Follow Us :              

Sambut SP2020 Berbasis Registrasi

  16 August 2019  |   08:00:00  |   dibaca : 1327 
Kategori :
Bagikan :


Sambut SP2020 Berbasis Registrasi

16 August 2019 | 08:00:00 | dibaca : 1327
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

SEMARANG - Survei Penduduk 2020 (SP2020) yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) akan berbasis registrasi. Rencana penerapan itu dilakukan atas rekomendasi United Nations (UN) mengenai metode sensus Registration Based Cencus. 

"Kami mengikuti rekomendasi dari UN bahwa ke depan sensus penduduk akan berbasis registrasi. Kami berupaya menuju penyatuan data," terang Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono saat beraudiensi dengan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono di ruang kerjanya, Jumat (16/8/2019).

Ia menjelaskan, penerapan SP2020 bertujuan menyediakan data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk Indonesia. SP2020 dibagi menjadi dua tahap, yakni pada tahun 2020, dihimpun data tentang karakteristik individu seperti nama, jenis kelamin, usia, pendidikan, domisili, dan karakteristik rumah tangga. Sementara itu, pada tahun 2021 diambil sampel rumah tangga.

"Kami ada dua tahap. Yang masif kepada seluruh penduduk pada tahun 2020, nanti kami ambil beberapa data dari karakteristik penduduk. Kemudian pada tahun 2021 kami akan ambil sampel sehingga kami punya indikator demografis untuk proyeksi," jelasnya.

Disebutkan, SP2020 juga berorientasi digital. Petugas sensus nantinya dibekali perangkat android untuk menghimpun data berdasarkan NIK dan nomor KK.

"Kita nanti akan buka website yang bisa diakses sehingga mereka bisa memasukkan NIK dan KK. Kita sedang memikirkan keamanannya dengan memberikan token. Satu rumah tangga hanya punya satu token. Petugas nanti tidak memakai kertas lagi, tetapi menggunakan gadget, mereka akan membawa android, nanti ketika keliling ke rumah tangga mereka akan menanyakan NIK dan KK," lanjutnya.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono mengapresiasi langkah BPS Provinsi Jawa Tengah, yang sudah bersiap menyambut pelaksanaan SP2020. Gaung pelaksanaan SP2020 tersebut harus benar-benar sampai kepada masyarakat agar mereka pun siap berpartisipasi.

"Konsolidasi dan koordinasi menjadi kewajiban kita, maka diupayakan pada momen-momen penting untuk mendeklarasikan bersama sensus penduduk. Saya ingin gaungnya besar sehingga masyarakat tahu akan diadakan sensus penduduk. Korpri dan PKK itu kekuatannya luar biasa karena bisa sampai ke desa-desa," terangnya.

 

Baca juga : Sensus Penduduk 2020, Ganjar : Jateng Power Full Bantu BPS


Bagikan :

SEMARANG - Survei Penduduk 2020 (SP2020) yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) akan berbasis registrasi. Rencana penerapan itu dilakukan atas rekomendasi United Nations (UN) mengenai metode sensus Registration Based Cencus. 

"Kami mengikuti rekomendasi dari UN bahwa ke depan sensus penduduk akan berbasis registrasi. Kami berupaya menuju penyatuan data," terang Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono saat beraudiensi dengan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono di ruang kerjanya, Jumat (16/8/2019).

Ia menjelaskan, penerapan SP2020 bertujuan menyediakan data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk Indonesia. SP2020 dibagi menjadi dua tahap, yakni pada tahun 2020, dihimpun data tentang karakteristik individu seperti nama, jenis kelamin, usia, pendidikan, domisili, dan karakteristik rumah tangga. Sementara itu, pada tahun 2021 diambil sampel rumah tangga.

"Kami ada dua tahap. Yang masif kepada seluruh penduduk pada tahun 2020, nanti kami ambil beberapa data dari karakteristik penduduk. Kemudian pada tahun 2021 kami akan ambil sampel sehingga kami punya indikator demografis untuk proyeksi," jelasnya.

Disebutkan, SP2020 juga berorientasi digital. Petugas sensus nantinya dibekali perangkat android untuk menghimpun data berdasarkan NIK dan nomor KK.

"Kita nanti akan buka website yang bisa diakses sehingga mereka bisa memasukkan NIK dan KK. Kita sedang memikirkan keamanannya dengan memberikan token. Satu rumah tangga hanya punya satu token. Petugas nanti tidak memakai kertas lagi, tetapi menggunakan gadget, mereka akan membawa android, nanti ketika keliling ke rumah tangga mereka akan menanyakan NIK dan KK," lanjutnya.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono mengapresiasi langkah BPS Provinsi Jawa Tengah, yang sudah bersiap menyambut pelaksanaan SP2020. Gaung pelaksanaan SP2020 tersebut harus benar-benar sampai kepada masyarakat agar mereka pun siap berpartisipasi.

"Konsolidasi dan koordinasi menjadi kewajiban kita, maka diupayakan pada momen-momen penting untuk mendeklarasikan bersama sensus penduduk. Saya ingin gaungnya besar sehingga masyarakat tahu akan diadakan sensus penduduk. Korpri dan PKK itu kekuatannya luar biasa karena bisa sampai ke desa-desa," terangnya.

 

Baca juga : Sensus Penduduk 2020, Ganjar : Jateng Power Full Bantu BPS


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu