Follow Us :              

47 Bencana Alam Pada Januari 2024, Pj Gubernur Minta Masyarakat Pantau Informasi BMKG

  31 January 2024  |   14:00:00  |   dibaca : 1659 
Kategori :
Bagikan :


47 Bencana Alam Pada Januari 2024, Pj Gubernur Minta Masyarakat Pantau Informasi BMKG

31 January 2024 | 14:00:00 | dibaca : 1659
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengimbau seluruh warga untuk mewaspadai potensi terjadinya bencana, seiring dengan tingginya curah hujan di sejumlah daerah. 

Dalam beberapa kesempatan, Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., juga mewanti-wanti masyarakat terkait kesiapsiagaan bencana.  

"Masyarakat dan semua pihak, harus terus melihat dan memantau informasi cuaca BMKG, sehingga antisipasi bisa dilakukan lebih dini," katanya beberapa waktu lalu.

Setiap harinya, Pj Gubernur juga mendapatkan laporan dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah terkait pantauan bencana. Laporan tersebut, disampaikan setiap 12 jam dan terus diperbarui sesuai dengan kondisi di lapangan.

Sementara itu, Kepala BPBD Jawa Tengah, Bergas Catur Penanggungan mengatakan, pada periode 1-30 Januari 2024 terdapat 47 bencana alam di Jawa Tengah, meliputi 34 kejadian cuaca ekstrem, 10 bencana banjir, dan 3 kejadian tanah longsor.

Sejumlah daerah dengan wilayah rawan longsor, berada di sekitar Temanggung, Wonosobo, dan Banjarnegara. Selain itu, beberapa daerah yang memiliki dataran tinggi dan lapisan tanah yang labil juga berpotensi mengalami longsor.

Sedangkan untuk daerah rawan banjir ada di beberapa titik, seperti daerah pantai utara dan sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu Bengawan Solo dan beberapa wilayah lain. Terakhir, daerah yang dilanda banjir, terpantau ada di wilayah Pati dan Purworejo.

Bergas mengatakan, ancaman bencana alam masih berpotensi terjadi, mengingat kondisi cuaca dan intensitas curah hujan yang tidak menentu. Bahkan, prediksi puncak musim penghujan terjadi pada bulan Januari sampai Februari 2024.

Melihat sifat hujan yang seperti itu, maka tingkat kewaspadaan masyarakat serta antisipasi bencana di wilayah rawan harus terus dilakukan, bahkan ditingkatkan.

"Kami harapkan, dari masing-masing kabupaten/kota untuk mewaspadai potensi ancaman longsor dan banjir," kata Bergas di Semarang pada Rabu, 31 Januari 2024. 

BPBD di masing-masing kabupaten/kota diharapkan bisa mengaktifkan posko siaga darurat, termasuk menyiapkan personel dan satuan tugas yang setiap saat dapat memantau situasi dan prakiraan cuaca di tiap daerah.

"Siaga darurat itu adalah bagian daripada persiapan daerah, untuk menghadapi ancaman yang sudah pasti akan hadir di depan mata,” kata Bergas.


Bagikan :

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengimbau seluruh warga untuk mewaspadai potensi terjadinya bencana, seiring dengan tingginya curah hujan di sejumlah daerah. 

Dalam beberapa kesempatan, Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., juga mewanti-wanti masyarakat terkait kesiapsiagaan bencana.  

"Masyarakat dan semua pihak, harus terus melihat dan memantau informasi cuaca BMKG, sehingga antisipasi bisa dilakukan lebih dini," katanya beberapa waktu lalu.

Setiap harinya, Pj Gubernur juga mendapatkan laporan dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah terkait pantauan bencana. Laporan tersebut, disampaikan setiap 12 jam dan terus diperbarui sesuai dengan kondisi di lapangan.

Sementara itu, Kepala BPBD Jawa Tengah, Bergas Catur Penanggungan mengatakan, pada periode 1-30 Januari 2024 terdapat 47 bencana alam di Jawa Tengah, meliputi 34 kejadian cuaca ekstrem, 10 bencana banjir, dan 3 kejadian tanah longsor.

Sejumlah daerah dengan wilayah rawan longsor, berada di sekitar Temanggung, Wonosobo, dan Banjarnegara. Selain itu, beberapa daerah yang memiliki dataran tinggi dan lapisan tanah yang labil juga berpotensi mengalami longsor.

Sedangkan untuk daerah rawan banjir ada di beberapa titik, seperti daerah pantai utara dan sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu Bengawan Solo dan beberapa wilayah lain. Terakhir, daerah yang dilanda banjir, terpantau ada di wilayah Pati dan Purworejo.

Bergas mengatakan, ancaman bencana alam masih berpotensi terjadi, mengingat kondisi cuaca dan intensitas curah hujan yang tidak menentu. Bahkan, prediksi puncak musim penghujan terjadi pada bulan Januari sampai Februari 2024.

Melihat sifat hujan yang seperti itu, maka tingkat kewaspadaan masyarakat serta antisipasi bencana di wilayah rawan harus terus dilakukan, bahkan ditingkatkan.

"Kami harapkan, dari masing-masing kabupaten/kota untuk mewaspadai potensi ancaman longsor dan banjir," kata Bergas di Semarang pada Rabu, 31 Januari 2024. 

BPBD di masing-masing kabupaten/kota diharapkan bisa mengaktifkan posko siaga darurat, termasuk menyiapkan personel dan satuan tugas yang setiap saat dapat memantau situasi dan prakiraan cuaca di tiap daerah.

"Siaga darurat itu adalah bagian daripada persiapan daerah, untuk menghadapi ancaman yang sudah pasti akan hadir di depan mata,” kata Bergas.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu