Follow Us :              

Ganjar Ingin Aplikasi Cari BDT Bantu Turunkan Kemiskinan Jateng

  24 February 2020  |   15:00:00  |   dibaca : 13628 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Ingin Aplikasi Cari BDT Bantu Turunkan Kemiskinan Jateng

24 February 2020 | 15:00:00 | dibaca : 13628
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi keberadaan aplikasi Cari Basis Data Terpadu (Cari BDT) yang dikembangkan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Jawa Tengah. Dia berharap aplikasi ini dapat membantu menurunkan angka kemiskinan di provinsi yang dipimpinnya. 

Cari BDT, sebagaimana dikutip dari situs www.caribdt.dinsos.jatengprov.go.id merupakan database yang berisi data kesejahteraan sosial dengan berbagai macam kriteria pada masing-masing individu dan rumah tangga, misalnya kabupaten/kota dan atau kelurahan/desa dengan jumlah rumah tangga miskin tertinggi.

Ganjar berharap aplikasi ini dapat membantu Pemprov Jateng dalam memverifikasi data kemiskinan. Selain itu juga melihat siapa saja penyandang masalah sosial di Jawa Tengah, bagaimana kondisinya dan langkah apa yang harus diambil untuk menyelesaikan masalah tersebut. 

"Cara inilah yang nanti akan kita tarik. Jadi saya kasih PR kepada Dinsos dan TKSK. Kalau mereka bisa pastikan kelompok sasaran untuk mendapatkan penerima manfaat dan masuk kategori miskin, maka di mana dan berapa jumlahnya kalau kita kasih treatment seperti itu. Kawan-kawan ini bisa memantau seluruh Jawa Tengah," kata Ganjar usai menghadiri acara Temu Koordinasi TKSK Jawa Tengah Tahun 2020 dan Peluncuran Aplikasi "Cari BDT" di Wisma Perdamaian, Senin (24/2/2020).

Dia juga ingin nantinya Cari BDT, yang saat ini masih berbasis web, dapat dikembangkan menjadi forum percakapan yang memudahkan koordinasi bersama.

"Jadi kalau ada komplain dari publik atau dari mana saja, masukkan ke situ (aplikasi), lalu direspons teman-teman. Dari situ kita tahu dan kita bisa distribusikan lagi kepada mereka (orang yang masuk data)," imbuhnya.

Kepala Dinas Sosial Jawa Tengah Harso Susilo mengatakan TKSK di Jawa Tengah ada sekitar 576 orang, tersebar di setiap kecamatan. Mereka bertugas merespons segala permasalahan sosial mulai dari rumah roboh, banjir dan lainnya. Aplikasi Cari BDT itu dikembangkan untuk menunjang kinerja TKSK selama ini.

"Modulnya sudah ada. Data yang sudah masuk ke kami juga sudah diberikan ke Bappeda untuk membantu menanggulangi kemiskinan," kata Harso.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi keberadaan aplikasi Cari Basis Data Terpadu (Cari BDT) yang dikembangkan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Jawa Tengah. Dia berharap aplikasi ini dapat membantu menurunkan angka kemiskinan di provinsi yang dipimpinnya. 

Cari BDT, sebagaimana dikutip dari situs www.caribdt.dinsos.jatengprov.go.id merupakan database yang berisi data kesejahteraan sosial dengan berbagai macam kriteria pada masing-masing individu dan rumah tangga, misalnya kabupaten/kota dan atau kelurahan/desa dengan jumlah rumah tangga miskin tertinggi.

Ganjar berharap aplikasi ini dapat membantu Pemprov Jateng dalam memverifikasi data kemiskinan. Selain itu juga melihat siapa saja penyandang masalah sosial di Jawa Tengah, bagaimana kondisinya dan langkah apa yang harus diambil untuk menyelesaikan masalah tersebut. 

"Cara inilah yang nanti akan kita tarik. Jadi saya kasih PR kepada Dinsos dan TKSK. Kalau mereka bisa pastikan kelompok sasaran untuk mendapatkan penerima manfaat dan masuk kategori miskin, maka di mana dan berapa jumlahnya kalau kita kasih treatment seperti itu. Kawan-kawan ini bisa memantau seluruh Jawa Tengah," kata Ganjar usai menghadiri acara Temu Koordinasi TKSK Jawa Tengah Tahun 2020 dan Peluncuran Aplikasi "Cari BDT" di Wisma Perdamaian, Senin (24/2/2020).

Dia juga ingin nantinya Cari BDT, yang saat ini masih berbasis web, dapat dikembangkan menjadi forum percakapan yang memudahkan koordinasi bersama.

"Jadi kalau ada komplain dari publik atau dari mana saja, masukkan ke situ (aplikasi), lalu direspons teman-teman. Dari situ kita tahu dan kita bisa distribusikan lagi kepada mereka (orang yang masuk data)," imbuhnya.

Kepala Dinas Sosial Jawa Tengah Harso Susilo mengatakan TKSK di Jawa Tengah ada sekitar 576 orang, tersebar di setiap kecamatan. Mereka bertugas merespons segala permasalahan sosial mulai dari rumah roboh, banjir dan lainnya. Aplikasi Cari BDT itu dikembangkan untuk menunjang kinerja TKSK selama ini.

"Modulnya sudah ada. Data yang sudah masuk ke kami juga sudah diberikan ke Bappeda untuk membantu menanggulangi kemiskinan," kata Harso.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu