Follow Us :              

Gubernur Ingatkan Pentingnya Peran Perempuan Perjuangkan Hak Mereka

  24 August 2023  |   12:00:00  |   dibaca : 380 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Ingatkan Pentingnya Peran Perempuan Perjuangkan Hak Mereka

24 August 2023 | 12:00:00 | dibaca : 380
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menghadiri Kongres Perempuan Nasional yang digelar di Gedung Prof. Soedarto, Universitas Diponegoro, Semarang, Kamis (24/8/2023). 

Gubernur mengatakan, perempuan harus terlibat dalam pengambilan keputusan penting, termasuk peran mereka dalam dunia politik dan jabatan publik.

"Ada banyak hal, dalam konteks demokrasi tentu peran politik perempuan. Apakah ia dalam jabatan publik eksekutif, maupun legislatif. Saya kira itu yang paling penting," kata Gubernur usai memberikan sambutan di hadapan para peserta kongres.

Suara perempuan harus diperhitungkan dan menjadi representasi penggunaan hak mereka di masyarakat. Perempuan juga harus memperjuangkan haknya dalam setiap kebijakan.

"Agar kemudian dalam teori representasi, pengambilan keputusan selalu ada wakilnya, sehingga nanti akan ada pejuang yang didukung, ditaruh, diletakkan di dalam jabatan-jabatan publik, sehingga seluruh keputusan-keputusan publik itu, betul-betul akan berpihak kepada mereka," ucap Gubernur.

Gubernur mencontohkan, beberapa kebijakan publik yang sangat dekat dengan perempuan. Beberapa di antaranya, mengenai masalah angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), KDRT, stunting, juga kepedulian perempuan terhadap isu lingkungan.

"Banyak perempuan yang peduli sekali dengan isu lingkungan, termasuk stunting. Hak-hak mereproduksi dan sebagainya. Saya kira, hari ini perlu rekomendasi-rekomendasi itu," ungkap Gubernur.

Pada kesempatan itu, Gubernur juga menceritakan bagaimana perjuangan seorang perempuan tempo dulu, yaitu Potjut Meurah Intan, pejuang wanita dari Aceh yang makamnya berada di Blora, Jawa Tengah. Saat itu, dirinya begitu gigih melawan Belanda pada akhir abad 19 hingga awal abad 20. 

Gubernur menyampaikan, Potjut Meurah Intan, tertangkap pada November 1902. Saat ditangkap, Potjut Meurah Intan mengalami dua luka di kepala, dua luka di bahu, sementara satu urat kening dan otot tumitnya putus. Potjut ditemukan terbaring di tanah penuh dengan darah dan lumpur.

"Namun, beliau tetap tidak menyerah dan terus melawan. Beliau kemudian diasingkan ke Blora dan meninggal di sana. Makamnya ada di Blora dan sekarang kami rawat," ucap Gubernur.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menghadiri Kongres Perempuan Nasional yang digelar di Gedung Prof. Soedarto, Universitas Diponegoro, Semarang, Kamis (24/8/2023). 

Gubernur mengatakan, perempuan harus terlibat dalam pengambilan keputusan penting, termasuk peran mereka dalam dunia politik dan jabatan publik.

"Ada banyak hal, dalam konteks demokrasi tentu peran politik perempuan. Apakah ia dalam jabatan publik eksekutif, maupun legislatif. Saya kira itu yang paling penting," kata Gubernur usai memberikan sambutan di hadapan para peserta kongres.

Suara perempuan harus diperhitungkan dan menjadi representasi penggunaan hak mereka di masyarakat. Perempuan juga harus memperjuangkan haknya dalam setiap kebijakan.

"Agar kemudian dalam teori representasi, pengambilan keputusan selalu ada wakilnya, sehingga nanti akan ada pejuang yang didukung, ditaruh, diletakkan di dalam jabatan-jabatan publik, sehingga seluruh keputusan-keputusan publik itu, betul-betul akan berpihak kepada mereka," ucap Gubernur.

Gubernur mencontohkan, beberapa kebijakan publik yang sangat dekat dengan perempuan. Beberapa di antaranya, mengenai masalah angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), KDRT, stunting, juga kepedulian perempuan terhadap isu lingkungan.

"Banyak perempuan yang peduli sekali dengan isu lingkungan, termasuk stunting. Hak-hak mereproduksi dan sebagainya. Saya kira, hari ini perlu rekomendasi-rekomendasi itu," ungkap Gubernur.

Pada kesempatan itu, Gubernur juga menceritakan bagaimana perjuangan seorang perempuan tempo dulu, yaitu Potjut Meurah Intan, pejuang wanita dari Aceh yang makamnya berada di Blora, Jawa Tengah. Saat itu, dirinya begitu gigih melawan Belanda pada akhir abad 19 hingga awal abad 20. 

Gubernur menyampaikan, Potjut Meurah Intan, tertangkap pada November 1902. Saat ditangkap, Potjut Meurah Intan mengalami dua luka di kepala, dua luka di bahu, sementara satu urat kening dan otot tumitnya putus. Potjut ditemukan terbaring di tanah penuh dengan darah dan lumpur.

"Namun, beliau tetap tidak menyerah dan terus melawan. Beliau kemudian diasingkan ke Blora dan meninggal di sana. Makamnya ada di Blora dan sekarang kami rawat," ucap Gubernur.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu