Follow Us :              

Maksimalkan Penanganan Kemiskinan, Pj Gubernur Komitmen Tingkatkan Kinerja Baznas Jateng

  08 September 2023  |   08:00:00  |   dibaca : 342 
Kategori :
Bagikan :


Maksimalkan Penanganan Kemiskinan, Pj Gubernur Komitmen Tingkatkan Kinerja Baznas Jateng

08 September 2023 | 08:00:00 | dibaca : 342
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M. berkomitmen untuk melanjutkan program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng yang sudah dilakukan. Sebab apa yang dilakukan selama ini sudah luar biasa, selanjutnya akan memaksimalkan kinerja di sejumlah daerah.

"Baznas Jateng ini berjalan sangat baik. Koordinasi dengan Pemprov (Jateng) dan pemda juga sangat baik," kata Pj Gubernur Jateng saat menerima kunjungan Ketua Baznas RI, Noor Achmad di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (8/9/2023). 

Penerimaan Baznas Jateng dari tahun ke tahun terus meningkat. Misalnya pada tahun 2021 total penerimaan Baznas Jateng sekitar Rp57,2 miliar, kemudian meningkat menjadi Rp82,5 miliar pada tahun 2022. Untuk tahun 2023 ini, penerimaan Baznas Jateng sudah mencapai hampir Rp80 miliar dari target Rp100 miliar. Jumlah itu belum ditambah penerimaan dari 35 kabupaten/kota.

"Baznas ini kan lebih dekat dengan masalah kemanusiaan. Kita akan maksimalkan juga untuk upaya penanganan kemiskinan di Jawa Tengah," kata Pj Gubernur didampingi oleh Ketua Baznas Jateng, K.H. Ahmad Daroji.

Ketua Baznas RI, Noor Achmad mengatakan, selama ini upaya yang sudah dilakukan oleh Baznas Jateng sangat luar biasa. Bahkan menjadi nomor satu di Indonesia dinilai dari jumlah penarikan zakat.

"Oleh karena itu, kita dorong bersama Bapak Pj Gubernur Jawa Tengah untuk bisa meningkatkan kenomorsatuan itu," katanya.

Program pentasharufan Baznas Jateng juga berjalan baik, bahkan menjadi contoh di tingkat nasional. Salah satunya, mengenai bagaimana penerima atau mustahiq yang menjadi prioritas penerima bantuan, berasal dari kelompok miskin atau miskin ekstrem. Dalam hal tersebut, bantuan yang diberikan berupa bantuan konsumtif maupun produktif.

"Kita dorong khususnya juga dalam rangka untuk membantu masyarakat dan khususnya lagi untuk penanganan kemiskinan ekstrem," ungkapnya.

Achmad menambahkan, potensi Baznas Jateng sangat besar. Maka dari itu, perlu ditingkatkan dan dimaksimalkan lagi, mengingat masih ada beberapa kabupaten/kota yang belum maksimal dalam menerima bantuan Baznas.

"Di Jawa Tengah ini kalau kita lihat potensinya lebih dari Rp20 triliun, seluruh Jawa Tengah. Tetapi kita juga tidak boleh asal-asalan. Kita kaji betul mana yang paling mungkin terlebih dahulu," katanya.


Bagikan :

SEMARANG - Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M. berkomitmen untuk melanjutkan program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng yang sudah dilakukan. Sebab apa yang dilakukan selama ini sudah luar biasa, selanjutnya akan memaksimalkan kinerja di sejumlah daerah.

"Baznas Jateng ini berjalan sangat baik. Koordinasi dengan Pemprov (Jateng) dan pemda juga sangat baik," kata Pj Gubernur Jateng saat menerima kunjungan Ketua Baznas RI, Noor Achmad di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (8/9/2023). 

Penerimaan Baznas Jateng dari tahun ke tahun terus meningkat. Misalnya pada tahun 2021 total penerimaan Baznas Jateng sekitar Rp57,2 miliar, kemudian meningkat menjadi Rp82,5 miliar pada tahun 2022. Untuk tahun 2023 ini, penerimaan Baznas Jateng sudah mencapai hampir Rp80 miliar dari target Rp100 miliar. Jumlah itu belum ditambah penerimaan dari 35 kabupaten/kota.

"Baznas ini kan lebih dekat dengan masalah kemanusiaan. Kita akan maksimalkan juga untuk upaya penanganan kemiskinan di Jawa Tengah," kata Pj Gubernur didampingi oleh Ketua Baznas Jateng, K.H. Ahmad Daroji.

Ketua Baznas RI, Noor Achmad mengatakan, selama ini upaya yang sudah dilakukan oleh Baznas Jateng sangat luar biasa. Bahkan menjadi nomor satu di Indonesia dinilai dari jumlah penarikan zakat.

"Oleh karena itu, kita dorong bersama Bapak Pj Gubernur Jawa Tengah untuk bisa meningkatkan kenomorsatuan itu," katanya.

Program pentasharufan Baznas Jateng juga berjalan baik, bahkan menjadi contoh di tingkat nasional. Salah satunya, mengenai bagaimana penerima atau mustahiq yang menjadi prioritas penerima bantuan, berasal dari kelompok miskin atau miskin ekstrem. Dalam hal tersebut, bantuan yang diberikan berupa bantuan konsumtif maupun produktif.

"Kita dorong khususnya juga dalam rangka untuk membantu masyarakat dan khususnya lagi untuk penanganan kemiskinan ekstrem," ungkapnya.

Achmad menambahkan, potensi Baznas Jateng sangat besar. Maka dari itu, perlu ditingkatkan dan dimaksimalkan lagi, mengingat masih ada beberapa kabupaten/kota yang belum maksimal dalam menerima bantuan Baznas.

"Di Jawa Tengah ini kalau kita lihat potensinya lebih dari Rp20 triliun, seluruh Jawa Tengah. Tetapi kita juga tidak boleh asal-asalan. Kita kaji betul mana yang paling mungkin terlebih dahulu," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu