Follow Us :              

Gelar Rapat dengan Supplier dan Distributor, Ganjar Pastikan Stok Oksigen Jateng Aman

  21 June 2021  |   11:00:00  |   dibaca : 1212 
Kategori :
Bagikan :


Gelar Rapat dengan Supplier dan Distributor, Ganjar Pastikan Stok Oksigen Jateng Aman

21 June 2021 | 11:00:00 | dibaca : 1212
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Kekhawatiran sebagian tenaga kesehatan (nakes) akan menipisnya persediaan pasokan oksigen untuk penanganan Covid-19 di Jawa Tengah direspon sigap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ia langsung menggelar rapat dengan distributor dan suplier oksigen untuk memastikan pasokan oksigen aman. 

Mulanya, saat rapat dengan sejumlah Bupati/Wali Kota di Jawa Tengah secara virtual , Senin (21/6/2021), Ganjar mendapat laporan dari sejumlah rumah sakit yang sempat khawatir terkait pasokan oksigen. Saat itu juga, Ganjar meminta Pj Sekda Provinsi Jawa Tengah, Prasetyo Aribowo untuk menghubungi langsung perusahaan oksigen dan penyuplai oksigen di Jawa Tengah untuk ikut rapat bersama. 

Perusahaan oksigen yang kemudian ikut bergabung dalam rapat adalah PT Samator. Sementara penyuplai oksigen yang diajak rapat adalah dari Langgeng Gas. Kepada keduanya, Ganjar meminta kepastian bahwa persoalan stok oksigen untuk rumah sakit rujukan di Jawa Tengah aman. 

"Kami mengantisipasi adanya cerita-cerita soal oksigen. Saya tadi sudah panggil industri dan supplier (penyuplai), akan kami atur agar regulasinya tertata. Hal ini penting agar isu kemarin (pasokan oksigen menipis) tidak kemana-mana. Sebenarnya soal isu kekurangan oksigen kemarin itu, sudah saya telpon dan saya bereskan. Tapi karena mungkin teman-teman panik, jadi sudah disebarkan kemana-mana," katanya. 

Padahal lanjut Ganjar, sebenarnya stok oksigen di Jawa Tengah masih cukup tertangani. Stoknya ada dan suplainya cukup. 

"Tapi tadi sudah diantisipasi, kalau memang agak tinggi permintaannya, akan diambilkan dari Jatim dan Jabar. Itu tidak sulit, tinggal transporternya (pengangkutannya) saja yang tadi harus dibahas. Jadi saya tadi hanya ingin memastikan itu," jelasnya. 

Ganjar mengatakan, ke depan, pihaknya akan memperbaiki regulasi penyediaan oksigen agar lebih tertata. 

"Nanti kami libatkan BUMD, harapannya bisa mengatur. Jadi, setiap rumah sakit nanti bisa lapor dalam satu titik, sehingga betul-betul tidak kesulitan. Tadi sudah kami bahas dengan distributor dan (mereka) sepakat," tegasnya. 

Pada rapat tersebut perwakilan PT Samator, Julianto menjelaskan, permintaan oksigen saat ini memang meningkat signifikan. Tahun ini sampai Juni 2021 saja, sudah ada 7 juta liter oksigen yang dipesan. 

"Permintaan memang tinggi, tapi kalau nanti kurang, kami akan ambil dari Jabar dan Jatim," katanya.


Bagikan :

SEMARANG - Kekhawatiran sebagian tenaga kesehatan (nakes) akan menipisnya persediaan pasokan oksigen untuk penanganan Covid-19 di Jawa Tengah direspon sigap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ia langsung menggelar rapat dengan distributor dan suplier oksigen untuk memastikan pasokan oksigen aman. 

Mulanya, saat rapat dengan sejumlah Bupati/Wali Kota di Jawa Tengah secara virtual , Senin (21/6/2021), Ganjar mendapat laporan dari sejumlah rumah sakit yang sempat khawatir terkait pasokan oksigen. Saat itu juga, Ganjar meminta Pj Sekda Provinsi Jawa Tengah, Prasetyo Aribowo untuk menghubungi langsung perusahaan oksigen dan penyuplai oksigen di Jawa Tengah untuk ikut rapat bersama. 

Perusahaan oksigen yang kemudian ikut bergabung dalam rapat adalah PT Samator. Sementara penyuplai oksigen yang diajak rapat adalah dari Langgeng Gas. Kepada keduanya, Ganjar meminta kepastian bahwa persoalan stok oksigen untuk rumah sakit rujukan di Jawa Tengah aman. 

"Kami mengantisipasi adanya cerita-cerita soal oksigen. Saya tadi sudah panggil industri dan supplier (penyuplai), akan kami atur agar regulasinya tertata. Hal ini penting agar isu kemarin (pasokan oksigen menipis) tidak kemana-mana. Sebenarnya soal isu kekurangan oksigen kemarin itu, sudah saya telpon dan saya bereskan. Tapi karena mungkin teman-teman panik, jadi sudah disebarkan kemana-mana," katanya. 

Padahal lanjut Ganjar, sebenarnya stok oksigen di Jawa Tengah masih cukup tertangani. Stoknya ada dan suplainya cukup. 

"Tapi tadi sudah diantisipasi, kalau memang agak tinggi permintaannya, akan diambilkan dari Jatim dan Jabar. Itu tidak sulit, tinggal transporternya (pengangkutannya) saja yang tadi harus dibahas. Jadi saya tadi hanya ingin memastikan itu," jelasnya. 

Ganjar mengatakan, ke depan, pihaknya akan memperbaiki regulasi penyediaan oksigen agar lebih tertata. 

"Nanti kami libatkan BUMD, harapannya bisa mengatur. Jadi, setiap rumah sakit nanti bisa lapor dalam satu titik, sehingga betul-betul tidak kesulitan. Tadi sudah kami bahas dengan distributor dan (mereka) sepakat," tegasnya. 

Pada rapat tersebut perwakilan PT Samator, Julianto menjelaskan, permintaan oksigen saat ini memang meningkat signifikan. Tahun ini sampai Juni 2021 saja, sudah ada 7 juta liter oksigen yang dipesan. 

"Permintaan memang tinggi, tapi kalau nanti kurang, kami akan ambil dari Jabar dan Jatim," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu