Follow Us :              

Peran Tripartit Kunci Dongkrak Investor ke Jateng

  27 August 2019  |   09:00:00  |   dibaca : 403 
Kategori :
Bagikan :


Peran Tripartit Kunci Dongkrak Investor ke Jateng

27 August 2019 | 09:00:00 | dibaca : 403
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Kondusivitas wilayah merupakan syarat utama masuknya para investor ke Jawa Tengah. Kondisi tersebut didukung pula dengan hubungan industrialisasi yang berjalan saling menguntungkan, sedikit terjadi gejolak antara pekerja dan pengusaha, yang membuat minat investor berinvestasi di Jateng sangat tinggi.

"Hal ini harus kita pertahankan bersama. Maka saya berharap forum ini menjadi momentum bagi kita semua untuk menegaskan komitmen dalam merawat hubungan simbiosis mutualisme industrialisasi ini," ujar Sekretaris Daerah Jateng Sri Puryono KS saat memberi sambutan pada Forum Komunikasi Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit Provinsi dengan Kabupaten/Kota se-Jateng di Hotel Plaza Semarang, Selasa (27/8/2019).

Menurutnya, kunci keberhasilan dalam menghadapi persoalan dan tantangan tersebut, salah satunya ditentukan oleh peran pemerintah, pengusaha dan pekerja dalam membangun hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan. 

Dia juga menyebutkan, berbagai isu harus menjadi perhatian semua pihak. Di antaranya kajian peraturan perundang-undangan di bidang hubungan industrial, dan Peraturan Pemerintah No 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, penguatan kelembagaan LKS Tripartit untuk mendorong peningkatan peran dan fungsinya di Provinsi Jawa Tengah dan kabupaten/kota, serta prioritas kebijakan ketenagakerjaan, khususnya revitalisasi pelatihan dan link and match bagi penyiapan tenaga kerja di yang sesuai dengan kebutuhan industri di Jateng.

Selain itu, lanjutnya, perlu mendorong kajian produktivitas sektoral yang aktual dan komprehensif, mendorong agar LKS Tripartit menjadi pelopor dalam isu-isu pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengangguran melalui saran dan pertimbangan di bidang pengembangan ketenagakerjaan.

"Harapan saya, berbagai isu dan permasalahan tersebut dapat terus kita cermati untuk selanjutnya kita cari solusinya bersama. Saya yakin, berlandaskan rasa kekeluargaan serta keinginan kuat dari seluruh stakeholder untuk memajukan serta menjaga hubungan industrialisasi ini berjalan semakin baik dan menguntungkan, kita semua akan mampu menghadapai tantangan yang ada di depan," bebernya.

Pemprov juga membuka ruang-ruang komunikasi dan akan selalu menerima masukan dari berbagai pihak guna mewujudkan hubungan industrial yang semakin baik. Karenanya, LKS Tripartit diminta untuk tidak segan bertemu dan menyampaikan segala keluh kesah kepada pimpinan daerah. Termasuk jika ada permasalahan ketenagakerjaan, pihaknya meminta segera dilaporkan agar bisa secepatnya ditindak lanjuti dan hubungan industrial tetap kondusif.

"Saya tunggu kajian-kajian dari LKS Tripartit terkait hubungan industrialisasi ini, agar bisa kami jadikan pertimbangan dalam menentukan program kerja, khususnya dalam rangka mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di Jateng," pintanya.

 

Baca juga : Membaca Bukan Insting


Bagikan :

SEMARANG - Kondusivitas wilayah merupakan syarat utama masuknya para investor ke Jawa Tengah. Kondisi tersebut didukung pula dengan hubungan industrialisasi yang berjalan saling menguntungkan, sedikit terjadi gejolak antara pekerja dan pengusaha, yang membuat minat investor berinvestasi di Jateng sangat tinggi.

"Hal ini harus kita pertahankan bersama. Maka saya berharap forum ini menjadi momentum bagi kita semua untuk menegaskan komitmen dalam merawat hubungan simbiosis mutualisme industrialisasi ini," ujar Sekretaris Daerah Jateng Sri Puryono KS saat memberi sambutan pada Forum Komunikasi Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit Provinsi dengan Kabupaten/Kota se-Jateng di Hotel Plaza Semarang, Selasa (27/8/2019).

Menurutnya, kunci keberhasilan dalam menghadapi persoalan dan tantangan tersebut, salah satunya ditentukan oleh peran pemerintah, pengusaha dan pekerja dalam membangun hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan. 

Dia juga menyebutkan, berbagai isu harus menjadi perhatian semua pihak. Di antaranya kajian peraturan perundang-undangan di bidang hubungan industrial, dan Peraturan Pemerintah No 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, penguatan kelembagaan LKS Tripartit untuk mendorong peningkatan peran dan fungsinya di Provinsi Jawa Tengah dan kabupaten/kota, serta prioritas kebijakan ketenagakerjaan, khususnya revitalisasi pelatihan dan link and match bagi penyiapan tenaga kerja di yang sesuai dengan kebutuhan industri di Jateng.

Selain itu, lanjutnya, perlu mendorong kajian produktivitas sektoral yang aktual dan komprehensif, mendorong agar LKS Tripartit menjadi pelopor dalam isu-isu pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengangguran melalui saran dan pertimbangan di bidang pengembangan ketenagakerjaan.

"Harapan saya, berbagai isu dan permasalahan tersebut dapat terus kita cermati untuk selanjutnya kita cari solusinya bersama. Saya yakin, berlandaskan rasa kekeluargaan serta keinginan kuat dari seluruh stakeholder untuk memajukan serta menjaga hubungan industrialisasi ini berjalan semakin baik dan menguntungkan, kita semua akan mampu menghadapai tantangan yang ada di depan," bebernya.

Pemprov juga membuka ruang-ruang komunikasi dan akan selalu menerima masukan dari berbagai pihak guna mewujudkan hubungan industrial yang semakin baik. Karenanya, LKS Tripartit diminta untuk tidak segan bertemu dan menyampaikan segala keluh kesah kepada pimpinan daerah. Termasuk jika ada permasalahan ketenagakerjaan, pihaknya meminta segera dilaporkan agar bisa secepatnya ditindak lanjuti dan hubungan industrial tetap kondusif.

"Saya tunggu kajian-kajian dari LKS Tripartit terkait hubungan industrialisasi ini, agar bisa kami jadikan pertimbangan dalam menentukan program kerja, khususnya dalam rangka mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di Jateng," pintanya.

 

Baca juga : Membaca Bukan Insting


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu