Follow Us :              

Cak Lontong Bikin Ganjar Tertawa Lepas

  09 January 2019  |   09:00:00  |   dibaca : 1590 
Kategori :
Bagikan :


Cak Lontong Bikin Ganjar Tertawa Lepas

09 January 2019 | 09:00:00 | dibaca : 1590
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - "Ganjar Pranowo, ganteng terpelajar, peraturan ditegakno tanpo iso ditowo." Itulah kepanjangan nama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang disampaikan komedian Cak Lontong, saat memandu acara Grand Launching Program Converter Gas untuk Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang di Patra Convention Hotel, Rabu (9/1/2019) membuat Ganjar yang duduk berdampingan dengan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi tertawa lepas.

Pemilik nama asli Lies Hartono yang lahir di Magetan, 7 Oktober 1970 silam itu juga mengomentari ketika suami Atikoh itu menolak ketika ada petugas hendak membantu memanjangkan stand mic yang kurang tinggi. "Tenang...tenang, ini pekerjaan saya sebelum menjadi gubernur,'' kata Ganjar sambil menaikkan standar mic dan mengencangkannya sendiri.

Usai menyampaikan sambutan, aksi yang dilakukan Ganjar itu dikomentari oleh Cak Lontong. "Kalau menata sound system itu menjadi pekerjaan Pak Ganjar sebelum jadi gubernur, terbalik dengan saya. Saya itu menata sound setelah jadi pelawak,'' katanya diikuti gemuruh gelak para undangan yang hadir.

Bagi pemandu acara Waktu Indonesia Bercanda itu, setiap nama membawa resep. Salah satunya, nama Ganjar Pranowo seperti yang sudah disebutkannya itu.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Budi Setiyadi yang turut hadir pada kesempatan itu menyampaikan, pihaknya terus mendorong pengembangan moda transportasi di berbagai wilayah di Indonesia. Selain Kota Semarang, juga dilakukan di Pekanbaru, Palembang, Riau, Batam, Bandung dan Padang.

"Ada beberapa kota yang konsisten, kita support terus. Kalau tidak berkembang, ya kita tarik kembali bantuan busnya," tandasnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dan Kota Toyama Jepang merealisasikan kerjasama konversi bahan bakar solar ke gas untuk Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang. Untuk saat ini sudah ada 72 armada bus yang menggunakan bahan bakar gas.

Peluncuran Program Converter Gas untuk BRT Trans Semarang tersebut dihadiri oleh Wali Kota Toyama, Masashi Mori, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementrian ESDM Alimuddin Baso, Wali Kota Toyama Jepang Mr Masashi Mori, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi serta Presiden of Hokusan Co Ltd Yamaguchi Masahiro.
 

Baca juga : Konversi Minyak ke Gas pada BRT, Ganjar Puji Langkah Kota Semarang


Bagikan :

SEMARANG - "Ganjar Pranowo, ganteng terpelajar, peraturan ditegakno tanpo iso ditowo." Itulah kepanjangan nama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang disampaikan komedian Cak Lontong, saat memandu acara Grand Launching Program Converter Gas untuk Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang di Patra Convention Hotel, Rabu (9/1/2019) membuat Ganjar yang duduk berdampingan dengan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi tertawa lepas.

Pemilik nama asli Lies Hartono yang lahir di Magetan, 7 Oktober 1970 silam itu juga mengomentari ketika suami Atikoh itu menolak ketika ada petugas hendak membantu memanjangkan stand mic yang kurang tinggi. "Tenang...tenang, ini pekerjaan saya sebelum menjadi gubernur,'' kata Ganjar sambil menaikkan standar mic dan mengencangkannya sendiri.

Usai menyampaikan sambutan, aksi yang dilakukan Ganjar itu dikomentari oleh Cak Lontong. "Kalau menata sound system itu menjadi pekerjaan Pak Ganjar sebelum jadi gubernur, terbalik dengan saya. Saya itu menata sound setelah jadi pelawak,'' katanya diikuti gemuruh gelak para undangan yang hadir.

Bagi pemandu acara Waktu Indonesia Bercanda itu, setiap nama membawa resep. Salah satunya, nama Ganjar Pranowo seperti yang sudah disebutkannya itu.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Budi Setiyadi yang turut hadir pada kesempatan itu menyampaikan, pihaknya terus mendorong pengembangan moda transportasi di berbagai wilayah di Indonesia. Selain Kota Semarang, juga dilakukan di Pekanbaru, Palembang, Riau, Batam, Bandung dan Padang.

"Ada beberapa kota yang konsisten, kita support terus. Kalau tidak berkembang, ya kita tarik kembali bantuan busnya," tandasnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dan Kota Toyama Jepang merealisasikan kerjasama konversi bahan bakar solar ke gas untuk Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang. Untuk saat ini sudah ada 72 armada bus yang menggunakan bahan bakar gas.

Peluncuran Program Converter Gas untuk BRT Trans Semarang tersebut dihadiri oleh Wali Kota Toyama, Masashi Mori, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementrian ESDM Alimuddin Baso, Wali Kota Toyama Jepang Mr Masashi Mori, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi serta Presiden of Hokusan Co Ltd Yamaguchi Masahiro.
 

Baca juga : Konversi Minyak ke Gas pada BRT, Ganjar Puji Langkah Kota Semarang


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu