Follow Us :              

Desa Wisata di Jawa Tengah Bakal Dapat Anggaran Rp 1 Miliar

  20 July 2019  |   11:15:00  |   dibaca : 609 
Kategori :
Bagikan :


Desa Wisata di Jawa Tengah Bakal Dapat Anggaran Rp 1 Miliar

20 July 2019 | 11:15:00 | dibaca : 609
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung tancap gas setelah menerima perintah Presiden Joko Widodo untuk total mengembangkan wisata. Gubernur berambut putih itu bakal mengucurkan dana sebesar Rp 1 miliar untuk setiap desa wisata. 

Saat ini Jawa Tengah memiliki 229 desa wisata yang tersebar di 35 kabupaten/kota. Saat mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Ganjar mendapat perintah langsung agar gencar mengembangkan desa wisata. 

"Targetnya Jawa Tengah memiliki 500 desa wisata," kata Ganjar di pembukaan Gelar Desa Wisata Sabtu, (20/7).

Untuk stimulan target tersebut, Pemprov Jateng bakal mengucurkan anggaran sebesar Rp 1 miliar untuk setiap desa wisata. Terlebih Peraturan Daerah (Perda) Pemberdayaan Desa Wisata sudah lahir.

"Ketentuan-ketentuan tetap ada, misalnya pengembangannya bagaimana, kunjungannya berapa. Untuk menunjang itu akan kami berikan dulu dana sebesar Rp 100 juta," katanya. 

Keberadaan desa-desa wisata tersebut oleh Ganjar bakal dijadikan objek penunjang destinasi wisata unggulan di Jawa Tengah seperti Borobudur, Sangiran, Dieng dan Karimunjawa. 

"Desa akan jadi wisata pendukung. Tapi harus diperhatikan kualitas dan keamanan. Desa wisata harus ada yang mengontrol. BUMDes harus jadi semacam auditor. Agar yang ada di sana terkelola, tempatnya aman kulinernya harganya tidak ngeprok," katanya. 

Namun suami Atikoh itu mengatakan untuk jadi objek penunjang unggulan desa wisata harus memiliki konsep yang jelas, khususnya benar-benar menjual kekayaan desa. 

"Toiletnya bau, makanannya instan, kopi instan ya tidak menarik. Harus kuliner setempat, kopinya diajari bikin kopi sendiri sambil atraksi. Singkong makannya. Singkong goreng biasa, singkong rebus biasa. Harus dicampur keju, jadiin bolu. Maka kita harus belajar. Kalau tidak bisa kita kasih pelatihan gratis," katanya. 

Acara Gelar Desa Wisata yang diadakan di Lapangan Garnisun Semarang itu bakal berlangsung tanggal 20 hingga 21 Juli 2019. Ada 31 desa perwakilan dari kota/kabupaten turut terlibat dalam ajang tersebut. Pameran produk unggulan serta berbagai macam kuliner khas desa dan kampung di Jawa Tengah turut dipamerkan.

"Ada banyak Rizki yang bisa kita ambil di sana. Ada banyak kebahagiaan yang bisa kita tebar pada banyak orang. Kita akan buat Jawa Tengah untuk jadi surganya desa wisata," katanya.

 

Baca juga : Komunitas Sungai Klaten Mampu Geliatkan Perekonomian Masyarakat


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung tancap gas setelah menerima perintah Presiden Joko Widodo untuk total mengembangkan wisata. Gubernur berambut putih itu bakal mengucurkan dana sebesar Rp 1 miliar untuk setiap desa wisata. 

Saat ini Jawa Tengah memiliki 229 desa wisata yang tersebar di 35 kabupaten/kota. Saat mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Ganjar mendapat perintah langsung agar gencar mengembangkan desa wisata. 

"Targetnya Jawa Tengah memiliki 500 desa wisata," kata Ganjar di pembukaan Gelar Desa Wisata Sabtu, (20/7).

Untuk stimulan target tersebut, Pemprov Jateng bakal mengucurkan anggaran sebesar Rp 1 miliar untuk setiap desa wisata. Terlebih Peraturan Daerah (Perda) Pemberdayaan Desa Wisata sudah lahir.

"Ketentuan-ketentuan tetap ada, misalnya pengembangannya bagaimana, kunjungannya berapa. Untuk menunjang itu akan kami berikan dulu dana sebesar Rp 100 juta," katanya. 

Keberadaan desa-desa wisata tersebut oleh Ganjar bakal dijadikan objek penunjang destinasi wisata unggulan di Jawa Tengah seperti Borobudur, Sangiran, Dieng dan Karimunjawa. 

"Desa akan jadi wisata pendukung. Tapi harus diperhatikan kualitas dan keamanan. Desa wisata harus ada yang mengontrol. BUMDes harus jadi semacam auditor. Agar yang ada di sana terkelola, tempatnya aman kulinernya harganya tidak ngeprok," katanya. 

Namun suami Atikoh itu mengatakan untuk jadi objek penunjang unggulan desa wisata harus memiliki konsep yang jelas, khususnya benar-benar menjual kekayaan desa. 

"Toiletnya bau, makanannya instan, kopi instan ya tidak menarik. Harus kuliner setempat, kopinya diajari bikin kopi sendiri sambil atraksi. Singkong makannya. Singkong goreng biasa, singkong rebus biasa. Harus dicampur keju, jadiin bolu. Maka kita harus belajar. Kalau tidak bisa kita kasih pelatihan gratis," katanya. 

Acara Gelar Desa Wisata yang diadakan di Lapangan Garnisun Semarang itu bakal berlangsung tanggal 20 hingga 21 Juli 2019. Ada 31 desa perwakilan dari kota/kabupaten turut terlibat dalam ajang tersebut. Pameran produk unggulan serta berbagai macam kuliner khas desa dan kampung di Jawa Tengah turut dipamerkan.

"Ada banyak Rizki yang bisa kita ambil di sana. Ada banyak kebahagiaan yang bisa kita tebar pada banyak orang. Kita akan buat Jawa Tengah untuk jadi surganya desa wisata," katanya.

 

Baca juga : Komunitas Sungai Klaten Mampu Geliatkan Perekonomian Masyarakat


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu