Follow Us :              

Ganjar Minta Warga Tak Tolak Jenazah Pasien Covid-19

  01 April 2020  |   08:00:00  |   dibaca : 1163 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Minta Warga Tak Tolak Jenazah Pasien Covid-19

01 April 2020 | 08:00:00 | dibaca : 1163
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecam tindakan warga yang menolak pemakaman jenazah pasien Covid-19. Dia meminta warga bersimpati terhadap keluarga yang ditinggalkan dan tidak menolak pemakaman jenazah orang-orang yang terinfeksi Covid-19.
 
"Tolong, tolong betul saya meminta. Jangan ada lagi penolakan terhadap jenazah yang dinyatakan positif corona. Mari kita jaga perasaan korban dan keluarganya," kata Ganjar, Rabu (1/4/2020).

Penolakan dari masyarakat, menurut Ganjar, justru akan semakin membuat keluarga terpukul. Kehilangan orang tercinta, tidak boleh melihat wajah jenazah, mendekat maupun ikut menguburkan jenazah dirasa sudah cukup membuat pihak keluarga sangat sedih.

"Jagalah perasaan mereka, kita harus merasakan sakitnya seperti apa mereka saat ini. Mereka sudah sangat sakit dengan kondisi ini, tolong jangan ditambah lagi perasaan sakitnya mereka. Mari kita berikan dukungan dan semangat bersama-sama," pintanya.

Ganjar menandaskan, dia sudah bertanya ke sejumlah pakar kesehatan terkait hal ini. Dari situ ia mendapat informasi, bahwa kalau sudah meninggal dan prosedur pemakaman sudah dilakukan, maka tidak akan menimbulkan penularan ke masyarakat sekitar.

"Kalau sudah dilakukan sesuai prosedur, jenazah sudah dibungkus dan dikubur, itu tidak apa-apa. Virusnya ikut mati di sana. Yang penting jangan ikut melayat," imbuhnya.

Ganjar juga meminta masyarakat tidak membuat stigma kepada pasien Covid-19 yang masih dirawat, termasuk yang masih berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP). 

"Kasihan mereka, mereka itu bukan musuh kita. Justru mereka butuh dukungan. Ingat lho, sudah banyak yang sembuh dari penyakit ini," ucapnya.

Sekadar diketahui, aksi penolakan pemakaman jenazah yang meninggal akibat covid-19 terjadi di beberapa tempat. Warga berdalih takut tertular virus dari jenazah yang dimakamkan. Bahkan, ada jenazah yang sudah dimakamkan, terpaksa digali kembali karena adanya penolakan warga.


Bagikan :

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecam tindakan warga yang menolak pemakaman jenazah pasien Covid-19. Dia meminta warga bersimpati terhadap keluarga yang ditinggalkan dan tidak menolak pemakaman jenazah orang-orang yang terinfeksi Covid-19.
 
"Tolong, tolong betul saya meminta. Jangan ada lagi penolakan terhadap jenazah yang dinyatakan positif corona. Mari kita jaga perasaan korban dan keluarganya," kata Ganjar, Rabu (1/4/2020).

Penolakan dari masyarakat, menurut Ganjar, justru akan semakin membuat keluarga terpukul. Kehilangan orang tercinta, tidak boleh melihat wajah jenazah, mendekat maupun ikut menguburkan jenazah dirasa sudah cukup membuat pihak keluarga sangat sedih.

"Jagalah perasaan mereka, kita harus merasakan sakitnya seperti apa mereka saat ini. Mereka sudah sangat sakit dengan kondisi ini, tolong jangan ditambah lagi perasaan sakitnya mereka. Mari kita berikan dukungan dan semangat bersama-sama," pintanya.

Ganjar menandaskan, dia sudah bertanya ke sejumlah pakar kesehatan terkait hal ini. Dari situ ia mendapat informasi, bahwa kalau sudah meninggal dan prosedur pemakaman sudah dilakukan, maka tidak akan menimbulkan penularan ke masyarakat sekitar.

"Kalau sudah dilakukan sesuai prosedur, jenazah sudah dibungkus dan dikubur, itu tidak apa-apa. Virusnya ikut mati di sana. Yang penting jangan ikut melayat," imbuhnya.

Ganjar juga meminta masyarakat tidak membuat stigma kepada pasien Covid-19 yang masih dirawat, termasuk yang masih berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP). 

"Kasihan mereka, mereka itu bukan musuh kita. Justru mereka butuh dukungan. Ingat lho, sudah banyak yang sembuh dari penyakit ini," ucapnya.

Sekadar diketahui, aksi penolakan pemakaman jenazah yang meninggal akibat covid-19 terjadi di beberapa tempat. Warga berdalih takut tertular virus dari jenazah yang dimakamkan. Bahkan, ada jenazah yang sudah dimakamkan, terpaksa digali kembali karena adanya penolakan warga.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu