkan permasalahan yang serius. Bukan mengungkit pada keadaan ketika Indonesia belum lahir dengan banyaknya perdebatan ideologis," ujarnya. 

Soal integritas, lanjut Ganjar, jika dilanggar pilihannya ada dua, yakni pensiun dini atau dipecat. Ganjar pun berpesan agar amanah itu dilaksanakan dengan baik. "Kami bikin bapak ibu bekerja dengan sistem yang nyaman. Sudahlah jangan memikirkan income yang haram. Kreasi bapak ibu sangat bagus bahkan dipuji BI," jelasnya. 

Ganjar juga mengatakan, inovasi para pejabat Pemprov Jateng juga telah mendapat pengakuan dari Bank Indonesia, khususnya dalam sistem pelayanan dan kenyamanan. Apalagi BI juga telah merasakan "kerjasama" dengan Pemprov dengan melahirkan aplikasi pemantau penjualan beras. 

"Diam-diam Jateng sudah mendigitalisasi layanan. 
Kita bekerja secara melingkar terus diawasi. Jadilah pelopor jangan pelapor atau tumbak cucukan," katanya.

Salah satu pejabat yang dilantik, Moh Wachju Alamsyah. Sebelumnya ia menjabat Kepala Unit Pengelolaan Pendapatan Daerah Kota Magelang di Badan Pengelola Pendapatan Daerah selama tujuh bulan, kini mengemban amanah baru sebagai Kepala Badan Penghubung Provinsi Jawa Tengah.

"Saya akan selesaikan administrasi terlebih dahulu di kantor lama, semoga prosesnya cepat. Karena  Sabtu kami masih ada pelayanan. InsyaAllah Selasa atau Rabu saya akan segera ke Kantor Badan Penghubung di Jakarta untuk berkonsolidasi dengan teman-teman. Ini amanah baru dan kita mesti siap," ujarnya sembari tersenyum.

 

Baca juga : Kepsek Bisa Jadi Kepala Biro dan Kepala Dinas Pendidikan


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu