Follow Us :              

Berikan Contoh ke ASN, Kepala Lembaga dan Daerah Harus Inovatif dan Berintegrasi

  14 August 2023  |   11:00:00  |   dibaca : 404 
Kategori :
Bagikan :


Berikan Contoh ke ASN, Kepala Lembaga dan Daerah Harus Inovatif dan Berintegrasi

14 August 2023 | 11:00:00 | dibaca : 404
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Pengembangan Kompetensi (Bangkom) ASN, merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Jateng. 

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berpesan kepada para pemangku jabatan atau birokrat, agar menjadi contoh bagi ASN untuk terus berinovasi dan mengedepankan integritas. Pesan ini disampaikan Gubernur, usai menyerahkan penghargaan Bangkom Jateng Award Tahun 2023 di Gedung Sasana Widya Praja, Komplek BPSDMD Provinsi Jawa Tengah, Semarang, Senin (14/8/2023).

"Saya berharap seluruh ASN, terus kemudian teman-teman yang memimpin OPD dan kepala daerah menjadi inspirator, untuk mendorong seluruh ASN kita (untuk) bisa berinovasi," kata Gubernur.

Bangkom Jateng Award diberikan kepada ASN, lembaga atau OPD Pemerintah Provinisi Jawa Tengah, serta Kabupaten/Kota di Jateng yang telah berhasil melakukan pengembangan kompetensi dengan baik. Di antaranya, keberhasilan meningkatkan kualitas dan inovasi dalam upaya perubahan birokrasi, serta pelayanan masyarakat.

"Ternyata luar biasa, Widyaiswaranya tiga perempuan semua juaranya. Lalu beberapa bupati/wali kota menjadi juara. Bagaimana mereka melakukan improvisasi agar layanan publiknya baik, karena ASN-nya baik. Inilah yang akan membawa dampak pada layanan publik, dan kemudian meningkatkan kualitas dalam pelayanan ini," jelas Gubernur.

Kualitas yang baik dalam pelayanan publik, menurut Gubernur, dapat berdampak positif pada berbagai hal. Beberapa di antaranya, yaitu meningkatnya kepuasan masyakarat kepada pemerintah, lalu adanya dampak positif dalam dunia ekonomi dan bisnis.

"Itulah performance (kinerja) dari pemerintah daerah. Maka sharing sessions (sesi diskusi) kita perlu dilakukan, berbagi pengalaman musti dilakukan, dan penghargaan ini untuk memberikan inspirasi kepada yang lain," ungkapnya.

Gubernur kembali mengingatkan, bahwa memiliki integritas adalah hal yang penting, apalagi bisa menjadi prestasi. Peningkatan pelayanan adalah hal yang paling ditunggu masyarakat. Maka, perbaikan dan peningkatan pelayanan terus dilakukan, agar masyarakat mendapat pelayanan yang terbaik dan memuaskan.

"Maka saya pesankan, kalau mereka menjadi birokrat yang baik dan penuh integritas, maka itu sesuatu yang menjadi prestasi. Kalau ia bersih, tidak perlu risih, dan kemudian ia bisa melayani dengan cepat. Itu yang ditunggu sebenarnya oleh masyarakat," kata Gubernur.

Sementara itu, penghargaan Bangkom Jateng Award 2023, kategori Widyaiswara dan fasilitator terbaik, diraih oleh Yuni Indarti, Risti Rahmawati, dan Wahyu Istianti. Kategori OPD terbaik, diraih secara berurutan oleh RSUD Dr Margono Soekarjo, Dinas Kesehatan, RSJ Arif Zainuddin, dan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah. 

Sedangkan untuk kategori kabupaten/kota dengan Bangkom terbaik, diraih BKPP Kota Semarang, BKPSDM Kabupaten Purworejo, BKPPD Kabupaten Cilacap, BKPSDM Kota Surakarta, BKPP Kabupaten Demak, dan BKPSDM Kabupaten Tegal.

Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia, Adi Suryanto meyampaikan, Provinsi Jawa Tengah adalah pelopor dalam pengembangan kompetensi di daerah. Bangkom Jateng Award merupakan wujud nyata Jateng, dalam memberi semangat untuk mencapai prestasi dan hal ini patut diapresiasi. 

"ASN dapat melakukan banyak hal, asal diberikan kesempatan dan kepercayaan. Lalu, daerah dengan ASN yang baik, pasti selalu memiliki pemimpin yang baik, salah satu contohnya di Provinsi Jawa Tengah ini. Faktor leadership (kepemimpinan) menjadi sangat penting (dalam) menjaga komitmen," katanya.

Menurut Kepala LAN RI, untuk menciptakan reformasi dalam birokrasi, seluruh ASN harus bergerak bersama dan mau belajar. Maka dari itu, pemerintah mendukungnya dengan memberikan fasilitas belajar, berupa pelatihan dan pendampingan.

"ASN harus mau belajar. Reformasi birokrasi berdampak ini ditujukan dalam beberapa hal, khususnya pada kemiskinan dan stunting. Maka, setiap pelatihan kepemimpinan, proyek yang dibuat harus bisa memberikan kontribusi pada reformasi birokrasi," katanya.


Bagikan :

SEMARANG - Pengembangan Kompetensi (Bangkom) ASN, merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Jateng. 

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berpesan kepada para pemangku jabatan atau birokrat, agar menjadi contoh bagi ASN untuk terus berinovasi dan mengedepankan integritas. Pesan ini disampaikan Gubernur, usai menyerahkan penghargaan Bangkom Jateng Award Tahun 2023 di Gedung Sasana Widya Praja, Komplek BPSDMD Provinsi Jawa Tengah, Semarang, Senin (14/8/2023).

"Saya berharap seluruh ASN, terus kemudian teman-teman yang memimpin OPD dan kepala daerah menjadi inspirator, untuk mendorong seluruh ASN kita (untuk) bisa berinovasi," kata Gubernur.

Bangkom Jateng Award diberikan kepada ASN, lembaga atau OPD Pemerintah Provinisi Jawa Tengah, serta Kabupaten/Kota di Jateng yang telah berhasil melakukan pengembangan kompetensi dengan baik. Di antaranya, keberhasilan meningkatkan kualitas dan inovasi dalam upaya perubahan birokrasi, serta pelayanan masyarakat.

"Ternyata luar biasa, Widyaiswaranya tiga perempuan semua juaranya. Lalu beberapa bupati/wali kota menjadi juara. Bagaimana mereka melakukan improvisasi agar layanan publiknya baik, karena ASN-nya baik. Inilah yang akan membawa dampak pada layanan publik, dan kemudian meningkatkan kualitas dalam pelayanan ini," jelas Gubernur.

Kualitas yang baik dalam pelayanan publik, menurut Gubernur, dapat berdampak positif pada berbagai hal. Beberapa di antaranya, yaitu meningkatnya kepuasan masyakarat kepada pemerintah, lalu adanya dampak positif dalam dunia ekonomi dan bisnis.

"Itulah performance (kinerja) dari pemerintah daerah. Maka sharing sessions (sesi diskusi) kita perlu dilakukan, berbagi pengalaman musti dilakukan, dan penghargaan ini untuk memberikan inspirasi kepada yang lain," ungkapnya.

Gubernur kembali mengingatkan, bahwa memiliki integritas adalah hal yang penting, apalagi bisa menjadi prestasi. Peningkatan pelayanan adalah hal yang paling ditunggu masyarakat. Maka, perbaikan dan peningkatan pelayanan terus dilakukan, agar masyarakat mendapat pelayanan yang terbaik dan memuaskan.

"Maka saya pesankan, kalau mereka menjadi birokrat yang baik dan penuh integritas, maka itu sesuatu yang menjadi prestasi. Kalau ia bersih, tidak perlu risih, dan kemudian ia bisa melayani dengan cepat. Itu yang ditunggu sebenarnya oleh masyarakat," kata Gubernur.

Sementara itu, penghargaan Bangkom Jateng Award 2023, kategori Widyaiswara dan fasilitator terbaik, diraih oleh Yuni Indarti, Risti Rahmawati, dan Wahyu Istianti. Kategori OPD terbaik, diraih secara berurutan oleh RSUD Dr Margono Soekarjo, Dinas Kesehatan, RSJ Arif Zainuddin, dan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah. 

Sedangkan untuk kategori kabupaten/kota dengan Bangkom terbaik, diraih BKPP Kota Semarang, BKPSDM Kabupaten Purworejo, BKPPD Kabupaten Cilacap, BKPSDM Kota Surakarta, BKPP Kabupaten Demak, dan BKPSDM Kabupaten Tegal.

Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia, Adi Suryanto meyampaikan, Provinsi Jawa Tengah adalah pelopor dalam pengembangan kompetensi di daerah. Bangkom Jateng Award merupakan wujud nyata Jateng, dalam memberi semangat untuk mencapai prestasi dan hal ini patut diapresiasi. 

"ASN dapat melakukan banyak hal, asal diberikan kesempatan dan kepercayaan. Lalu, daerah dengan ASN yang baik, pasti selalu memiliki pemimpin yang baik, salah satu contohnya di Provinsi Jawa Tengah ini. Faktor leadership (kepemimpinan) menjadi sangat penting (dalam) menjaga komitmen," katanya.

Menurut Kepala LAN RI, untuk menciptakan reformasi dalam birokrasi, seluruh ASN harus bergerak bersama dan mau belajar. Maka dari itu, pemerintah mendukungnya dengan memberikan fasilitas belajar, berupa pelatihan dan pendampingan.

"ASN harus mau belajar. Reformasi birokrasi berdampak ini ditujukan dalam beberapa hal, khususnya pada kemiskinan dan stunting. Maka, setiap pelatihan kepemimpinan, proyek yang dibuat harus bisa memberikan kontribusi pada reformasi birokrasi," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu