Follow Us :              

Kompak Tanggulangi Stunting, Gubernur Jateng dan Istri Dianugrahi Penghargaan dari BKKBN

  06 July 2023  |   10:00:00  |   dibaca : 1701 
Kategori :
Bagikan :


Kompak Tanggulangi Stunting, Gubernur Jateng dan Istri Dianugrahi Penghargaan dari BKKBN

06 July 2023 | 10:00:00 | dibaca : 1701
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

BANYUASIN - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan istrinya Siti Atikoh mendapat penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Kolaborasi keduanya dalam mengatasi berbagai persoalan kependudukan dinilai membuahkan hasil yang signifikan.

Pada akhir masa jabatannya, angka stunting di Jawa Tengah turun drastis hingga 51 persen. Pada 2018, angka stunting di Jawa Tengah tercatat sebesar 24,4 persen. Berdasarkan perhitungan elektronik - Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM), jumlah itu turun menjadi 11,9 persen pada tahun 2022. Capaian ini membuat keduanya mendapatkan penghargaan dalam Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 Kamis (6/7/2023), yang diselenggarakan BKKBN.

Pada acara yang digelar di Banyuasin, Sumatera Selatan tersebut, Gubernur dianugrahi penghargaan Satya Lencana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia. Penghargaan diberikan atas komitmen Gubernur dalam program kependudukan dan keluarga berencana, khususnya penanganan stunting. Sehari sebelumnya sebagai ketua TP PKK yang berhasil, Siti Atikoh juga mendapat penghargaan dari BKKBN.

"Saya menyampaikan terima kasih, karena kerja dari kawan-kawan yang bagus, kompak, terstruktur dan sistematis sehingga kita bisa menurunkan angka stunting yang bagus," ujar Gubernur.

Turut dijelaskan, ada banyak program yang dilakukan untuk menangani stunting di Jawa Tengah. Di antaranya program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng). "Program itu (wujud) perhatian pada ibu hamil. (Fasilitasi) memeriksakan sejak awal kehamilan, memberikan asupan gizi, kontrol terus menerus sampai melahirkan. Setelah lahir anak dikasih ASI ekslusif termasuk gizinya terus diperhatikan," jelasnya.

Gubernur mengatakan, berbagai keberhasilan dalam diraih dalam menangani persoalan kependudukan, merupakan hasil kerja sama dan dukungan banyak pihak. Tugas berat tersebut tidak mungkin hanya diselesaikan oleh pemerintah semata. 

"Saya terima kasih karena swasta terlibat, BUMN, BUMD terlibat, jadi semuanya terlibat. Ini sebuah gotong royong yang cukup bagus dan terus kita genjot agar target penurunan tercapai". pungkasnya.

Selain Gubernur, sejumlah bupati dari Jawa Tengah juga mendapatkan penghargaan dalam acara itu. Mereka adalah Bupati Banyumas, Bupati Klaten dan Bupati Grobogan. Selain itu, ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyumas juga mendapat penghargaan dalam acara tersebut.


Bagikan :

BANYUASIN - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan istrinya Siti Atikoh mendapat penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Kolaborasi keduanya dalam mengatasi berbagai persoalan kependudukan dinilai membuahkan hasil yang signifikan.

Pada akhir masa jabatannya, angka stunting di Jawa Tengah turun drastis hingga 51 persen. Pada 2018, angka stunting di Jawa Tengah tercatat sebesar 24,4 persen. Berdasarkan perhitungan elektronik - Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM), jumlah itu turun menjadi 11,9 persen pada tahun 2022. Capaian ini membuat keduanya mendapatkan penghargaan dalam Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 Kamis (6/7/2023), yang diselenggarakan BKKBN.

Pada acara yang digelar di Banyuasin, Sumatera Selatan tersebut, Gubernur dianugrahi penghargaan Satya Lencana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia. Penghargaan diberikan atas komitmen Gubernur dalam program kependudukan dan keluarga berencana, khususnya penanganan stunting. Sehari sebelumnya sebagai ketua TP PKK yang berhasil, Siti Atikoh juga mendapat penghargaan dari BKKBN.

"Saya menyampaikan terima kasih, karena kerja dari kawan-kawan yang bagus, kompak, terstruktur dan sistematis sehingga kita bisa menurunkan angka stunting yang bagus," ujar Gubernur.

Turut dijelaskan, ada banyak program yang dilakukan untuk menangani stunting di Jawa Tengah. Di antaranya program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng). "Program itu (wujud) perhatian pada ibu hamil. (Fasilitasi) memeriksakan sejak awal kehamilan, memberikan asupan gizi, kontrol terus menerus sampai melahirkan. Setelah lahir anak dikasih ASI ekslusif termasuk gizinya terus diperhatikan," jelasnya.

Gubernur mengatakan, berbagai keberhasilan dalam diraih dalam menangani persoalan kependudukan, merupakan hasil kerja sama dan dukungan banyak pihak. Tugas berat tersebut tidak mungkin hanya diselesaikan oleh pemerintah semata. 

"Saya terima kasih karena swasta terlibat, BUMN, BUMD terlibat, jadi semuanya terlibat. Ini sebuah gotong royong yang cukup bagus dan terus kita genjot agar target penurunan tercapai". pungkasnya.

Selain Gubernur, sejumlah bupati dari Jawa Tengah juga mendapatkan penghargaan dalam acara itu. Mereka adalah Bupati Banyumas, Bupati Klaten dan Bupati Grobogan. Selain itu, ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyumas juga mendapat penghargaan dalam acara tersebut.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu