Follow Us :              

Lepas 225 Santri Jateng ke Gontor, Ini Pesan Gus Yasin

  17 June 2020  |   09:00:00  |   dibaca : 2181 
Kategori :
Bagikan :


Lepas 225 Santri Jateng ke Gontor, Ini Pesan Gus Yasin

17 June 2020 | 09:00:00 | dibaca : 2181
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Sebanyak 225 santri dan calon santri asal Jawa Tengah, Rabu (17/6/2020) dilepas Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen kembali ke Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Jawa Timur di halaman Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).

Para santri dan calon santri pun sudah mengantongi surat keterangan sehat dan dilaporkan ke tim gugus covid 19 Jawa Tengah untuk mendapatkan izin keberangkatan.

Salah satu santri asal Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang Anindita Aprilia mengaku tidak ada kesulitan saat mengurus surat keterangan sehat di Puskesmas Bancak. Dirinya hanya menunjukkan KK dan kartu santri untuk mendapatkan pemeriksaan secara gratis. Pihak puskesmas kemudian memeriksa suhu tubuh, tekanan darah dan berat badan. Ketika tidak ditemukan gejala covid-19, surat keterangan sehat pun diberikan.

“Sebelumnya juga saya melakukan karantina mandiri di rumah selama 10 hari, kemudian mengurus surat keterangan sehat. Nanti setelah sampai pondok juga akan kembali dilakukan karantina mandiri selama 14 hari,” tutur pelajar kelas 2 SMA itu.

Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin pun memastikan seluruh kru bus sudah menjalankan rapid test yang difasilitasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, bus juga telah disemprot dengan disinfektan. Jarak aman duduk para santri pun juga telah ditentukan.

”Terima kasih koordinasi dan kerja samanya para sopir dan kernet yang tadi pagi sudah melaksanakan rapid test. Hasilnya sudah kita ketahui, Alhamdulillah tidak ada yang reactive,” katanya.

Untuk para santri, Gus Yasin, berpesan, setelah sampai di pondok pesantren, bukan berarti kewajiban menerapkan protokol kesehatan selesai. Di dalam pondok, santri tetap harus menerapkan protokol kesehatan dan melaksanakan pola hidup sehat.

“Ketika nanti dalam pesantren, saya berharap adik-adik tetap menjaga protokol kesehatan, berpola hidup sehat. Upayakan melakukan olahraga-olahraga kecil yang menyehatkan badan. Jangan terlalu banyak begadang. Di pondok biasanya kalau malam asyik diskusi masalah ilmiah. Akan tetapi, badan juga perlu diistirahatkan,’’ paparnya.


Bagikan :

SEMARANG - Sebanyak 225 santri dan calon santri asal Jawa Tengah, Rabu (17/6/2020) dilepas Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen kembali ke Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Jawa Timur di halaman Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).

Para santri dan calon santri pun sudah mengantongi surat keterangan sehat dan dilaporkan ke tim gugus covid 19 Jawa Tengah untuk mendapatkan izin keberangkatan.

Salah satu santri asal Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang Anindita Aprilia mengaku tidak ada kesulitan saat mengurus surat keterangan sehat di Puskesmas Bancak. Dirinya hanya menunjukkan KK dan kartu santri untuk mendapatkan pemeriksaan secara gratis. Pihak puskesmas kemudian memeriksa suhu tubuh, tekanan darah dan berat badan. Ketika tidak ditemukan gejala covid-19, surat keterangan sehat pun diberikan.

“Sebelumnya juga saya melakukan karantina mandiri di rumah selama 10 hari, kemudian mengurus surat keterangan sehat. Nanti setelah sampai pondok juga akan kembali dilakukan karantina mandiri selama 14 hari,” tutur pelajar kelas 2 SMA itu.

Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin pun memastikan seluruh kru bus sudah menjalankan rapid test yang difasilitasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, bus juga telah disemprot dengan disinfektan. Jarak aman duduk para santri pun juga telah ditentukan.

”Terima kasih koordinasi dan kerja samanya para sopir dan kernet yang tadi pagi sudah melaksanakan rapid test. Hasilnya sudah kita ketahui, Alhamdulillah tidak ada yang reactive,” katanya.

Untuk para santri, Gus Yasin, berpesan, setelah sampai di pondok pesantren, bukan berarti kewajiban menerapkan protokol kesehatan selesai. Di dalam pondok, santri tetap harus menerapkan protokol kesehatan dan melaksanakan pola hidup sehat.

“Ketika nanti dalam pesantren, saya berharap adik-adik tetap menjaga protokol kesehatan, berpola hidup sehat. Upayakan melakukan olahraga-olahraga kecil yang menyehatkan badan. Jangan terlalu banyak begadang. Di pondok biasanya kalau malam asyik diskusi masalah ilmiah. Akan tetapi, badan juga perlu diistirahatkan,’’ paparnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu