Follow Us :              

Atasi Ketersediaan Tenaga Kesehatan, Pemprov Jateng Dukung Unnes Buka Prodi Dokter

  05 July 2023  |   14:00:00  |   dibaca : 374 
Kategori :
Bagikan :


Atasi Ketersediaan Tenaga Kesehatan, Pemprov Jateng Dukung Unnes Buka Prodi Dokter

05 July 2023 | 14:00:00 | dibaca : 374
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung rencana Universitas Negeri Semarang (Unnes) membuka program studi dokter. Pembukaan prodi dokter di Unnes, dinilai sangat tepat sebagai upaya mengatasi persoalan ketersediaan dan pemerataan tenaga kesehatan di Indonesia. 

Dukungan tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Sumarno, saat memberi sambutan pada acara pembukaan visitasi oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAMPTKes) dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi untuk usulan studi dokter Unnes, di Gedung Rektorat Unnes, Rabu (5/7/2023).

"Tentu kami sangat support. Selain itu juga problem- problem dalam ketersediaan tenaga kesehatan, juga masalah distribusi dokter tidak merata. Kami berharap ini adalah salah satu solusi menghadapi persoalan-persoalan itu. Dan kami juga support dari teman-teman rumah sakit," ujar Sekda.

Dijelaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mempunyai 7 rumah sakit umum dan rumah sakit jiwa, yang tersebar di beberapa daerah. Apabila Unnes membutuhkan kolaborasi dengan RSUD maupun RSJD, pihaknya siap bekerjasama. Seperti Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, sudah terjalin kerja sama dengan RSUD Soedjarwadi Surakarta dan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dengan RSUD dr Margono Banyumas.

Selain itu juga ada RSUD Tugurejo Kota Semarang, RSJD Amino Gondohutomo Kota Semarang, RSUD Kelet Jepara, RSJD dr RM Soedjarwadi Klaten, RSJD dr Arif Zainudin Solo. Bahkan, keberadaan tiga rumah sakit jiwa milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan terus dipertahankan. Sebab, jika bukan pemerintah yang turun tangan, maka tidak ada pihak lain yang bersedia atau tertarik untuk menangani masalah kejiwaan. 

"Maturnuwon (terima kasih) dari Unnes yang sudah menginisiasi membuka prodi kedokteran. Kami support dan kami berharap ini terealisasi. Saya yakin dari Unnes sudah menyiapkan, dan kalau akan kolaborasi dengan Pemprov Jateng (Pemerintah Provinsi Jawa Tengah), kami siap," kata Sekda. 

Selain untuk mengatasi masalah ketersediaan dan distribusi tenaga dokter, Sekda juga menilai pembukaan prodi dokter di Unnes akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Hal ini karena akan semakin banyak mahasiswa pendatang masuk Jawa Tengah untuk kemudian tinggal, belanja, dan berbelanja berbagai kebutuhan.

"Karena pertumbuhan ekonomi di Jateng ditopang dari sektor konsumsi, maka kami mensupport program studi dokter. Harapannya nanti mahasiswa Unnes  akan bertambah, dan banyak orang masuk ke Jateng untuk menempuh pendidikan," terangnya.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung rencana Universitas Negeri Semarang (Unnes) membuka program studi dokter. Pembukaan prodi dokter di Unnes, dinilai sangat tepat sebagai upaya mengatasi persoalan ketersediaan dan pemerataan tenaga kesehatan di Indonesia. 

Dukungan tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Sumarno, saat memberi sambutan pada acara pembukaan visitasi oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAMPTKes) dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi untuk usulan studi dokter Unnes, di Gedung Rektorat Unnes, Rabu (5/7/2023).

"Tentu kami sangat support. Selain itu juga problem- problem dalam ketersediaan tenaga kesehatan, juga masalah distribusi dokter tidak merata. Kami berharap ini adalah salah satu solusi menghadapi persoalan-persoalan itu. Dan kami juga support dari teman-teman rumah sakit," ujar Sekda.

Dijelaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mempunyai 7 rumah sakit umum dan rumah sakit jiwa, yang tersebar di beberapa daerah. Apabila Unnes membutuhkan kolaborasi dengan RSUD maupun RSJD, pihaknya siap bekerjasama. Seperti Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, sudah terjalin kerja sama dengan RSUD Soedjarwadi Surakarta dan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dengan RSUD dr Margono Banyumas.

Selain itu juga ada RSUD Tugurejo Kota Semarang, RSJD Amino Gondohutomo Kota Semarang, RSUD Kelet Jepara, RSJD dr RM Soedjarwadi Klaten, RSJD dr Arif Zainudin Solo. Bahkan, keberadaan tiga rumah sakit jiwa milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan terus dipertahankan. Sebab, jika bukan pemerintah yang turun tangan, maka tidak ada pihak lain yang bersedia atau tertarik untuk menangani masalah kejiwaan. 

"Maturnuwon (terima kasih) dari Unnes yang sudah menginisiasi membuka prodi kedokteran. Kami support dan kami berharap ini terealisasi. Saya yakin dari Unnes sudah menyiapkan, dan kalau akan kolaborasi dengan Pemprov Jateng (Pemerintah Provinsi Jawa Tengah), kami siap," kata Sekda. 

Selain untuk mengatasi masalah ketersediaan dan distribusi tenaga dokter, Sekda juga menilai pembukaan prodi dokter di Unnes akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Hal ini karena akan semakin banyak mahasiswa pendatang masuk Jawa Tengah untuk kemudian tinggal, belanja, dan berbelanja berbagai kebutuhan.

"Karena pertumbuhan ekonomi di Jateng ditopang dari sektor konsumsi, maka kami mensupport program studi dokter. Harapannya nanti mahasiswa Unnes  akan bertambah, dan banyak orang masuk ke Jateng untuk menempuh pendidikan," terangnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu