Follow Us :              

Dorong Gerakan Tanam Pangan di Pekarangan, Pemprov Jateng Sediakan Ribuan Benih Cabai Gratis 

  13 November 2023  |   08:00:00  |   dibaca : 507 
Kategori :
Bagikan :


Dorong Gerakan Tanam Pangan di Pekarangan, Pemprov Jateng Sediakan Ribuan Benih Cabai Gratis 

13 November 2023 | 08:00:00 | dibaca : 507
Kategori :
Bagikan :

Foto : Sigit (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Sigit (Humas Jateng)

SEMARANG - Guna mengatasi gejolak harga bahan pokok, Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., meminta masyarakat untuk menanam tanaman pangan di pekarangan. Gerakan ini bertujuan agar kebutuhan pangan dapat terpenuhi dari lahannya sendiri.

"Hampir di setiap rumah itu memiliki halaman (pekarangan). Halaman rumah ini, saya rasa perlu dimanfaatkan oleh masyarakat, untuk bisa bercocok tanam," katanya usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin, 13 November 2023.

Pj Gubernur menjelaskan, sampai saat ini, masih terjadi gejolak harga dari sejumlah komoditas pangan. Setidaknya ada lima bahan pokok yang harganya masih tinggi, yaitu beras medium, beras premium, cabai rawit, cabai merah, dan gula. 

Beberapa komoditas tersebut, tentunya menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Sebab, perlu adanya upaya untuk menstabilkan harganya dengan melakukan operasi pasar, gerakan pangan murah, dan menanam di pekarangan rumah.

Guna mendukung gerakan menanam di pekarangan rumah itu, Pemprov Jateng telah menyiapkan benih cabai untuk diberikan secara gratis kepada masyarakat. Penyaluran benih cabai itu dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan, bersama instansi terkait lain, salah satunya Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah.

Diketahui, Dinas Pertanian dan Perkebunan telah menyiapkan benih cabai sekitar 3.000 kemasan dan 1.000 polybag.

“Ini akan kami serahkan kepada masyarakat, untuk dilakukan penanaman di masing-masing rumah. Tentunya dengan sasaran masyarakat tingkat bawah, di tempat-tempat yang tadi, inflasi dan IPH (Indeks Perkembangan Harga) tinggi," kata Pj Gubernur.

Selain itu, Pemprov Jateng juga mulai mempersiapkan program-program pertanian guna menghadapi musim penghujan. 

Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada bulan November-Desember 2023 sudah mulai masuk musim penghujan, sehingga petani mulai diarahkan untuk menyiapkan lahan guna bercocok tanam. 

Lahan tersebut, nantinya digunakan untuk menanam padi atau tanaman pangan lainnya. Tujuannya agar stok pangan daerah ke depannya dapat terjaga.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengatakan, untuk menjaga stok beras dan pangan tetap aman pada awal tahun 2024, maka petani harus mulai menanam pada bulan November-Desember 2023.

"Penting menggerakkan pangan lokal, tidak hanya beras. Diversifikasi pangan perlu dilakukan, tidak hanya satu jenis. Potensi itu ada ketela, ubi jalar, jagung, sorgum, dan lainnya. Kita mulai gerakkan," katanya saat memberikan arahan dalam rapat pengendalian inflasi nasional yang dihadiri kepala daerah se-Indonesia.


Bagikan :

SEMARANG - Guna mengatasi gejolak harga bahan pokok, Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., meminta masyarakat untuk menanam tanaman pangan di pekarangan. Gerakan ini bertujuan agar kebutuhan pangan dapat terpenuhi dari lahannya sendiri.

"Hampir di setiap rumah itu memiliki halaman (pekarangan). Halaman rumah ini, saya rasa perlu dimanfaatkan oleh masyarakat, untuk bisa bercocok tanam," katanya usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin, 13 November 2023.

Pj Gubernur menjelaskan, sampai saat ini, masih terjadi gejolak harga dari sejumlah komoditas pangan. Setidaknya ada lima bahan pokok yang harganya masih tinggi, yaitu beras medium, beras premium, cabai rawit, cabai merah, dan gula. 

Beberapa komoditas tersebut, tentunya menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Sebab, perlu adanya upaya untuk menstabilkan harganya dengan melakukan operasi pasar, gerakan pangan murah, dan menanam di pekarangan rumah.

Guna mendukung gerakan menanam di pekarangan rumah itu, Pemprov Jateng telah menyiapkan benih cabai untuk diberikan secara gratis kepada masyarakat. Penyaluran benih cabai itu dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan, bersama instansi terkait lain, salah satunya Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah.

Diketahui, Dinas Pertanian dan Perkebunan telah menyiapkan benih cabai sekitar 3.000 kemasan dan 1.000 polybag.

“Ini akan kami serahkan kepada masyarakat, untuk dilakukan penanaman di masing-masing rumah. Tentunya dengan sasaran masyarakat tingkat bawah, di tempat-tempat yang tadi, inflasi dan IPH (Indeks Perkembangan Harga) tinggi," kata Pj Gubernur.

Selain itu, Pemprov Jateng juga mulai mempersiapkan program-program pertanian guna menghadapi musim penghujan. 

Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada bulan November-Desember 2023 sudah mulai masuk musim penghujan, sehingga petani mulai diarahkan untuk menyiapkan lahan guna bercocok tanam. 

Lahan tersebut, nantinya digunakan untuk menanam padi atau tanaman pangan lainnya. Tujuannya agar stok pangan daerah ke depannya dapat terjaga.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengatakan, untuk menjaga stok beras dan pangan tetap aman pada awal tahun 2024, maka petani harus mulai menanam pada bulan November-Desember 2023.

"Penting menggerakkan pangan lokal, tidak hanya beras. Diversifikasi pangan perlu dilakukan, tidak hanya satu jenis. Potensi itu ada ketela, ubi jalar, jagung, sorgum, dan lainnya. Kita mulai gerakkan," katanya saat memberikan arahan dalam rapat pengendalian inflasi nasional yang dihadiri kepala daerah se-Indonesia.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu