Follow Us :              

Tuntaskan Kemiskinan Daerah, Baznas Jateng Kembali Salurkan Bantuan Usaha Produktif

  11 January 2024  |   09:30:00  |   dibaca : 240 
Kategori :
Bagikan :


Tuntaskan Kemiskinan Daerah, Baznas Jateng Kembali Salurkan Bantuan Usaha Produktif

11 January 2024 | 09:30:00 | dibaca : 240
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

DEMAK – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah kembali menyalurkan bantuan usaha produktif kepada 3.000 mustahik atau penerima zakat dari lima kabupaten/kota di Jateng. 

Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno kepada perwakilan mustahik dari Kabupaten Demak, Grobogan, Semarang, Kota Salatiga, dan Kota Semarang di Hotel Amantis Demak pada Kamis, 11 Januari 2024.

Masing-masing mustahik, nantinya akan mendapatkan bantuan usaha produktif senilai Rp3 juta. Selain itu, dalam menjalankan usahanya, mereka juga akan mendapatkan pendampingan dari Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah.

Dengan adanya pendampingan, diharapkan kegiatan wirausaha yang dilakukan para mustahik bisa makin berkembang. Bahkan mampu memperluas lapangan pekerjaan bagi keluarga, saudara, dan masyarakat sekitar. 

Sekda mengatakan, bantuan usaha ekonomi produktif binaan Baznas Jateng dianggap cukup efektif dalam menyelesaikan berbagai persoalan  kemiskinan di daerah. 

Menurutnya, kunci dari penuntasan kemiskinan adalah para warga yang masuk dalam kategori miskin sudah bisa memiliki penghasilan sendiri, baik dari wirausaha atau pun bekerja dengan bekal keterampilan yang dimilikinya. 

"Bantuan Baznas Provinsi Jateng ini sangat strategis, karena kalau masyarakat punya usaha dan berkembang, maka akan punya penghasilan," katanya.

Selama ini, para penerima bantuan bukan hanya mereka yang sudah mempunyai usaha, tetapi juga masyarakat kurang mampu yang belum memiliki usaha. 

Di mana nantinya, mereka akan dilatih dengan berbagai keterampilan agar bisa membuka usaha sendiri, seperti usaha di bidang kuliner, cuci pakaian, pertukangan, kerajinan tangan, pertanian, peternakan, dan sebagainya.

Berdasarkan hasil evaluasi Baznas, program bantuan usaha produktif yang sudah berjalan ini mampu membantu masyarakat dalam mendapatkan pekerjaan. Bahkan, para penerima bantuan usaha sudah tidak lagi berperan sebagai mustahik atau penerima zakat, tetapi menjadi seorang muzaki atau pemberi zakat. 

Sementara itu, Ketua Baznas Jateng, KH Ahmad Darodji mengatakan, penuntasan kemiskinan di Jawa Tengah harus dilakukan secara bersama-sama, salah satunya melalui program penyaluran zakat kepada mustahik produktif. 

Selain bantuan ekonomi produktif, Baznas juga menyalurkan bantuan konsumtif, utamanya kepada warga lanjut usia yang sudah tidak mampu bekerja. Dilakukan juga pembangunan rumah tidak layak huni, masjid, dan musala, serta pemberian beasiswa bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Terkait pelatihan, Ketua Baznas Jateng mengatakan, sudah ada sekitar 11 ribu warga dari berbagai daerah di Jateng yang telah mengikuti pelatihan wirausaha dari program Baznas ini.


Bagikan :

DEMAK – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah kembali menyalurkan bantuan usaha produktif kepada 3.000 mustahik atau penerima zakat dari lima kabupaten/kota di Jateng. 

Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno kepada perwakilan mustahik dari Kabupaten Demak, Grobogan, Semarang, Kota Salatiga, dan Kota Semarang di Hotel Amantis Demak pada Kamis, 11 Januari 2024.

Masing-masing mustahik, nantinya akan mendapatkan bantuan usaha produktif senilai Rp3 juta. Selain itu, dalam menjalankan usahanya, mereka juga akan mendapatkan pendampingan dari Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah.

Dengan adanya pendampingan, diharapkan kegiatan wirausaha yang dilakukan para mustahik bisa makin berkembang. Bahkan mampu memperluas lapangan pekerjaan bagi keluarga, saudara, dan masyarakat sekitar. 

Sekda mengatakan, bantuan usaha ekonomi produktif binaan Baznas Jateng dianggap cukup efektif dalam menyelesaikan berbagai persoalan  kemiskinan di daerah. 

Menurutnya, kunci dari penuntasan kemiskinan adalah para warga yang masuk dalam kategori miskin sudah bisa memiliki penghasilan sendiri, baik dari wirausaha atau pun bekerja dengan bekal keterampilan yang dimilikinya. 

"Bantuan Baznas Provinsi Jateng ini sangat strategis, karena kalau masyarakat punya usaha dan berkembang, maka akan punya penghasilan," katanya.

Selama ini, para penerima bantuan bukan hanya mereka yang sudah mempunyai usaha, tetapi juga masyarakat kurang mampu yang belum memiliki usaha. 

Di mana nantinya, mereka akan dilatih dengan berbagai keterampilan agar bisa membuka usaha sendiri, seperti usaha di bidang kuliner, cuci pakaian, pertukangan, kerajinan tangan, pertanian, peternakan, dan sebagainya.

Berdasarkan hasil evaluasi Baznas, program bantuan usaha produktif yang sudah berjalan ini mampu membantu masyarakat dalam mendapatkan pekerjaan. Bahkan, para penerima bantuan usaha sudah tidak lagi berperan sebagai mustahik atau penerima zakat, tetapi menjadi seorang muzaki atau pemberi zakat. 

Sementara itu, Ketua Baznas Jateng, KH Ahmad Darodji mengatakan, penuntasan kemiskinan di Jawa Tengah harus dilakukan secara bersama-sama, salah satunya melalui program penyaluran zakat kepada mustahik produktif. 

Selain bantuan ekonomi produktif, Baznas juga menyalurkan bantuan konsumtif, utamanya kepada warga lanjut usia yang sudah tidak mampu bekerja. Dilakukan juga pembangunan rumah tidak layak huni, masjid, dan musala, serta pemberian beasiswa bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Terkait pelatihan, Ketua Baznas Jateng mengatakan, sudah ada sekitar 11 ribu warga dari berbagai daerah di Jateng yang telah mengikuti pelatihan wirausaha dari program Baznas ini.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu